Bola.net - Ketua PSSI, Mochamad Iriawan, mengabaikan kecaman Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) terkait kebijakan pemotongan gaji 75 persen yang dianggap sepihak. Pria yang biasa dipanggil Iwan Bule tersebut menolak berdebat terkait keputusan itu.
"Hentikan berdebat tentang untung, rugi, dan bunyi kontrak. Tidak ada gunanya memperdebatkan situasi bencana yang justru malah terkesan tidak berempati dengan kesulitan yang sama-sama dihadapi oleh bangsa. Faktanya, saat ini kompetisi sedang mati suri. Jangan ada pihak yang malah mengompori," ujar Iwan Bule dinukil dari laman Antara.
"Saya berharap semua pihak bisa saling berangkulan erat untuk bersama-sama bangkit dan bertahan hidup melewati bencana ini, baik itu klub, pemain, pelatih dan semua insan sepak bola yang saling mengikat kontrak," imbuhnya.
Sebelumnya, FIFPro gusar dengan sikap PSSI yang mempersilakan setiap tim Liga 1 dan Liga 2 untuk menggaji para pemainnya maksimal 25 persen pada Maret-Juni 2020. PSSI disebutkan tidak melibatkan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) sebelum mengambil langkah tersebut.
"PSSI melakukan intervensi dalam hubungan kerja tanpa keinginan untuk mengundang serikat pesepak bola ke meja perundingan," imbuh Direktur Hukum FIFPro, Roy Vermeer, disadur dari situs FIFPro.