
Bola.net - - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menghukum Manajer Persekam Metro FC, Bambang Suryo. Dia disanksi larangan beraktivitas di sepak bola Indonesia selama seumur hidup.
Komdis menilai Bambang berperilaku buruk ketika timnya akan menghadapi PSN Ngada pada 26 Novemver 2018 dalam lanjutan Liga 2. Bambang terbukti melakukan percobaan penyuapan terhadap PSN Ngada.
"Bahwa pada tanggal 10 November 2018, pelatih PSN Ngada Sdr. Kletus Gabhe mendapat WhatsApp (WA) dari Manager Persekam Metro FC Sdr. Bambang Suryo untuk mengucapkan selamat kepada tim PSN Ngada dan menanyakan target tim PSN Ngada karena lolos ke putaran 32 Besar Nasional. Lalu pada 21 November 2018, kembali mendapat WA dari Bambang Suryo dengan pertanyaan “ada target lolos..?” dan sekaligus menyampaikan jika ingin lolos maka harus menyerahkan uang sejumlah seratus juta rupiah," kata Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin.
"Bahwa pada tanggal 19 Desember 2018, Sdr. Bambang Suryo dipanggil untuk menghadiri sidang Komite Disiplin PSSI untuk memberikan keterangan terkait tindakan di atas. Dan yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan Komite Disiplin PSSI tanpa alasan yang patut dan lebih memilih hadir pada acara di sebuah TV swasta pada malam hari dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin. Sdr. Bambang Suryo pada tahun 2015 juga telah dihukum oleh Komite Disiplin PSSI berupa larangan beraktifitas dalam kegiatan sepak bola di lingkungan PSSI seumur hidup," katanya menambahkan.
Klik halaman berikutnya ya Bolaneters.
Menguatkan Hukuman
Putusan Komdis PSSI menguatkan putusan sebelumnya pada 2015. Merujuk pada pasal 72 ayat (4) jo. pasal 141 Kode Disiplin PSSI, Bambang telah dihukum beraktivitas di sepak bola Indonesia selama seumur hidup. Dia terbukti pasal 72 ayat (4) jo. pasal 141 Kode Disiplin PSSI.
Adapun, PSSI sangat serius memberantas kasus penyuapan dan pengaturan skor yang menyeruak belakangan. Apabila ditemukan bukti-bukti, maka PSSI akan berkoordinasi dengan Polri.
PSSI juga menyiapkan tim Ad Hoc sinergi integritas. Komite ini dibentuk untuk tugas khusus dan dalam periode yang khusus.
Awal Januari 2019, PSSI akan merencanakan pertemuan dengan Kepolisian Republik Indonesia yang juga mengundang FIFA untuk membicarakan langkah strategis. PSSI juga akan terus memerangi match fixing atau match manipulation. PSSI pun berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk memberantas praktek-praktek semacam ini.
Berita Video
Berita video beberapa kabar dan rumor transfer pemain dan pelatih klub-klub di Indonesia untuk menghadapi musim 2019.
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:35
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
-
Tim Nasional 5 September 2025 17:12
Mees Hilgers Mundur dari Timnas Indonesia, Kepala Pemandu Bakat PSSI Angkat Bicara
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
MOST VIEWED
- Jadwal Lengkap Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Efek Kedatangan Thom Haye & Reijnders: Persib Jadi Klub 'Sultan' di BRI Super League, Tinggalkan Persija Jauh!
- Bermain di ACL 2 Jadi Salah Satu Alasan Thom Haye Bergabung Persib: Saya Berpengalaman di Europa League
- Thom Haye Pamerkan Kualitas yang Akan Ditunjukkan bersama Persib di BRI Super League
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...