
Bola.net - Sebuah ultimatum dilontarkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Hak Asasi Manusia) terhadap PSSI, yang mereka sebut ikut bertanggung jawab terhadap buruknya tata kelola sepak bola Indonesia. Mereka menegaskan akan meminta pemerintah dan FIFA untuk membekukan kegiatan sepak bola di bawah PSSI jika tata kelola sepak bola Indonesia ini tak juga berbenah.
Komisioner Komnas HAM bidang Penyelidikan dan Pemantauan, Choirul Anam menyebut harus ada standarisasi kepada para penyelenggara kompetisi di Indonesia. Presiden sendiri disebut sudah mengajak FIFA untuk memonitor proses standarisasi yang harus dilakukan.
"Kalau dalam tiga bulan tidak dilakukan atau respons dalam memperbaiki lisensi para penyelenggara pertandingan ini tidak memiliki kapabilitas dan sebagainya, kami merekomendasikan untuk PSSI dibekukan seluruh permainannya," ungkapnya kala menyerahkan hasil investigasi timnya kepada Menko Polhukam, Mahfud MD, Kamis (03/11).
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Agar Apa?
"Agar apa? Agar ini menjadi satu pertandingan yang profesional," sambungnya.
Menurut Anam, gagasan dasar pertandingan sepak bola menurut FIFA adalah sesuatu dalam kondisi normal, membuat orang bahagia dan sehat. Namun, jika dalam pertandingan ada 135 korban jiwa atau memantik kekerasan, kebahagiaan dan kesehatan dipastikan tak akan terjadi.
"Karenanya, pertandingan harus dipastikan profesional. Lisensi, sertifikasinya, dan sebagainya menjadi tulang punggung profesionalisme. Karenanya, jika dalam tiga bulan tak bisa diperbaiki secara menyeluruh, kami rekomendasikan Pak Presiden, dengan menggandeng FIFA, untuk membekukan seluruh aktivitas PSSI," tegasnya.
FIFA Tak Lepas dari HAM
Lebih lanjut, Anam menyebut bahwa akan muncul pertanyaan soal apakah bisa Komnas HAM merekomendasikan pemerintah untuk membekukan PSSI. Menurutnya, Komnas HAM merupakan institusi independen yang diakui oleh dunia.
"FIFA juga tunduk kepada instrumen hak asasi manusia," tegas Anam.
"Kalau FIFA sudah tidak bertanggung jawab terhadap soal HAM, biarkan mereka bertanggung jawab terhadap mekanisme HAM. Kami sedang merancang satu mekanisme untuk mempersoalkan mengapa FIFA tak memberi perhatian lebih terhadap perspektif HAM, khususnya terhadap konteks kasus Kanjuruhan," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Komnas HAM Sebut Penggunaan Gas Air Mata sebagai Biang Kerok Tragedi Kanjuruhan
- LPSK Beber Sejumlah Pasal yang Bisa Digunakan untuk Usut Tragedi Kanjuruhan
- Sebulan Berlalu, Ini Lima Hoaks yang Tersebar Pasca-Tragedi Kanjuruhan
- Persebaya Desak Liga 1 Dilanjutkan, Aji Santoso: Akhir November Paling Ideal
- Iwan Bule Klarifikasi Pidato 'Hadirin Berbahagia' di Stadion Kanjuruhan: Saya Tidak Sengaja
- Iwan Bule Ungkap Kronologi Fun Football dengan Presiden FIFA: Infantino Sempat Marah
- Tantangan Besar Persebaya Tetap Berlatih di Tengah Vakumnya Liga 1 2022/2023
- Liga 1 2022/2023 Akan Dilanjutkan Dengan Memakai Sistem Bubble
- Akhir Pekan Ini, Ekshumasi dan Autopsi Dua Korban Tragedi Kanjuruhan Dilakukan
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:43
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:28
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:04
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...