
Bola.net - Seruan Ketua KPSI La Nyalla Mahmud Mattalitti terkait merger Arema ISL dan Pelita Jaya ditanggapi positif kubu Arema. Mereka mengaku sepakat dengan seruan La Nyalla, agar dua klub tersebut tidak melakukan merger.
Menurut Media Officer Arema, Sudarmaji, sedari awal Arema tidak pernah membahas mengenai merger dengan Pelita Jaya. Kubu Singo Edan, sambungnya, jauh lebih tertarik membahas bentuk kerjasama yang saat ini sedang mereka jalin dengan klub yang bermarkas di Karawang ini.
"Sejak awal kami sampaikan, kita tidak dulu bicara ending tapi bicara kerja sama," ungkap pria yang karib disapa Darmaji ini pada Bola.net, Rabu (03/10).
"Kami sangat setuju dengan pernyataan Pak Nyalla, bahwa sampai hari ini tidak ada merger. Terlalu dini dan prematur bicara merger," dia menambahkan.
Sebelumnya, La Nyalla sempat melontarkan penolakannya jika kerja sama Arema dan Pelita Jaya berakhir dengan merger. Pasalnya, menurut Ketua KPSI ini, merger akan merugikan kubu KPSI dalam kongres mendatang. Bila merger terjadi sebelum kongres, KPSI akan kehilangan satu suara.
Lebih lanjut, Darmaji menambahkan bahwa kian santernya isu merger ini disebabkan ekspektasi publik yang tinggi terhadap proses kerja sama tersebut. Terlebih lagi, media massa juga ikut berperan.
"Seakan-akan kedua klub ini sudah merger. Namun, bagi kami banyak sisi positifnya dari isu yang berkembang. Banyak masukan dan saran dari publik, dalam peningkatan kualitas pengelolaan klub, yang kami terima," Darmaji menandaskan. (den/dzi)
Menurut Media Officer Arema, Sudarmaji, sedari awal Arema tidak pernah membahas mengenai merger dengan Pelita Jaya. Kubu Singo Edan, sambungnya, jauh lebih tertarik membahas bentuk kerjasama yang saat ini sedang mereka jalin dengan klub yang bermarkas di Karawang ini.
"Sejak awal kami sampaikan, kita tidak dulu bicara ending tapi bicara kerja sama," ungkap pria yang karib disapa Darmaji ini pada Bola.net, Rabu (03/10).
"Kami sangat setuju dengan pernyataan Pak Nyalla, bahwa sampai hari ini tidak ada merger. Terlalu dini dan prematur bicara merger," dia menambahkan.
Sebelumnya, La Nyalla sempat melontarkan penolakannya jika kerja sama Arema dan Pelita Jaya berakhir dengan merger. Pasalnya, menurut Ketua KPSI ini, merger akan merugikan kubu KPSI dalam kongres mendatang. Bila merger terjadi sebelum kongres, KPSI akan kehilangan satu suara.
Lebih lanjut, Darmaji menambahkan bahwa kian santernya isu merger ini disebabkan ekspektasi publik yang tinggi terhadap proses kerja sama tersebut. Terlebih lagi, media massa juga ikut berperan.
"Seakan-akan kedua klub ini sudah merger. Namun, bagi kami banyak sisi positifnya dari isu yang berkembang. Banyak masukan dan saran dari publik, dalam peningkatan kualitas pengelolaan klub, yang kami terima," Darmaji menandaskan. (den/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Basket 7 Oktober 2024 00:08
-
Bola Indonesia 16 Februari 2023 12:59
-
Bola Indonesia 1 Februari 2023 22:33
Kabar Duka, Pelatih Legendaris Indonesia Benny Dollo Meninggal Dunia
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:59
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:12
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 23:11
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 23:02
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:50
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 22:47
MOST VIEWED
- Jadwal Persib Bandung di BRI Super League 2025/2026
- Hasil Persebaya vs Persija: Macan Kemayoran Mengaum, Bantai Bajul Ijo 3-1 di GBT
- Kata-Kata Thom Haye Usai Pamer Kualitas Tingkat Tinggi Saat Persib Bantai PSBS di BRI Super League: Beberapa Hari Terakhir Benar-Benar Berat
- Jadwal Lengkap BRI Super League 2025/2026
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...