
Bola.net - Liga Indonesia 1994/1995 merupakan era baru kompetisi sepak bola di Indonesia. Momen itu adalah untuk pertama kalinya kompetisi Divisi Utama Perserikatan dan Galatama dilebur. Jacksen F Tiago punya kenangan yang sulit dilupakan dari masa dia memperkuat Petrokimia Putra.
Total ada 34 tim yang berlaga yang dibagi ke dua grup, Timur dan Barat. Setelah berlaga di babak penyisihan yang diisi 17 tim di tiap grup, ada empat tim teratas di masing-masing grup yang lolos ke babak delapan besar.
Kala itu, Jacksen Ferreira Tiago adalah striker debutan di Liga Indonesia dan memperkuat tim eks Galatama, Petrokimia Putra Gresik. Jacksen tampil apik bersama kompatriotnya asal Brasil yang berposisi gelandang, Carlos de Mello, dan kiper asal Trinidad-Tobago, Darry Sinerine.
Petrokimia dilatih oleh Andi Teguh dan diperkuat pemain lokal berkualitas apik macam Widodo C. Putro, Eri Irianto, Khusaeri dan Suwandi HS. Kombinasi pemain lokal dan trio pemain asing membawa Petrokimia tampil solid.
Hasilnya, Petrokimia tampil sebagai juara grup Barat dan lolos ke babak 8 Besar. Pada babak tersebut Petrokimia bergabung dengan Persib, Assyabaab SGS, dan Medan Jaya. Jacksen dkk. tampil sebagai runner up grup dengan hasil satu kali menang dan dua kali imbang.
Petrokimia kemudian lolos ke semifinal dan menantang tim sesama eks Galatama, Pupuk Kaltim, Bontang. Laga itu dimenangi Petrokimia dengan skor 1-0, hasil gol yang dicetak Widodo C. Putro.
Final Kontra Persib dan Gol yang Dianulir
Carlos de Melo dan Jacksen F Tiago, Petrokimia Putra di Liga Indonesia tahun 1994/1995. pic.twitter.com/QkYEKyHgso
— Gresik United (@GresikUtd) January 31, 2015
Laga final pun akhirnya tersaji dengan ideal, karena mempertemukan Persib yang merupakan wakil eks Divisi Utama lawan Petrokimia Putra yang eks Galatama. Partai puncak itu digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu malam, 30 Juli 1995.
Kedua tim tampil dengan kekuatan terbaik alias full team. Sementara di tribun stadion hadir puluhan ribu suporter, yang didominasi suporter Persib, bobotoh. Saking penuhnya tribun atas, ketika para suporter meloncat-loncat secara bersama, getarannya terasa hingga ke tribune bawah.
Sejak menit awal, kedua tim saling balas serangan. Tak ada tim yang tampil dominan. Permainan Petrokimia yang diisi kombinasi pemain lokal dan asing diimbangi oleh Persib yang tampil tanpa satupun pemain asing dan dilatih pelatih Indra Thohir.
Pada menit 30, Jacksen Tiago sempat mencetak gol dan membuat puluhan ribu bobotoh terdiam. Namun gol tersebut dianulir wasit Zulkifli Chaniago.
Hingga kini dan mungkin sampai kapanpun, Jacksen yakin bahwa gol tersebut sah. Ia yakin tak ada pelanggaran, offside, dan para pemain Persib tak ada yang melakukan protes.
"Saat itu saya tanya, kenapa gol itu dianulir dan wasit tak bisa menjawab. Saya tak akan pernah lupa dengan wasit Zulkifli Chaniago. Beberapa tahun setelah pertandingan final itu, saya juga sempat bertemu dia dan dia juga tak menjawab pertanyaan saya," kata Jacksen pada sekitaran tahun 2014, bertahun-tahun setelah laga final itu.
Laga final itu akhirnya dimenangkan Persib. Adalah striker Sutiono Lamso yang mencetak gol tunggal setelah menerima sodoran umpan Yusuf Bachtiar pada menit ke-75.
Juara Bersama Persebaya
Pada musim berikutnya Jacksen hengkang ke PSM Makassar dan kembali menembus laga final. Namun di final lagi-lagi Jacksen gagal merasakan gelar juara karena PSM kalah 0-2 dari Bandung Raya.
Pada musim ketiga Liga Indonesia, Jacksen kemudian pindah ke Persebaya Surabaya. Tim Bajul Ijo punya materi tim yang mentereng dengan kehadiran Jacksen, Justino Pinheiro, dan Carlos de Mello yang diramu pelatih Rusdy Bahalwan dengan materi pemain lokal jempolan macam Aji Santoso, Anang Ma'ruf, Bejo Sugiantoro, Uston Nawawi, Yusuf Ekodono, dan Khairil Anwar.
Persebaya kemudian lolos ke final. Barulah pada kesempatan ketiga menjejak laga puncak itu Jacksen mengantar tim yang diperkuatnya menjadi juara. Jacksen menyumbang satu gol di partai puncak dan Persebaya menang 3-1 atas Mastrans Bandung Raya.
Usai mencetak gol, secara emosional Jacksen berlari ke tepi lapangan. "Saya bisa juara!", teriak Jacksen di depan kamera TV yang menyiarkan laga tersebut secara langsung.
Prestasi mengantar Persebaya meraih gelar juara itu menjadi makin bersejarah buat Jacksen, karena ia juga meraih gelar top skor kompetisi dengan torehan 26 golnya.
Disadur dari: Bola.com/Penulis Erwin Fitriansyah
Published: 31 Maret 2020
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- Danilo Sekulic: Kesehatan Kita dan Warga Indonesia yang Utama
- Kiper Barito Putera: Tak Semua Pemain Punya Gaji Besar
- Cerita Dendi Santoso Tentang Perjalanan Arema jadi Juara 10 Tahun Silam
- Manajemen Barito Putera Pastikan Revisi Kontrak Tim
- Gelandang Bhayangkara FC Ikhlas Gaji Dipotong, Asal Kompetisi Tak Dibatalkan
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 21 Oktober 2025 15:59
-
Bola Indonesia 20 Oktober 2025 21:54
-
Bola Indonesia 20 Oktober 2025 10:19
6 Pemain Timnas Indonesia Absen dari Latihan Persib, Bojan Hodak Menjelaskan
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 06:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 06:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:59
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 05:42
MOST VIEWED
- Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Hasil Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Mengaum, Bantai Bajul Ijo 3-1 di GBT
- Kata-Kata Thom Haye Usai Pamer Kualitas Tingkat Tinggi Saat Persib Bantai PSBS di BRI Super League: Beberapa Hari Terakhir Benar-Benar Berat
- Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...