
Bola.net - Persik Kediri membeber sejumlah usulan mereka pada PSSI jika kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 digulirkan lagi. Salah satunya, Macan Putih -julukan Persik Kediri- mengusulkan adanya penambahan dana komersial jika kompetisi nantinya kembali diputar.
CEO Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, menyebut timnya mengusulkan agar dana komersial klub dinaikkan. Besarannya, sambung salah seorang anggota DPR RI ini, adalah Rp1,2 miliar - Rp1,5 miliar.
Hakim menegaskan bahwa Persik tak asal sebut angka soal besar dana komersial ini. Menurutnya, ia sudah menghitung secara cermat. Dasarnya, adalah kapasitas stadion di Indonesia rata-rata sebanyak 25.700 orang. Jika terisi setengah dengan harga tiket normal sebesar Rp50 ribu, maka potensi pendapatan sebesar Rp 642,5 juta per pertandingan kandang. Sementara, jika dihitung total sampai akhir kompetisi, ada potensi pendapatan sebesar Rp 9,6 miliar.
"Jika dibagikan dalam delapan bulan, ketemunya jadi Rp1,2 miliar. Itu hitungan kami," kata Hakim, dalam rilis manajemen Persik Kediri.
Selain penambahan jumlah dana komersial, Hakim juga mengusulkan adanya sejumlah relaksasi. Ia meminta PSSI mendorong Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk melakukan relaksasi pajak bagi pelatih dan pemain.
"Pajaknya 20 persen dan bisa lebih. Ini akan menjadi beban besar bagi klub," tuturnya.
Hakim menyebut, pada masa pandemi ini, pemerintah sudah memberikan relaksasi pajak kepada seluruh industri. Karenanya, wajar jika industri sepak bola pun berharap adanya relaksasi.
"Sementara, Presiden Jokowi memberikan atensi besar ke sepak bola Indonesia. Di saat kondisi pandemi seperti ini, akan sangat repot bila relaksasi tidak diberikan," Hakim menegaskan.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Renegosiasi Kontrak
Lebih lanjut, Persik masih memiliki usulan lain jika kompetisi diputar lagi. Usulan tersebut, menurut Hakim, adalah renegosiasi kontrak pemain dan pelatih.
Menurut Hakim, nominal kontrak yang sudah diterima pemain sejauh ini sebesar 40 persen. Sementara, untuk sisanya, ia berharap adanya renegosiasi.
"Itu wajar dilakukan. Seluruh sektor industri juga melakukan hal yang sama," ucapnya.
Menurut Hakim, renegosiasi kontrak ini sangat urgen dilakukan. Jika pembahasan ulang kontrak ini tidak dilakukan, Hakim khawatir klub-klub Liga 1 mengalami kesulitan finansial pada musim-musim mendatang.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Andai Jadi Pelatih, Inilah Tim Impian Versi Ferdinand Sinaga
- Deretan Jersey Klub Indonesia yang Disainnya Mirip Tim Eropa: Persib Mirip Lazio
- 5 Penyerang Brasil Terbaik dalam Sepanjang Sejarah Liga Indonesia
- Terdapat 1 Klub Tetap Kekeuh Enggan Lanjutkan Liga 1 2020, Siapa?
- Subsidi Kemungkinan Menjadi Rp800 Juta, Liga 1 Bisa Bergulir Tanpa Penonton
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:47
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:46
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 22:43
MOST VIEWED
- Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Hasil Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Mengaum, Bantai Bajul Ijo 3-1 di GBT
- Kata-Kata Thom Haye Usai Pamer Kualitas Tingkat Tinggi Saat Persib Bantai PSBS di BRI Super League: Beberapa Hari Terakhir Benar-Benar Berat
- Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...