
Bola.net - Gresik United (Persegres) ternyata musim lalu tak menargetkan pemasukan dari tiket masuk. Mereka hanya berharap tetap bertahan di ISL saja.
Hal itu tentu saja sedikit aneh. Sebab, bagi sebuah klub profesional, pendapatan dari tiket bisa menyehatkan kas manajemen mereka. "Tujuan kami memberikan hiburan ke masyarakat Gresik. Karena itu kami tidak mematok target dari tiket," ucap manajer Persegres, Thoriq Majiddanor.
Pria yang karib disapa Jiddan ini membantah kalau manajemen timnya terkesan asal-asalan karena tidak berharap pemasukan tiket tersebut. Baginya, bagaimana caranya Persegres bisa berprestasi dan bertahan di ISL adalah hal utama. Apalagi tim berjuluk Laskar Jaka Samudera itu sempat disebut tim siluman pada awal musim karena tiba-tiba ikut di ISL.
Manajer muda yang merupakan putra dari Bupati Gresik, Sambari Halim ini pun membuktikan bahwa pemasukan tiket tetap terekam dengan baik oleh jajaran manajemen. Jiddan membeberkan kalau pemasukan terbesar adalah saat Gaston Castano cs menjamu Mitra Kukar yakni sebesar Rp 400 juta. Sedangkan perolehan terendah mencapai Rp 12 juta ketika meladeni Persiba Balikpapan.
"Secara keseluruhan tidak ada laporan kebocoran," ujarnya.
Jiddan mengakui kalau besar kecilnya pemasukan tiket itu dipengaruhi oleh performa timnya. "Kita bukan mau terlalu komersil, tapi sebisa mungkin kita tak mau merugi. Ini menjadi evaluasi bersama kami ke depannya," tutup Jiddan yang baru saja meninggalkan bangku SMA ini. (fjr/end)
Hal itu tentu saja sedikit aneh. Sebab, bagi sebuah klub profesional, pendapatan dari tiket bisa menyehatkan kas manajemen mereka. "Tujuan kami memberikan hiburan ke masyarakat Gresik. Karena itu kami tidak mematok target dari tiket," ucap manajer Persegres, Thoriq Majiddanor.
Pria yang karib disapa Jiddan ini membantah kalau manajemen timnya terkesan asal-asalan karena tidak berharap pemasukan tiket tersebut. Baginya, bagaimana caranya Persegres bisa berprestasi dan bertahan di ISL adalah hal utama. Apalagi tim berjuluk Laskar Jaka Samudera itu sempat disebut tim siluman pada awal musim karena tiba-tiba ikut di ISL.
Manajer muda yang merupakan putra dari Bupati Gresik, Sambari Halim ini pun membuktikan bahwa pemasukan tiket tetap terekam dengan baik oleh jajaran manajemen. Jiddan membeberkan kalau pemasukan terbesar adalah saat Gaston Castano cs menjamu Mitra Kukar yakni sebesar Rp 400 juta. Sedangkan perolehan terendah mencapai Rp 12 juta ketika meladeni Persiba Balikpapan.
"Secara keseluruhan tidak ada laporan kebocoran," ujarnya.
Jiddan mengakui kalau besar kecilnya pemasukan tiket itu dipengaruhi oleh performa timnya. "Kita bukan mau terlalu komersil, tapi sebisa mungkin kita tak mau merugi. Ini menjadi evaluasi bersama kami ke depannya," tutup Jiddan yang baru saja meninggalkan bangku SMA ini. (fjr/end)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 14 November 2024 13:47
-
Bola Indonesia 16 Juni 2023 03:00
-
Bola Indonesia 5 Maret 2023 23:28
Soal Penghentian Liga 2, Gresik United Klaim Ada Kesepakatan Klub
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 18:46
-
Otomotif 23 Oktober 2025 18:41
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 18:29
-
Bola Indonesia 23 Oktober 2025 18:25
-
Otomotif 23 Oktober 2025 18:20
-
Bola Indonesia 23 Oktober 2025 18:17
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...