
- Manchester City menjelma menjadi salah satu kekuatan baru di Premier League dalam 10 tahun terakhir. Pembangunan Man City dimulai pada tahun 2008 silam saat Sheikh Mansour mengambil alih kepemilikan Man City dari Thaksin Shinawatra.
Sejak saat itu, Man City mendapat uang segar untuk belanja banyak pemain-pemain hebat. Dalam periode satu dekade sejak pembangunan tersebut, Man City sukses menjuarai Premier League tiga kali pada musim 2011/12, 2013/14, dan terakhir 2017/18.
Bek senior Man City, Vincent Kompany adalah salah satu saksi perkembangan Man City dalam sepuluh tahun terakhir. Dia adalah salah satu pemain pertama yang menjadi bagian skuat Man City pada 2008 silam.
Meski Man City dikritik sebagai tim 'instan' yang membeli pemain-pemain hebat demi gelar juara, Kompany tak merasa demikian. Baca penjelasannya di bawah ini:
Mengejar Ketertinggalan
Menurut Kompany, pembelian besar-besaran yang dilakukan Man City adalah tindakan rasional. Kala itu, Man City jelas kalah bersaing dari tim-tim kuat lainnya. Membeli pemain-pemain hebat adalah satu-satunya cara mendongkrak kekuatan tim.
"Setiap investasi yang dilakukan Man City dewasa ini dilakukan untuk menyalip tim-tim lain yang lebih unggul 20 tahun," buka Kompany di skysports.
"Alternatifnya adalah anda pergi ke Jerman dan anda harus melawan Bayern Munchen yang mendominasi liga setiap tahun karena mereka punya 11 juta pendukung. Jadi apa alternatif lainnya?"
"Jadi apa yang adil soal status quo? Haruskah Man City ke divisi ketiga dan mengatakan bahwa 'kami punya suporter hebat tetapi kami tak boleh meraih kesuksesan?'," tanya Kompany.
Hasrat Liga Champions
Lebih lanjut, Kompany juga angkat bicara soal hasrat Man City di Liga Champions yang tak kunjung terpuaskan. Kompany mengakui Premier League adalah gelar yang luar biasa, namun Liga Champions memiliki kelas yang lebih baik.
Musim ini Man City kian percaya diri tampil di kompetisi tertinggi Eropa tersebut. Skuat kuat yang diisi oleh pemain hebat di tiap posisi menjadi salah satu alasannya.
"Mudah dijelaskan, satu hal yang belum anda miliki adalah hal yang sangat anda inginkan," kata Kompany soal trofi Liga Champions.
"Premier League masih menjadi hadiah besar untuk diraih, jadi keduanya prioritas yang setara, namun pikiran anda mengatakan bahwa hal yang belum anda dapatkan adalah yang paling anda inginkan," tandasnya. (sky/dre)
Tonton Vidio Menarik Ini
Berita video maskot Asian Games 2018 yang menjadi favorit pilihan para wanita yang menjadi pengunjung GBK.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 22 Oktober 2025 22:31
Senne Lammens, Kiper Baru yang Kini Tak Tergantikan di Manchester United
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 22:04
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 21:08
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 23 Oktober 2025 13:10
-
Otomotif 23 Oktober 2025 13:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 12:50
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 12:43
-
Lain Lain 23 Oktober 2025 12:23
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 12:19
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- MU Jadi Raja Long Ball Premier League, Taktik Baru Ruben Amorim Mulai Membuahkan Hasil
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Kok Bisa Harry Maguire Sebut Kemenangan Manchester United Atas Liverpool jadi Hal Memalukan, Apa yang Salah?
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...