5 Alasan Liverpool Kesulitan di Awal Musim 2022/2023: Taktik Jurgen Klopp Sudah Usang?

5 Alasan Liverpool Kesulitan di Awal Musim 2022/2023: Taktik Jurgen Klopp Sudah Usang?
Pertandingan Manchester United vs Liverpool di pekan ke-3 Premier League 2022/2023 (c) AP Photo

Bola.net - Raksasa Premier League Liverpool mengalami kesulitan di awal-awal perjalanannya di Premier League 2022/2023 ini.

Liverpool merupakan salah satu tim terkuat di Premier League dalam beberapa tahun terakhir. Pasukan Jurgen Klopp itu jadi satu-satunya tim yang bisa bersaing melawan Manchester City.

Liverpool pun digadang-gadang akan menjalani start apik lagi seperti sebelum-sebelumnya. Nyataya mereka malah tampil bapuk.

Dari tiga laga, Liverpool sama sekali belum bisa meraih kemenangan. Mereka meraih dua hasil imbang dan sekali kalah. Parahnya kekalahan itu didapat dari tim yang sebenarnya juga sedang kesulitan, Manchester United.

Jadi apa saja alasan Liverpool kesulitan di awal musim 2022/2023 ini? Simak ulasannya berikut ini Bolaneters.

1 dari 5 halaman

Badai Cedera

Badai Cedera

Jurgen Klopp berbicara dengan Thiago di laga Liverpool vs Wolverhampton di Anfield, Minggu (22/05/2022) malam WIB. (c) AP Photo

Sejak masa pramusim, Liverpool sudah agak dibuat pusing. Sebab beberapa pemainnya langsung cedera.

Sebut saja Calvin Ramsay, Alex-Oxlade Chamberlain, dan Curtis Jones. Demikian juga Ibrahima Konate, Diogo Jota, Kostas Tsimikas, dan Caoimhin Kelleher. Naby Keita juga absen karena sakit.

Saat itu sudah membuat pusing. Namun Liverpool makin meradang karena kemudian Thiago Alcantara dan Joel Matip mengalami cedera. Disusul kemudian Keita juga tumbang saat akan siap dimainkan.

Mayoritas pemain yang cedera adalah pemain inti. Sebut saja Konate, Jota, Keita, Thiago, dan Matip. Jadi wajar saja jika Liverpool limbung.

2 dari 5 halaman

Performa Menurun

Performa Menurun

Virgil van Dijk tak kuasa membendung Jadon Sancho mencetak gol di laga Manchester United vs Liverpool di Old Trafford, Selasa (23/08/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Situasi di Liverpool makin tak mudah. Sebab di saat ada banyak pemain yang cedera, performa beberapa pemain tak sesuai ekspektasi.

Performa mereka tampak menurun dari biasanya. Sebut saja Virgil van Dijk. Sudah dua kali ia melakukan kesalahan.

Yang pertama saat ia gagal menutup ruang tembak Wilfried Zaha di laga lawan Crystal Palace. Yang kedua saat ia hanya diam saja dan tak berusaha menutup ruang tembak Jadon Sancho di laga lawan Manchester United.

Lalu ada juga performa sang kapten Jordan Henderson. Paling kentara adalah saat ia bermain di laga lawan Manchester United. Wajar jika ia akhirnya ditarik keluar di baba kedua.

Di depan jelas ada satu nama; Roberto Firmino. Sedih untuk melihat ia tak lagi tampil seperti di dua-tiga musim perdana Jurgen Klopp di Liverpool. Ia tak memberikan kontribusi di laga lawan Fulham dan lawan Man United.

Lalu ada juga pemain seperti Joe Gomez, James Milner, dan Harvey Elliott. Namun ini bisa dimaklumi karena Gomez baru pulih dari cedera, Milner dan Elliiott jarang main. Mereka masih belum bisa menemukan ritme permainannya.

