
Bola.net - Persaingan ketat Premier League membuat banyak pemain kesulitan menonjol. Namun, beberapa nama berhasil membuktikan diri di panggung final Liga Champions.
Chelsea, Manchester United, dan Tottenham pernah jadi rumah mereka. Sayangnya, karier mereka di Inggris tak berjalan mulus.
Namun di final Liga Champions, justru mereka bersinar. Ini jadi kisah comeback yang tak diduga.
Bagi para fans EPL, ini jadi cerita yang mengejutkan. Pemain yang dulu diremehkan, kemudian justru bisa tampil di partai puncak Liga Champions.
Simak tujuh nama yang pernah dicap flop di EPL tapi mampu tampil di final Liga Champions. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya!
1. Joselu
Joselu menjadi salah satu penyerang yang malah makin tajam di usia senja. Ia sempat gagal total di Stoke City dan Newcastle.
Namun, performanya di Espanyol menarik perhatian Real Madrid. Pada musim 2023/2024, ia menjalani masa peminjaman dan meraih tiga trofi bergengsi: La Liga, Liga Champions, dan Supercopa de Espana.
Gol-gol pentingnya di semifinal melawan Bayern Munchen membuatnya jadi pahlawan baru di Madrid. Ia pun turut bermain dalam kemenangan atas Borussia Dortmund di final Liga Champions.
2. Jadon Sancho
Jadon Sancho pernah disebut sebagai salah satu talenta terbaik Inggris. Sayangnya, ia gagal bersinar di Manchester United dan Chelsea.
Pada 2024, Sancho memutuskan kembali ke Borussia Dortmund dengan status pinjaman. Penampilannya kembali memikat banyak orang, terutama di semifinal melawan PSG.
Walaupun di final Liga Champions ia tampil di bawah ekspektasi, masa depan Sancho masih penuh potensi. Kita mungkin akan melihatnya merumput di Serie A suatu saat nanti.
3. Eric Maxim Choupo-Moting
Eric Maxim Choupo-Moting adalah contoh unik pemain yang selalu naik kelas. Meski gagal di Stoke City yang akhirnya terdegradasi, ia malah direkrut PSG.
Ia bermain di final Liga Champions 2020 saat PSG kalah 0-1 dari Bayern Munchen. Meski sempat gagal mencetak gol penting, Choupo-Moting malah naik level ke Bayern Munchen.
Banyak orang penasaran apa rahasia di balik kesuksesannya ini. Semoga saja sang agen benar-benar mendapat bayaran yang layak!
4. Jon Dahl Tomasson
Jon Dahl Tomasson jarang dibicarakan saat membahas pemain yang gagal bersinar setelah pindah dari Eredivisie. Tapi, pemain asal Denmark ini adalah salah satu yang terjebak harapan besar saat gabung Newcastle.
Ia datang ke Inggris usai tampil luar biasa bersama Heerenveen, mencetak 24 gol. Namun, menggantikan Alan Shearer yang cedera panjang menjadi beban yang berat baginya.
Hasilnya, Tomasson tak pernah benar-benar sukses di Newcastle. Tapi ia kemudian menemukan kembali performa gemilangnya bersama Feyenoord dan tampil di final Liga Champions bersama AC Milan.
5. Stefan Savic
Stefan Savic direkrut Manchester City pada 2011, usianya masih 20 tahun, setelah sang ayah yang memimpin dewan kota Mojkovac bunuh diri. Dukungan untuk Savic bahkan pernah datang dari ultras Red Star Belgrade, meski dia pernah membela Partizan.
Savic hanya semusim di Manchester City sebelum ditukar dengan Matija Nastasic dari Fiorentina. Kariernya bangkit lagi di Italia, sampai akhirnya pada 2015 dia berlabuh di Atletico Madrid.
Di Atletico, Savic jadi tembok kokoh selama sembilan tahun di bawah Diego Simeone. Bahkan, dia main 120 menit di final Liga Champions 2016 saat kalah adu penalti lawan Real Madrid.
6. Marco Materazzi
Marco Materazzi dikenal sebagai juara Piala Dunia dan bagian penting dari Inter Milan yang sukses meraih treble. Ia juga menjadi favorit pelatih Jose Mourinho berkat semangat juangnya yang tinggi dan kepribadian kuat di lapangan.
Awal kariernya di Inggris kurang mengesankan saat bermain untuk Everton pada musim 1998-99. Penampilannya di sana tergolong biasa dan tidak terlalu dikenang oleh para penggemar klub.
Meski begitu, perjalanan karier Materazzi berubah drastis setelahnya. Ia sempat tampil di final Liga Champions 2010 dan meraih berbagai gelar bergengsi sehingga membuat masa di Goodison Park menjadi bab kecil dalam kisah suksesnya.
7. Fernando Llorente
Fernando Llorente selalu diingat fans Tottenham karena golnya yang membawa Spurs ke semifinal Liga Champions 2019. Gol penting itu tercipta saat melawan Manchester City di perempat final.
Sayangnya, Llorente tidak banyak berkontribusi di Liga Inggris selama dua musim di Tottenham. Striker asal Spanyol ini hanya mampu mencetak dua gol di Premier League.
Pada 2019, Llorente kembali merasakan final Liga Champions, meski Tottenham kalah dari Liverpool. Uniknya, dia juga sudah pernah tampil di final Liga Champions 2015 bersama Juventus.
Sumber: Planet Football
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 8 September 2025 16:44
-
Liga Spanyol 8 September 2025 16:00
Bek Muda Real Madrid Kembali Tunjukkan Kualitas saat Spanyol Menang Besar
-
Liga Spanyol 8 September 2025 15:17
Barcelona Tunggu Detik-detik Penentuan Lokasi Laga Kandang Melawan Valencia
-
Liga Italia 8 September 2025 14:59
Motta Gantikan Ten Hag di Leverkusen? Juventus Bisa Selamatkan Rp200 Miliar Lebih
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 8 September 2025 19:18
-
Bola Indonesia 8 September 2025 19:01
-
Tim Nasional 8 September 2025 18:52
-
Tim Nasional 8 September 2025 18:50
-
News 8 September 2025 18:37
-
Tim Nasional 8 September 2025 18:30
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...