
Bola.net - Akmal Marhali membeber evaluasinya terkait perkembangan pengusutan tuntas Tragedi Kanjuruhan. Mantan anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan tersebut mengaku ada sejumlah rekomendasi timnya yang lambat dijalankan sampai saat ini.
"Dari sejumlah rekomendasi yang dikeluarkan, ada beberapa yang masih berjalan lamban. Sebagai contoh, ada proses penyidikan dan penyelidikan dari kepolisian, yang sejauh ini berjalan sangat lamban," kata Akmal, kepada Bola.net, Senin (14/11).
"Sampai saat ini, mereka masih menetapkan enam tersangka dan masih proses pelengkapan BAP untuk diajukan lagi ke kejaksaan," sambungnya.
Menurut Akmal, proses hukum Tragedi Kanjuruhan ini harus dikawal agar tak ada tebang pilih dalam pengusutannya. Selain itu, menurut Koordinator Save Our Soccer (SOS) tersebut, tak boleh ada faktor like and dislike dalam pengusutan ini. Jika terjadi, hal-hal tersebut akan menyebabkan ketidakpastian hukum di Indonesia.
"Para perusak fasilitas umum harus dihukum karena ini nanti bisa jadi preseden buruk jika tak dipidana. Di sisi lain, aparat kepolisian, yang menembakkan gas air mata juga tak boleh luput dari sanksi hukum," tegas Akmal.
"Yang terpenting, hukum harus berjalan sesuai aturan yang ada, sehingga kemudian masyarakat melihat penegakan hukum dalam Tragedi Kanjuruhan ini benar2 dilaksanakan sebaik-baiknya, transparan, dan seadil-adilnya," ia menambahkan.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Sentil PSSI
Lebih lanjut, Akmal pun menyentil PSSI terkait langkah-langkah mereka dalam merespons rekomendasi TGIPF. Menurut mantan jurnalis olahraga tersebut. PSSI -menurutnya- belum melakukan langkah progresif untuk melaksanakan 12 rekomendasi TGIPF.
"Mereka baru merencanakan KLB. Ke depan, kami berharap, PSSI lebih banyak sampaikan ke publik terkait langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk benahi tata kelola sepak bola Indonesia, misalnya pembinaan suporter, pembenahan regulasi, juga terkait rencana revisi statuta agar membuat sepak bola kita menjadi lebih baik ke depannya," papar Akmal.
"Jangan sampai ke depannya, meninggalnya 135 orang dalam Tragedi Kanjuruhan hanya jadi sejarah kelam, tidak bisa diambil hikmahnya dan dijadikan momentum untuk benahi sepak bola Indonesia. Kita punya amanat yang sangat besar untuk memperbaiki secara komprehensif sepak bola Indonesia," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:35
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:20
-
Liga Spanyol 6 September 2025 14:10
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:07
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 13:55
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...