
Bola.net - Karena menilai ada penambahan agenda yang tak sesuai dengan petunjuk AFC dan FIFA dalam KLB PSSI, Tuty Dau bersama lima anggota Exco PSSI memutuskan untuk walkout dari arena kongres, di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (17/3).
Selain Tuty Dau, lima anggota Exco PSSI yang keluar ruangan adalah Bob Hippy, Sihar Sitorus, Widodo Santoso, Farid Rahman, dan Mawardi Nurdin.
Enam anggota Exco PSSI ini mengaku dibuat kecewa lantaran ada penambahan agenda dalam KLB yang dihadiri perwakilan FIFA dan AFC seperti Jeysing Muthiah dari AFC, serta Marco Leal dan Michael van Praag sebagai perwakilan Divisi Organisasi FIFA tersebut.
"Mereka tidak mengikuti perintah FIFA dan AFC. Kalau seperti ini, untuk apa kami terus berada di dalam. KLB sudah keluar dari jalurnya. KLB tidak memiliki sportivitas," ujarnya.
"Pembubaran KPSI, tidak ada di dalam agenda KLB. Ironisnya, itu terus-terusan diperjuangkan," sambungnya.
Sebelumnya, KLB dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo. Dalam sambutannya, Roy berharap agar KLB dapat memberikan solusi atas permasalahan sepakbola Indonesia.
"Sepak bola Indonesia berada di bibir jurang, jangan sampai terjun bebas. Karena itu, KLB harus memberikan solusinya," katanya.
Nantinya, hasil KLB akan ditindak lanjuti dalam rapat Exco FIFA di Zurich, Swiss, 20 Maret mendatang. (esa/dzi)
Selain Tuty Dau, lima anggota Exco PSSI yang keluar ruangan adalah Bob Hippy, Sihar Sitorus, Widodo Santoso, Farid Rahman, dan Mawardi Nurdin.
Enam anggota Exco PSSI ini mengaku dibuat kecewa lantaran ada penambahan agenda dalam KLB yang dihadiri perwakilan FIFA dan AFC seperti Jeysing Muthiah dari AFC, serta Marco Leal dan Michael van Praag sebagai perwakilan Divisi Organisasi FIFA tersebut.
"Mereka tidak mengikuti perintah FIFA dan AFC. Kalau seperti ini, untuk apa kami terus berada di dalam. KLB sudah keluar dari jalurnya. KLB tidak memiliki sportivitas," ujarnya.
"Pembubaran KPSI, tidak ada di dalam agenda KLB. Ironisnya, itu terus-terusan diperjuangkan," sambungnya.
Sebelumnya, KLB dibuka Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo. Dalam sambutannya, Roy berharap agar KLB dapat memberikan solusi atas permasalahan sepakbola Indonesia.
"Sepak bola Indonesia berada di bibir jurang, jangan sampai terjun bebas. Karena itu, KLB harus memberikan solusinya," katanya.
Nantinya, hasil KLB akan ditindak lanjuti dalam rapat Exco FIFA di Zurich, Swiss, 20 Maret mendatang. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Eropa Lain 2 September 2024 09:41
FCV Dender, Klub Ragnar Oratmangoen Kini di Puncak Klasemen Pro Liga Belgia
-
Tim Nasional 12 Agustus 2024 11:52
Ragnar Oratmangoen Bakal Gabung Klub Milik Orang Indonesia FCV Dender?
-
Tim Nasional 12 Agustus 2024 11:28
Ragnar Oratmangoen Hilang dari Skuad FC Groningen, Bagaimana Nasibnya?
LATEST UPDATE
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 23:10
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 23:08
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 22:58
-
Asia 22 Oktober 2025 22:57
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:48
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:47
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...