Brasil Tetap Raja dengan 59 Pemain, Portugal dan Belanda Mulai Serbu BRI Super League 2025/2026

Brasil Tetap Raja dengan 59 Pemain, Portugal dan Belanda Mulai Serbu BRI Super League 2025/2026
Aksi Gustavo Almeida bersama Persija Jakarta pada laga pekan ke-32 BRI Liga 1 2024/2025 (c) Abdul Aziz

Bola.net - Struktur penggunaan pemain asing di BRI Super League 2025/2026 menampilkan pola yang tidak berbeda signifikan dari edisi-edisi sebelumnya. Pesepak bola Brasil tetap menjadi mayoritas di kompetisi teratas sepak bola Indonesia.

Meski demikian, beberapa negara mulai menunjukkan tren peningkatan jumlah pemain yang dikirim ke Indonesia. Portugal, Belanda, dan Montenegro tercatat menambah kuota pemain mereka untuk tampil perdana musim mendatang.

Brasil mempertahankan posisinya sebagai eksportir pemain terbesar untuk kasta tertinggi sepak bola Tanah Air. Hal ini bukan fenomena baru mengingat kualitas pemain Negeri Samba yang sudah teruji di berbagai kompetisi.

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana distribusi penggunaan pemain asing pada Super League 2025/2026. Negara-negara mana yang memberikan kontribusi pemain terbesar untuk edisi mendatang?

1 dari 3 halaman

Dominasi Negeri Samba

Konsistensi Brasil dalam mendominasi sepak bola Indonesia terus berlanjut dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan persentase mereka mengalami kenaikan dibandingkan musim sebelumnya.

Data dari Transfermarkt mencatat kehadiran 59 pemain Brasil yang akan meriahkan BRI Super League 2025/2026. Angka ini mencapai 38,1% dari total keseluruhan pemain asing.

Secara nominal, jumlah tersebut memang turun dari 63 pemain pada musim lalu. Namun persentasenya justru naik karena edisi 2024/2025 hanya mencapai 36,6%.

Beberapa klub tercatat paling banyak merekrut pemain Brasil baru musim ini. Borneo FC, Persijap Jepara, dan Persija Jakarta masing-masing menggunakan empat debutan dari Negeri Samba.

Di sisi lain, Persib Bandung, PSM Makassar, dan Arema FC sama-sama mempromosikan tiga pemain baru asal Brasil. Kiprah para amunisi Negeri Samba ini tentunya menjadi sorotan utama musim depan.

2 dari 3 halaman

Eksodus Pemain Portugal

Pemain asal Portugal kini mulai mewarnai kompetisi sepak bola Indonesia dengan lebih signifikan. Super League 2025/2026 akan diramaikan sekitar 15 pemain dengan persentase mencapai 9,7%.

Komposisi ini masih didominasi wajah familiar seperti Ze Valente (PSIM Yogyakarta) dan Igor Rodrigues (Persita Tangerang). Francisco Carneiro (Persik Kediri) dan Angelo Meneses (Semen Padang) juga termasuk pemain lama.

Semen Padang menjadi klub dengan penggunaan pemain Portugal terbanyak pada musim ini. Kabau Sirah telah mendaftarkan total lima pemain asal Portugal untuk edisi 2025/2026.

Dua nama dari lima pemain tersebut berstatus debutan, yaitu Pedro Matos dan Rui Rampa. Catatan ini tidak lepas dari pengaruh pelatih Eduardo Almeida yang juga berkebangsaan Portugal.

3 dari 3 halaman

Negara-Negara yang Meramaikan

Fenomena menarik musim 2025/2026 adalah membanjirnya pemain-pemain Eropa ke Indonesia. Belanda mulai mengukuhkan kembali dominasinya setelah sempat terkikis dari kompetisi domestik.

Musim mendatang akan diramaikan empat debutan dari Negeri Kincir Angin. Mayoritas pemain baru asal Belanda ini akan memperkuat Bali United.

Thijmen Goppel, Tim Receveur, dan Mike Hauptmeijer menjadi tiga nama Belanda yang akan berseragam Bali United. Kehadiran mereka diharapkan dapat memberikan warna baru pada skuad Serdadu Tridatu.

Pemain Argentina masih mendapat kepercayaan dari klub-klub Indonesia dengan 10 nama yang siap unjuk gigi. Lima di antaranya sudah familiar dengan kompetisi Indonesia sejak beberapa musim terakhir.

Lima sisanya berstatus debutan, meliputi Patricio Matricardi (Persib Bandung) dan Alexis Gomez (Persijap Jepara). Franco Ramos Mingo (PSIM Yogyakarta), Luciano Guaycochea (Persib Bandung), dan Ian Puleilo (Arema FC) melengkapi daftar tersebut.

Jepang tetap mempertahankan posisinya sebagai negara Asia pengekspor pemain terbanyak ke kasta tertinggi. Tujuh pemain Negeri Sakura siap berlaga dengan dua debutan, yakni Kodai Tanaka (Persis Solo) dan Yusaki Yamadera (PSIM Yogyakarta).