3 dari 5 halaman

Aksi Bodoh Darwin Nunez

Aksi Bodoh Darwin Nunez

Reaksi Darwin Nunez setelah dirinya dikartu merah di laga Liverpool vs Crystal Palace di Anfield, Selasa (16/08/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Satu nama diharap bisa membawa Liverpool tetap bisa meraih hasil-hasil maksimal pada musim ini. Ia adalah Darwin Nunez.

Pemain asal Uruguay itu memang tampil apik saat melawan Fulham. Namun ia membuat kesalahan bodoh di laga lawan Crystal Palace dengan menanduk Joachim Andersen.

Alhasil ia pun harus absen di laga lawan Manchester United. Absennya Nunez pun sangat terasa karena Liverpool akhirnya tak bisa menghadirkan ancaman nyata di pertahanan United. Jika saja ia main lawan MU, mungkin saja hasil akhir laga itu bisa berbeda.

Aksi Nunez tentu sangat disayangkan. Sebab kehadirannya tentu amat sangat dibutuhkan Liverpool, khususnya saat ini, di mana stok pemain mereka menipis gara-gara cedera.

4 dari 5 halaman

Taktik Usang Klopp

Taktik Usang Klopp

Ekspresi kecewa pemain Liverpool di laga kontra Crystal Palace, Premier League 2022/23 (c) AP Photo

Liverpool jarang berganti taktik. Mereka setia dengan formasi 4-3-3. Hal tersebut memang tak salah.

Apalagi taktik itu sudah terbukti memberikan Liverpool semua gelar juara yang mereka raih dalam beberapa tahun terakhir. Namun di sisi lain, lawan juga tidak bodoh.

Mereka juga terus berusaha mengulik sisi lemah taktik Klopp. Dan sepertinya ada lawan-lawan yang memang sudah bisa menemukan titik tersebut. Mereka akan menyerang kedua sisi fullback saat menyerbu pertahanan Liverpool.

Kiper Liverpool, Alisson Becker, juga sudah mengakui bahwa tim-tim lawan kini sudah makin mengenal taktik The Reds. Hal tersebut ia ungkapkan usai laga lawan MU.

"Tim-tim [lawan], ketika mereka bermain melawan kami, mereka tahu cara kami bermain dan mereka mencoba mengeksploitasi itu dan mereka mencoba menggunakannya untuk melawan kami," kata penjaga gawang. "(Itu) sesuatu yang paling sering berhasil bagi kami, (tapi) terkadang kami dihukum karena itu dan malam ini itulah yang terjadi," ucapnya via Liverpool Echo.

5 dari 5 halaman

Liverpool Puas Diri?

Liverpool Puas Diri?

Trent Alexander-Arnold menghalangi Tim Ream untuk merebut bola di laga Fulham vs Liverpool di Craven Cottage, Sabtu (06/08/2022). (c) AP Photo

Ada trend yang meresahkan yang terjadi dalam sejumlah laga-laga terakhir Liverpool di Premier League. Tim-tim lawan selalu bisa mencetak gol lebih dahulu.

Lebih tepatnya dalam tujuh pertandingan terakhirnya di Premier League. Mereka kebobolan lebih dahulu melawan Tottenham, Aston Villa, Southampton, Wolverhampton (musim 2021/22), lalu saat lawan Fulham, Crystal Palace, dan Manchester United (2022/23).

Di laga lawan Spurs mereka bermain imbang 1-1. Tapi bagusnya saat melawan Villa, Soton dan Wolves, The Reds bisa menang. Di tiga laga musim ini, seperti yang diketahui, Liverpool malah tak bisa menang sama sekali.

Memang itu juga karena adanya kendala cedera. Tapi tak bisa dipungkiri bahwa ada sesuatu dalam mentalitas pemain yang perlu diubah sehingga mereka tak lagi baru tancap gas setelah tertinggal.

(Bola/Liverpool Echo)