Persija Ingin Larangan Suporter Away Pelan-Pelan Dicabut: Buktikan Tidak Ribut, kemudian 500-1000 Suporter Dulu

Persija Ingin Larangan Suporter Away Pelan-Pelan Dicabut: Buktikan Tidak Ribut, kemudian 500-1000 Suporter Dulu
Suporter Persija Jakarta, The Jakmania saat mendukung timnya bermain melawan Persita Tangerang di laga pertama BRI Super League 2025-2026, Minggu 10 Agustus 2025. (c) Bola.net/M Iqbal Ichsan

Bola.net - Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, menyinggung regulasi larangan kehadiran suporter tandang di BRI Super League. Ia menilai aturan itu bisa dicabut secara bertahap oleh PSSI dan I.League

Menurutnya, pengalaman sebelumnya menunjukkan adanya gesekan saat suporter tim tamu hadir di stadion. Hal tersebut yang membuat larangan masih tetap diberlakukan hingga saat ini.

"Idealnya selalu ada penonton tim tamu, mau di mana pun di dunia, tapi karena kita Indonesia nih, Liga Indonesia, berkali-kali setiap datang penonton tim tamu itu pasti ada keributan," ujar Prapanca dalam Ngopi Bareng Persija di Jakarta, Kamis (11/9).

Ia juga menitipkan pesan khusus kepada fans Persija, The Jakmania ,jika suatu saat kembali bisa mendukung tim secara langsung di laga tandang. Menurutnya, suporter Persija perlu memberi contoh positif di stadion lawan.

"Nah pesan saya sama teman-teman Jakmania, kalau andaikan menonton pertandingan tandang, tunjukkan bahwa kita suporter yang damai, ingin menikmati sepak bola, jadi biar kecintaan mereka satu, dan kita juga memberikan kontribusi ke tuan rumah," katanya.

1 dari 1 halaman

Kena Denda akibat Suporter Tandang

Musim ini, Persija sudah memainkan dua laga tandang menghadapi Persis Solo dan Dewa United. Dari dua pertandingan itu, salah satunya berlangsung tanpa penonton.

Ketika melawan Persis di Stadion Manahan, Solo, masih ada pendukung Persija yang hadir di tribune. Komite Disiplin PSSI kemudian menjatuhkan denda Rp25 juta kepada Macan Kemayoran.

Larangan suporter tandang sudah berlaku sejak musim 2023/24 saat Erick Thohir menjadi Ketua Umum PSSI. Namun, beberapa kali aturan itu dilanggar sehingga berujung pada sanksi bagi klub terkait.

"Jakmania membuktikan untuk tidak melakukan keributan, perkelahian atau perusakan. Dan ini karena edukasi yang harus berjalan, memang tidak secepat itu, tapi pelan-pelan," tutur Prapanca.

"Tapi selama kita bisa buktikan, saya yakin pelan-pelan mudah-mudahan dari pihak federasi bisa mulai mengizinkan, mungkin cuma misalkan 500 tiket dulu, 1.000 tiket tandang, tapi kan ya kita harus buktikan dulu," imbuhnya.

(Bola.net/Fitri Apriani)