Lima Alasan Tak Perlu Kasihani Mourinho

Lima Alasan Tak Perlu Kasihani Mourinho
Jose Mourinho (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Jose Mourinho memang benar-benar spesial. Belum lama ini pelatih berkebangsaan Portugal itu dipecat oleh . Luar biasanya, ini merupakan kali kedua ia disingkirkan oleh klub yang sama.

Mourinho pergi dalam kondisi Chelsea tengah duduk di peringkat 16 klasemen sementara Premier League, usai menelan kekalahan ke-9 mereka musim ini, dengan skor 1-2 di King Power Stadium atas Leicester City awal pekan ini.

Ada banyak orang yang menyayangkan kepergian Mourinho. Pasalnya, sang manajer sudah membuktikan kemampuannya dengan memberikan gelar juara Premier League musim lalu. Ditambah lagi, cukup beresiko memecat manajer di pertengahan musim, apalagi sekelas The Special One.

Namun demikian, ada beberapa alasan yang sebenarnya membuat kita tak perlu merasa iba atau simpati berlebihan atas pemecatan Mourinho.

Apa saja itu? Mari kita simak satu-persatu.

1 dari 5 halaman

Gaji

Gaji

Jose Mourinho merupakan manajer dengan bayaran terbesar kedua di dunia. Gajinya yang mencapai 10,5 juta poundsterling per tahun hanya kalah dari bos Bayern Munchen, Josep Guardiola.

Pada Agustus 2015 silam, sang bos mengikat kontrak baru dengan durasi empat tahun, yang akan membuatnya bertahan di Stamford Bridge hingga 2019. Namun rupanya nasib berkata lain, Mourinho harus pergi lebih cepat usai dipecat kemarin.

Namun di balik itu, sisa kontrak Mourinho di Chelsea bakal membuatnya mendapatkan kompensasi dengan nilai yang cukup besar dari klub. Kabarnya, sang manajer akan mengantongi 800 miliar rupiah lebih atas pemutusan ikatan kerjanya di London.
2 dari 5 halaman

Banyak peminat

Banyak peminat

CV mentereng yang dimiliki Jose Mourinho membuat ia takkan kesulitan mencari pelabuhan baru setelah pergi dari Chelsea.

Sebelum membawa The Blues jadi juara Premier League musim lalu, ia juga pernah memberi gelar yang sama pada klub London di era pertamanya. Selain itu, sang bos juga sukses jadi juara liga bersama Porto, Inter Milan, dan Real Madrid. Ditambah lagi, trofi Liga Champions sempat ia raih di 2010 kala masih menangani Nerazzurri.

Meski musim ini mencatat start buruk bersama Chelsea, ada banyak klub papan atas Eropa yang akan siap menampung Mourinho, seperti mantan timnya, Real Madrid, atau bahkan rival Chelsea di EPL, Manchester United.
3 dari 5 halaman

Kesempatan

Kesempatan

Mourinho sudah mendapat kesempatan lebih dari yang pantas ia dapatkan di Chelsea musim ini. Sembilan kali kalah di klub yang musim lalu menjadi juara Premier League jelas sudah menggambarkan waktu yang cukup panjang untuk dirinya membenahi performa John Terry dkk.

Fans The Blues bahkan terus setia mengumandangkan nama Mourinho, meski dalam hati mereka merasa teriris usai klub kesayangannya terus menelan kekalahan demi kekalahan.

Mourinho sendiri juga sempat mengaku 'malu' karena ia mendapatkan dukungan yang sebenarnya tak layak ia dapatkan, mengingat hingga kini klub London Barat masih terpuruk di peringkat 16 klasemen sementara.
4 dari 5 halaman

Pembuktikan

Pembuktikan

Kepergian Mourinho setidaknya takkan menyisakan rasa penasaran dalam diri sang manajer. Jika selama ini bos-bos Premier League dipecat karena mereka tak sempat berprestasi, The Special One justru sempat membawa The Blues berada di panggung tertinggi Premier League musim lalu.

Ia berhasil membuktikan bahwa kemampuan untuk menyulap sebuah klub menjadi tim juara dalam waktu singkat masih ia miliki. Meski demikian, Mourinho sepertinya masih perlu belajar bagaimana caranya mengatasi keterpurukan, andai tim asuhannya menelan begitu banyak kekalahan seperti yang ia alami di Chelsea musim ini.
5 dari 5 halaman

Maksimal

Maksimal

Masih ada hubungannya dengan kesempatan yang ia dapatkan, Mourinho sudah melakukan semua yang ia tahu untuk mencoba mengangkat prestasi klub. Ia sudah sempat mencadangkan Diego Costa, menarik keluar John Terry dan Cesc Fabregas, dan bahkan menggeser posisi Eden Hazard untuk memainkan peran no.10.

Namun rupanya semua itu tak sanggup membawa The Blues keluar dari periode buruk dan rasanya cukup adil jika klub kini mengatakan 'semua sudah cukup' dan mereka memutuskan berpisah dengan Mourinho.