
Bola.net - Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) buka suara soal keributan suporter yang berujung insiden gas air mata usai laga Liga 2, antara Gresik United dan Deltras Sidoarjo, Minggu (19/11/2023). Mereka menyebut bahwa ini merupakan bukti bahwa PSSI tak melakukan edukasi, baik kepada suporter dan aparat keamanan.
"Pertama, ini membuktikan PSSI tidak melakukan edukasi terhadap suporter maupun aparat keamanan, yang bertugas dalam sebuah pertandingan," kata Ketua Umum PSTI, Ignatius Indro.
"Pembentukan presidium suporter hanya bersifat pencitraan dan tidak menyentuh masalah sesungguhnya, terutama suporter di akar rumput," sambungnya.
Menurut Indro, edukasi terhadap suporter ini sangat penting dan harusnya menjadi lamgkah konkret untuk dilakukan oleh PSSI dan Menpora. Apalagi, sambungnya, di Indonesia, sudah ada Undang-Undang Keolahragaan yang juga mengatur soal suporter.
"Namun, hingga saat ini, belum ada aturan turunan yang bisa memaksa seluruh stakeholder melakukan edukasi hingga ke akar rumput," tutur Indro.
"Dengan adanya edukasi, diharapkan seluruh suporter bisa menjauhkan tindakan kekerasan dan menerima hasil pertandingan. Kalau ada hal-hal mencurigakan pun bisa dilakukan lewat cara yang baik dan benar," imbuhnya.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Harus Edukasi Aparat Keamanan
Indro menyebut, edukasi tak hanya harus diberikan kepada suporter. Tak kalah pentingnya, menurut ia, edukasi juga harus diberikan kepada aparat keamanan, yang juga merupakan salah satu pemangku kepentingan.
"Edukasi juga harus dilakukan kepada stakeholder lain, seperti aparat keamanan agar kala bertugas di pertandingan sesuai dengan standar FIFA," kata Indro.
"Diharapkan, dengan edukasi ini, aparat keamanan tidak melakukan hal-hal seperti penembakan gas air mata dan kekerasan lain yang mungkin memicu tindakan kekerasan lain dan juga mungkin menyebabkan jatuhnya korban seperti Tragedi Kanjuruhan," ia menambahkan.
Opsi Hentikan Liga
Menurut Indro, PSSI maupun Kemenpora perlu mempertimbangkan opsi penghentian sementara kompetisi. Hal ini, sambungnya, agar mereka memiliki waktu untuk membenahi sepak bola Indonesia agar lebih baik lagi ke depannya.
"Jika ini tidak bisa dilakukan, baik oleh PSSI maupun Kemenpora, lebih baik liga dihentikan terlebih dahulu agar kita bisa fokus untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia ke depannya," tutur Indro.
"Apalagi, ini terjadi saat Piala Dunia U-17 masih berlangsung di mana mata penggemar sepak bola dunia sedang tertuju ke Tanah Air," ia menandaskan.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
Advertisement
Berita Terkait
-
Piala Dunia 5 September 2025 09:30
Hasil Brasil vs Chile: Estevao Cetak Gol Debut, Selecao Lumat Habis La Roja!
-
Piala Dunia 5 September 2025 08:29
Hasil Argentina vs Venezuela: Messi Gemilang, La Albiceleste Tak Terhentikan!
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 5 September 2025 09:35
-
Piala Dunia 5 September 2025 09:30
-
News 5 September 2025 09:20
-
Tim Nasional 5 September 2025 09:16
-
Tim Nasional 5 September 2025 09:09
-
Tim Nasional 5 September 2025 08:59
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Alasan Thom Haye Gabung Persib Bandung di BRI Super League: Kagum dengan Fanatisme Bobotoh!
- 4 Pemain Harus Hengkang karena Manuver Persib di Penutupan Bursa Transfer BRI Super League, Bojan Hodak Berikan Penjelasan
- Eliano Reijnders Ucapkan Salam Perpisahan Mengharukan ke PEC Zwolle Usai Pindah ke Persib: Dari Suporter Jadi Pemain, Tetap Dukung dari Jauh
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...