
Bola.net - - Alisson Becker mengaku kaget dirinya dibeli seharga 65 juta pounds oleh Liverpool dari AS Roma pada musim panas 2018 lalu.
Liverpool memiliki masalah kronis di lini pertahanannya. Tepatnya di sektor penjaga gawang.
Mereka tak punya kiper top yang bisa diandalkan sepeninggal Pepe Reina pada tahun 2014 lalu. Jurgen Klopp sempat membeli Loris Karius.
Akan tetapi ternyata Karius tak bisa tampil sesuai harapan Klopp. Pada akhirnya manajer asal Jerman itu memutuskan untuk merekrut Alisson dari Roma.
Ia dibeli dengan sangat mahal, 65 juta pounds. Ia memegang rekor sebagai kiper termahal di dunia sebelum akhirnya dipecahkan oleh Kepa Arrizabalaga saat dibeli Chelsea dari Athletic Bilbao.
Terkejut dan Dibayar Balik
Alisson sendiri tampil gemilang di musim perdananya di Liverpool. Ia sukses meraih penghargaan Golden Glove setelah sukses mencatatkan 21 clean sheet.
Selain itu ia juga sukses mengantarkan Liverpool masuk final Liga Champions lagi. Kiper asal Brasil ini mengaku pada awalnya ia terkejut dibandrol dengan mahal itu, namun ia juga merasa sudah membayar kembali harga tersebut dengan performanya di atas lapangan.
"Ketika saya pertama kali gabung, saya terkejut dengan nilainya," kata Alisson pada The Independent.
“Saya pikir saya telah membayar kembali ke klub. Saya telah memenuhi harapan klub dalam diri saya melalui dedikasi dan kerja keras, tetapi saya belum berpikir saya telah mencapai apa pun," tegasnya.
"Saya ingin menulis nama saya dalam sejarah klub dengan memenangkan gelar, dan kami memiliki peluang besar untuk melakukannya pada hari Sabtu ini."
Ball-Playing Keeper
Salah satu keunggulan Alisson menurut pandangan banyak pihak adalah ia adalah seorang ball-playing goalkeeper. Alias, kiper yang juga mahir mengolah dan mengumpankan bola.
Dengan demikian ia bisa ikut terlibat dalam usaha timnya membangun serangan dari belakang. Namun menurut Alisson, hal tersebut baginya sebenarnya tidak terlalu penting.
"Saya tidak berpikir itu adalah hal yang paling penting bagi seorang penjaga gawang," katanya tentang tim-tim yang bermain dari belakang.
“Yang paling penting adalah melakukan penyelamatan. Kemampuan dengan bola hanyalah aksesori untuk membantu tim. Itu bisa dilatih, tetapi kiper harus memilikinya terlebih dahulu, dan kepercayaan diri sangat penting," tegasnya.
“Ketika kiper bagus dengan kaki mereka, dan memiliki keterampilan passing untuk bisa mengendalikan bola di bawah tekanan, tim dapat menggunakannya dan itu bisa menjadi bagian dari strategi. Tetapi jika kiper tidak memiliki kemampuan, keterampilan, dan kepercayaan diri itu, Anda harus cerdas dan memainkan strategi yang berbeda," tandasnya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 22 Oktober 2025 22:31
Senne Lammens, Kiper Baru yang Kini Tak Tergantikan di Manchester United
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:04
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 21:51
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 21:08
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:47
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:46
-
Liga Inggris 22 Oktober 2025 22:31
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 22:28
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:09
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:09
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 18-21 Oktober 2025
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris, Hari Minggu 19 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...