
Bola.net - Pelatih Tim Indonesia di ajang Danone Nations Cup menyebut sejumlah kelemahan yang dimiliki Indonesia pada ajang dunia tersebut. Menurutnya, secara fisik bocah-bocah U-12 Indonesia kalah kelas dari saingan mereka yang datang dari luar negeri.
"Yang pertama, kita kalah tinggi dari mereka. Namun, hal ini bisa diatasi. Yang lebih merepotkan adalah para pemain kita tidak punya cukup power," ujar Pelatih Kepala, Timo Scheunemann.
Lebih lanjut, Timo menyebut bahwa dalam ajang yang sama tahun lalu, permainan Indonesia, yang diwakili SSB Putra Muara Cunda Lhokseumawe tak kalah dari saingan mereka. Bahkan, secara teknis dan kerjasama tim mereka mampu membuat penonton di Polandia mengagumi mereka.
"Namun, sekali kita bikin kesalahan dan mereka dapat tendangan bebas, karena power mereka bagus, mereka bisa bikin gol," ujar pelatih berdarah Jerman ini.
Timo mengakui bahwa kelemahan ini memaksanya untuk mengubah taktik pada tim yang akan turun di ajang Danone Nations Cup tahun ini. Menurutnya, dalam partai puncak yang akan dihelat di Inggris, dia akan meminta anak asuhnya bermain lebih agresif.
"Di Polandia kita gagal karena taktiknya lebih bertahan dan mengandalkan serangan balik. Karena itu, di Inggris, kita akan coba main lebih agresif," Timo menandaskan. (den/mac)
"Yang pertama, kita kalah tinggi dari mereka. Namun, hal ini bisa diatasi. Yang lebih merepotkan adalah para pemain kita tidak punya cukup power," ujar Pelatih Kepala, Timo Scheunemann.
Lebih lanjut, Timo menyebut bahwa dalam ajang yang sama tahun lalu, permainan Indonesia, yang diwakili SSB Putra Muara Cunda Lhokseumawe tak kalah dari saingan mereka. Bahkan, secara teknis dan kerjasama tim mereka mampu membuat penonton di Polandia mengagumi mereka.
"Namun, sekali kita bikin kesalahan dan mereka dapat tendangan bebas, karena power mereka bagus, mereka bisa bikin gol," ujar pelatih berdarah Jerman ini.
Timo mengakui bahwa kelemahan ini memaksanya untuk mengubah taktik pada tim yang akan turun di ajang Danone Nations Cup tahun ini. Menurutnya, dalam partai puncak yang akan dihelat di Inggris, dia akan meminta anak asuhnya bermain lebih agresif.
"Di Polandia kita gagal karena taktiknya lebih bertahan dan mengandalkan serangan balik. Karena itu, di Inggris, kita akan coba main lebih agresif," Timo menandaskan. (den/mac)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 18 Maret 2020 19:09
Pandemi Virus Corona, Pertandingan Regional AQUA DNC Ditunda
-
Bolatainment 17 September 2019 18:23
Gandeng La Liga, Danone Berkomitmen Dukung Pengembangan Sepakbola non Profesional
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 08:08
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 08:01
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:37
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...