Fakta Unik Piala Presiden 2025: Klub Lokal Justru Terjungkal, Semua Gagal Menang di Fase Grup!

Fakta Unik Piala Presiden 2025: Klub Lokal Justru Terjungkal, Semua Gagal Menang di Fase Grup!
Laga Arema FC vs Oxford United di Piala Presiden 2025 (c) Media Arema FC

Bola.net - Piala Presiden 2025 yang semula diproyeksikan sebagai ajang pemanasan bagi klub-klub elite Indonesia justru berubah menjadi catatan minor. Empat wakil tuan rumah gagal total. Partai final justru mempertemukan dua tim undangan: Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand).

Turnamen ini diikuti oleh enam tim, yang terdiri dari empat perwakilan Indonesia: Arema FC, Persib Bandung, Dewa United, serta Liga Indonesia All Stars. Dua tim asing, Oxford United yang berkiprah di League One Inggris dan Port FC yang rutin menghuni papan atas Liga Thailand, diundang sebagai penantang untuk menguji kekuatan.

Alih-alih mendominasi sebagai tuan rumah, klub-klub Indonesia justru tampil melempem. Tak satu pun dari mereka yang mampu mencatatkan kemenangan, apalagi melangkah ke final.

Oxford United langsung menunjukkan superioritas sejak pertandingan pertama. Mereka tampil impresif di Grup A dengan membantai Liga Indonesia All Stars 6-3, lalu menekuk Arema FC dengan skor telak 4-0. Di bawah arahan Gary Rowett, tim asal Inggris ini tidak hanya menang, tetapi juga tampil atraktif dan efisien.

Port FC pun tak kalah mengesankan. Wakil asal Bangkok ini mengatasi Persib Bandung 2-0, lalu memastikan tiket final setelah menumbangkan Dewa United 2-1. Mereka sukses menaklukkan dua tim terbaik BRI Liga 1 musim lalu tanpa ampun.

1 dari 3 halaman

Tim-Tim Lokal Gagal Menjawab Ekspektasi

Tim-Tim Lokal Gagal Menjawab Ekspektasi

Duel Persib Bandung vs Dewa United di Piala Presiden 2025, Selasa (8/7/2025). (c) Dok. Persib Bandung

Nasib kurang menggembirakan dialami seluruh wakil Indonesia. Persib Bandung, juara BRI Liga 1 musim 2024/2025, hanya mampu mengumpulkan satu poin. Setelah tumbang dari Port FC, mereka bermain imbang 1-1 melawan Dewa United.

Arema FC, yang berstatus sebagai juara bertahan Piala Presiden, tampil jauh di bawah harapan. Singo Edan bermain imbang 2-2 melawan Liga Indonesia All Stars, kemudian dihajar empat gol tanpa balas oleh Oxford United.

Nasib serupa dialami Dewa United dan Liga Indonesia All Stars. Dewa hanya memperoleh satu poin dari hasil imbang melawan Persib dan kalah dari Port FC. Sementara itu, Liga Indonesia All Stars menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak usai dihajar Oxford United 3-6.

2 dari 3 halaman

Rekap Hasil Klub Indonesia di Piala Presiden 2025

Rekap Hasil Klub Indonesia di Piala Presiden 2025

Skuad Liga Indonesia All Star saat menghadapi Oxford United di SUGBK, Minggu (06/07/2025). (c) Bola.net/M. Iqbal Ichsan

Berikut rangkuman hasil yang diraih oleh tim-tim Indonesia di Piala Presiden 2025:

Persib Bandung

  • Kalah 0-2 vs Port FC
  • Imbang 1-1 vs Dewa United

Dewa United

  • Imbang 1-1 vs Persib Bandung
  • Kalah 1-2 vs Port FC

Arema FC

  • Imbang 2-2 vs Liga Indonesia All Stars
  • Kalah 0-4 vs Oxford United

Liga Indonesia All Stars

  • Kalah 3-6 vs Oxford United
  • Imbang 2-2 vs Arema FC
3 dari 3 halaman

Sinyal Bahaya Menjelang Musim Baru

Sinyal Bahaya Menjelang Musim Baru

Aksi Uilliam Barros pada laga Persib Bandung vs Port FC di Piala Presiden 2025 (c) PERSIB.co.id/Fernando Hero

Catatan buruk di Piala Presiden 2025 menjadi peringatan serius bagi klub-klub Indonesia. Alih-alih menunjukkan perkembangan, performa para wakil tuan rumah justru memperlihatkan bahwa kualitas dan intensitas mereka masih jauh tertinggal jika dibandingkan level internasional.

Meski statusnya hanya sebagai turnamen pramusim, kenyataan bahwa tak satu pun tim lokal mampu meraih kemenangan jelas mencoreng muka sepak bola nasional. Yang lebih menyakitkan, semua kekalahan terjadi di kandang sendiri. Seolah-olah tanah air kembali diduduki oleh kekuatan asing yang tampil lebih disiplin, lebih siap, dan lebih berambisi.

Laga final antara Oxford United dan Port FC akan digelar pada Minggu, 13 Juli mendatang. Di sisi lain, klub-klub Indonesia dituntut untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh sebelum kompetisi resmi musim 2025/2026 dimulai. Jika tidak, musim mendatang berpotensi menjadi perjalanan panjang yang penuh penderitaan.