
Bola.net - Sriwijaya FC bakal menjadi kontestan kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2013-2014. Ironisnya, klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut, masuk dalam kategori enam klub bermasalah finansial.
Kelima klub lainnya, yaitu Persijap Jepara, Persiba Bantul, Arema Cronus, Pelita Bandung Raya dan Persela Lamongan. Klub-klub bermasalah tersebut, diberikan batas akhir penyelesaian oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga 20 Desember.
"Kami terus berusaha menyelesaikan masalah down payment (DP) kompetisi musim 2011-12 dan sisa gaji mantan pemain musim 2012-13. Karena itu, kami meminta PSSI tidak tinggal diam dan juga melakukan kewajiban berupa memberikan dana sharing sebesar Rp800 juta. Kini, baru ada tujuh pemain yang sudah kami lunasi," ungkap Direktur Keuangan PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM), Augie Bunyamin.
Dikatakan Augie, pihaknya kesulitan dalam memenuhi kewajiban jika tidak ada peran aktif dari PSSI dan PT Liga Indonesia (PT LI). Selain itu, tidak dapat langsung melunasi semua sisa tanggungan dalam waktu singkat.
"Kami membutuhkan uang Rp3,2 miliar. Kini, baru ada Rp 2 miliar dari Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza, yang menggadaikan rumahnya. Karena itu, kami juga menagih PT LI supaya membayar utang sharing sebesar Rp 800 juta," tambah Augie.
Lebih jauh dikatakan Augie, PT LI seharusnya tidak memberikan deadline kepada klub-klub yang bermasalah, termasuk Sriwijaya FC. Karena itu, pihaknya tidak panik menyikapi himbauan PSSI tersebut. Manajemen SFC, pun tetap mendesak supaya PT LI segara melunasi utang yang terjadi.
"PT LI harus bayar dulu uang tersebut supaya kami bisa menyelesaikan soal utang gaji pemain. Kami pun tetap yakin akan lolos verifikasi," pungkasnya.[initial]
(bola/dzi)
Kelima klub lainnya, yaitu Persijap Jepara, Persiba Bantul, Arema Cronus, Pelita Bandung Raya dan Persela Lamongan. Klub-klub bermasalah tersebut, diberikan batas akhir penyelesaian oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) hingga 20 Desember.
"Kami terus berusaha menyelesaikan masalah down payment (DP) kompetisi musim 2011-12 dan sisa gaji mantan pemain musim 2012-13. Karena itu, kami meminta PSSI tidak tinggal diam dan juga melakukan kewajiban berupa memberikan dana sharing sebesar Rp800 juta. Kini, baru ada tujuh pemain yang sudah kami lunasi," ungkap Direktur Keuangan PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (PT SOM), Augie Bunyamin.
Dikatakan Augie, pihaknya kesulitan dalam memenuhi kewajiban jika tidak ada peran aktif dari PSSI dan PT Liga Indonesia (PT LI). Selain itu, tidak dapat langsung melunasi semua sisa tanggungan dalam waktu singkat.
"Kami membutuhkan uang Rp3,2 miliar. Kini, baru ada Rp 2 miliar dari Presiden Sriwijaya FC, Dodi Reza, yang menggadaikan rumahnya. Karena itu, kami juga menagih PT LI supaya membayar utang sharing sebesar Rp 800 juta," tambah Augie.
Lebih jauh dikatakan Augie, PT LI seharusnya tidak memberikan deadline kepada klub-klub yang bermasalah, termasuk Sriwijaya FC. Karena itu, pihaknya tidak panik menyikapi himbauan PSSI tersebut. Manajemen SFC, pun tetap mendesak supaya PT LI segara melunasi utang yang terjadi.
"PT LI harus bayar dulu uang tersebut supaya kami bisa menyelesaikan soal utang gaji pemain. Kami pun tetap yakin akan lolos verifikasi," pungkasnya.[initial]
Ingin Tahu Semua Tentang Verifikasi PSSI?
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 05:00
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:38
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:19
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 04:12
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...