
Bola.net - Komisi X DPR-RI mendesak Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, melakukan pertemuan dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) paling lambat 23 Juni 2015.
Hal tersebut, bertujuan untuk membicarakan rencana penyelenggaraan kompetisi dalam menghidupkan kembali persepakbolaan Indonesia, serta langkah-langkah strategis untuk segera mengakhiri sanksi FIFA.
Hal tersebut, disampaikan saat Komisi X DPR-RI menggelar Rapat kerja dengan Menpora Imam Nahrawi dan jajarannya, di gedung DPR-RI, Kamis (11/6) hingga dini hari. Rapat kerja tersebut, digelar setelah Menpora Imam beberapa kali berhalangan hadir.
Selain itu, DPR-RI juga memberikan dua opsi penyelesaian masalah di sepak bola Indonesia. Masing-masing yakni, pencabutan Surat Keputusan Menpora bernomor 010307 berupa pembekuan PSSI serta revisi SK tersebut dengan mengacu surat FIFA.
"Kami pun prinsipnya setuju. Tapi, nanti kami bicarakan dahulu soal pertemuan dengan PSSI. Yang penting, kami menghargai komitmen Komisi X. Saya kira kalau semua komitmen, akan dilihat suatu yang lebih baik. Semua akan kami ajak bicara," ujar Imam Nahrawi.
Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky, berharap pertemuan tersebut bisa benar-benar diselenggarakan Menpora Imam Nahrawi. Apalagi dikatakannya, persoalan yang terjadi di sepak bola Indonesia, telah banyak menimbulkan dampak negatif.
"Kami berharap, dalam pertemuan ini bisa memberikan solusi. Selama ini belum terjadi pertemuan Menpora dan PSSI. Beberapa kali PSSI datang, tapi tak bisa bertemu. Kami harapkan, pertemuan terjadi. Tanggal 24 Juni, kami akan mengadakan rapat kerja dengan Menpora lagi. Kami harap pada 24 Juni sudah ada hasil konkret," tukasnya.
"Isu persepakbolaan yang menimbulkan kegaduhan, diawali rekomendasi Tim Sembilan yang meminta Menpora lewat BOPI menunda ISL," kata Teuku Riefky.
Selain itu, DPR-RI juga mempertanyakan mulai dari langkah yang dilakukan pemerintah hingga dijatuhkannya sanksi FIFA per 30 Mei, serta dampak yang ditimbulkan.
Menpora Imam diberikan kesempatan untuk menerangkan soal pembentukan Tim Sembilan, rencana penyelenggaraan turnamen lewat Tim Transisi, pertemuan dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, kasus Persipura, hingga terkait putusan sela PTUN, yang sebelumnya mengabulkan permohonan PSSI untuk menunda keberlakuan Surat Keputusan 17 April berupa pembekuan PSSI.
Kemudian, Komisi X DPR-RI meminta pemaparan mengenai perkembangan SEA Games 2015, terutama soal perolehan medali. Tindak lanjut ikhtisari hasil pemeriksaan semester II BPK Tahun 2014, evaluasi pelaksanaan APBN tahun 2015, serta pembahasan RPK K/L dan RPK K/L tahun 2016, menjadi bahan utama lain yang juga dibahas. [initial]
(esa/pra)
Hal tersebut, bertujuan untuk membicarakan rencana penyelenggaraan kompetisi dalam menghidupkan kembali persepakbolaan Indonesia, serta langkah-langkah strategis untuk segera mengakhiri sanksi FIFA.
Hal tersebut, disampaikan saat Komisi X DPR-RI menggelar Rapat kerja dengan Menpora Imam Nahrawi dan jajarannya, di gedung DPR-RI, Kamis (11/6) hingga dini hari. Rapat kerja tersebut, digelar setelah Menpora Imam beberapa kali berhalangan hadir.
Selain itu, DPR-RI juga memberikan dua opsi penyelesaian masalah di sepak bola Indonesia. Masing-masing yakni, pencabutan Surat Keputusan Menpora bernomor 010307 berupa pembekuan PSSI serta revisi SK tersebut dengan mengacu surat FIFA.
"Kami pun prinsipnya setuju. Tapi, nanti kami bicarakan dahulu soal pertemuan dengan PSSI. Yang penting, kami menghargai komitmen Komisi X. Saya kira kalau semua komitmen, akan dilihat suatu yang lebih baik. Semua akan kami ajak bicara," ujar Imam Nahrawi.
Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky, berharap pertemuan tersebut bisa benar-benar diselenggarakan Menpora Imam Nahrawi. Apalagi dikatakannya, persoalan yang terjadi di sepak bola Indonesia, telah banyak menimbulkan dampak negatif.
"Kami berharap, dalam pertemuan ini bisa memberikan solusi. Selama ini belum terjadi pertemuan Menpora dan PSSI. Beberapa kali PSSI datang, tapi tak bisa bertemu. Kami harapkan, pertemuan terjadi. Tanggal 24 Juni, kami akan mengadakan rapat kerja dengan Menpora lagi. Kami harap pada 24 Juni sudah ada hasil konkret," tukasnya.
"Isu persepakbolaan yang menimbulkan kegaduhan, diawali rekomendasi Tim Sembilan yang meminta Menpora lewat BOPI menunda ISL," kata Teuku Riefky.
Selain itu, DPR-RI juga mempertanyakan mulai dari langkah yang dilakukan pemerintah hingga dijatuhkannya sanksi FIFA per 30 Mei, serta dampak yang ditimbulkan.
Menpora Imam diberikan kesempatan untuk menerangkan soal pembentukan Tim Sembilan, rencana penyelenggaraan turnamen lewat Tim Transisi, pertemuan dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, kasus Persipura, hingga terkait putusan sela PTUN, yang sebelumnya mengabulkan permohonan PSSI untuk menunda keberlakuan Surat Keputusan 17 April berupa pembekuan PSSI.
Kemudian, Komisi X DPR-RI meminta pemaparan mengenai perkembangan SEA Games 2015, terutama soal perolehan medali. Tindak lanjut ikhtisari hasil pemeriksaan semester II BPK Tahun 2014, evaluasi pelaksanaan APBN tahun 2015, serta pembahasan RPK K/L dan RPK K/L tahun 2016, menjadi bahan utama lain yang juga dibahas. [initial]
Jangan Lewatkan!
- Kemenpora Masih Optimis Indonesia Raih Target di SEA Games 2015
- Ini Alasan Menpora Ogah Beber Isi Roadmap Sepakbola Nasional
- Menpora Jelaskan Perbedaan Anggaran Tim Sembilan dan Transisi
- Promotor Battle of Heroes Undang Menpora dan La Nyalla
- Target 12, Tim Transisi Klaim 10 Klub Pastikan Ikut Piala Presiden
- Jokowi Minta Menpora Segera Gulirkan Kompetisi
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:35
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
-
Tim Nasional 5 September 2025 17:12
Mees Hilgers Mundur dari Timnas Indonesia, Kepala Pemandu Bakat PSSI Angkat Bicara
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 07:08
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:25
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Membedah Karier Ong Kim Swee: Beda Nasib di Indonesia dan Malaysia, Persik Bakal Dibawa ke Mana di BRI Super League?
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...