
Bola.net - Madura United sudah mengembara cukup lama di kompetisi kasta atas sepak bola Indonesia. Dan pada Senin (10/1/2022), klub asal Pulau Garam tersebut merayakan ulang tahunnya yang keenam.
Sejak awal berdiri, Madura United merupakan klub yang langsung tampil di kasta teratas. Mulanya, mereka merupakan kontestan TSC A 2016, kompetisi pengganti setelah Indonesia mendapat sanksi dari FIFA.
Kiprah mereka berlanjut di Liga 1 yang merupakan nama kompetisi pengganti Indonesia Super League (ISL). Musim 2017 jadi kali pertama Liga 1 digulirkan. Beberapa kali, Madura United meramaikan persaingan papan atas.
Sayangnya, klub berjulukan Laskar Sape Kerap itu masih belum berakhir menyandang status kampiun Liga 1. Tapi, target itu masih belum dihilangkan. Mimpi untuk menjuarai Liga 1 masih digelorakan, bahkan sampai musim ini.
"Belum pudar, masih ada dan terus kami rawat. Kami tidak pernah berhenti bermimpi untuk juara dan berusaha untuk meraihnya," kata Zia Ul Haq, Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu, perusahaan yang menaungi Madura United.
Capaian terbaik Madura United ialah pada musim 2017 saat berada di bawah arahan pelatih Gomes de Oliveira. Saat itu, Slamet Nurcahyo dan kolega mampu menempati posisi kelima dengan raihan 60 poin di Liga 1.
Hal yang sama sebenarnya terjadi pada musim 2019, saat Bali United menjadi juaranya. Madura United juga menempati peringkat kelima klasemen akhir, namun saat itu hanya mengoleksi 53 poin saja.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Sempat Terseok-seok
Di BRI Liga 1 2021/2022, Madura United harus terseok-seok dalam mengawali kompetisi.
Performa mereka menurun dan malah berjibaku di papan bawah. Alhasil, pelatih kepala Rahmad Darmawan dan asisten pelatih Rasiman dipecat oleh manajemen klub.
Madura United pun mendatangkan pelatih asal Brasil, Fabio Lefundes, yang mulai menangani tim sejak seri ketiga BRI Liga 1. Di tangan arsitek asal Brasil itu, performa tim mulai meningkat hingga mampu finish 10 besar pada putaran pertama.
Hal itu yang membuat Slamet Nurcahyo memiliki keyakinan timnya masih bisa menuntaskan mimpi juara di level kompetisi. Menurut pemain yang juga menjabat sebagai wakil kapten itu, kuncinya adalah tidak mengendurkan semangat juang.
"Kami semua pemain, tiada yang tidak ingin juara. Siapa di Madura United yang tidak menginginkan itu. Memang awal musim masa sulit, tapi sekarang sudah membaik, kami yakin dan akan berusaha mengejar mimpi kami," ujarnya.
Tiga Trofi Pramusim
Prestasi terbaik Madura United selama ini hanyalah kampiun tiga turnamen pramusim. Masing-masing adalah Cilacap Cup 2017, Magelang Cup 2017, dan Suramadu Super Cup 2018. Belum ada ajang resmi yang mereka menangkan.
COO (Chief Operating Officer) Madura United, Annisa Zhafarina, mengakui mengelola sebuah klub profesional bukanlah perkara mudah. Upaya untuk mencapai target juara juga harus dilewati dengan jalan yang berliku.
Berbagai cara dilakukan untuk mengembangkan dan mempertahankan eksistensi tim dengan kostum loreng merah putih itu. Mulai dari proses rekrutmen pemain, negosiasi dengan sponsor, memperjuangkan hak dari operator kompetisi atau federasi, hingga menyikapi ekspektasi suporter yang sangat besar terhadap tim.
"Kami juga ingin tim ini menjadi yang terbaik di Indonesia, kami berusaha sungguh-sungguh. Banyak duka yang kami simpan sendiri dalam berjuang demi kebahagian banyak orang, terutama warga Madura dan para suporter," ucap alumnus Universitas Indonesia itu.
Masih Berpeluang
Di usia yang sebenarnya masih sangat muda, kans Madura United untuk menjadi kampiun Liga 1 sebenarnya masih terbuka lebar, terutama untuk musim-musim berikutnya. Musim ini pun juga masih berkesempatan besar meski berat.
Saat ini, Madura United masih terjebak di papan tengah, tepatnya peringkat ke-12 dengan raihan 21 poin dari 18 laga. Mereka tertinggal 16 poin dari Persib Bandung, tim pemuncak klasemen sementara yang sudah mengoleksi 37 angka.
Disadur dari: Bola.com (Aditya Wany/Rizki Hidayat)
Diunggah pada: 10 Januari 2022
Baca Juga:
- BRI Liga 1: Kalah, Pelatih Madura United Sindir Pemain PSM yang Berjatuhan Ulur Waktu
- PSSI: BRI Liga 1 Libur saat Timnas Indonesia Beruji Coba Lawan Bangladesh
- Diisukan akan Boyong Mesut Ozil ke RANS Cilegon, Bisakah Raffi Ahmad Mewujudkan?
- Menerka Gaji Mesut Ozil di RANS Cilegon dari Bayaran Essien di Persib Bandung
- Klaim Raffi Ahmad: RANS Cilegon FC Telah Menjalin Kesepakatan dengan Mesut Ozil
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 20:34
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
-
Tim Nasional 6 September 2025 19:21
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Rotasi oleh Gerald Vanenburg
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:17
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:02
Timnas Indonesia Kuasai Ruang Antarlini dan Menjaga Kualitas Transisi Permainan
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...