Enzo Maresca Ikut Bersimpati pada Ange Postecoglou yang Baru Dipecat Nottingham Forest

Enzo Maresca Ikut Bersimpati pada Ange Postecoglou yang Baru Dipecat Nottingham Forest
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca memberikan instruksi kepada para pemain saat melawan Bayern Munchen di Liga Champions, 18 Sept 2025 lalu. (c) AP Photo/Martin Meissner

Bola.net - Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, menyampaikan rasa simpatinya kepada Ange Postecoglou yang baru saja dipecat oleh Nottingham Forest. Keputusan itu diambil hanya beberapa menit setelah Forest kalah 0-3 dari Chelsea di City Ground, Sabtu (18/10/2025) malam WIB.

Postecoglou diberhentikan dari jabatannya kurang dari enam minggu sejak ditunjuk sebagai pelatih baru. Selama memimpin, ia gagal meraih kemenangan dalam delapan pertandingan yang dijalaninya bersama Forest.

Pemilik klub, Evangelos Marinakis, bahkan meninggalkan tempat duduknya di tribune saat timnya tertinggal dua gol. Hanya 19 menit setelah laga berakhir, kabar pemecatan Postecoglou dikonfirmasi secara resmi oleh pihak klub.

Enzo Maresca pun turut menanggapi kabar tersebut dalam konferensi pers usai pertandingan. Ia mengaku menyesal, namun menyebut keputusan seperti itu adalah bagian dari kerasnya dunia sepak bola.

1 dari 4 halaman

Komentar Maresca Tentang Pemecatan Postecoglou

Komentar Maresca Tentang Pemecatan Postecoglou

Pelatih Tottenham Ange Postecoglou dalam pertandingan Premier League antara Tottenham dan Liverpool di Stadion Tottenham Hotspur, Minggu, 22 Desember 2024. (c) AP Photo/Dave Shopland

Maresca memahami sulitnya situasi yang dialami Postecoglou. Ia merasa bersimpati karena setiap pelatih bisa saja berada di posisi yang sama apabila hasil tidak berjalan sesuai harapan.

Menurutnya, industri sepak bola selalu menuntut kemenangan, dan siapa pun yang gagal memenuhi ekspektasi akan menghadapi konsekuensinya. Hal itu dianggap sebagai risiko yang harus diterima semua pelatih di level profesional.

“Saya tidak berbicara dengan Ange. Saya tidak sempat bertemu dengannya, tapi saya merasa sangat menyesal untuknya,” ujar Maresca dikutip dari BBC Sport.

“Tapi kami sudah sering mengatakan bahwa ini adalah bisnis di mana jika kamu tidak menang, konsekuensinya akan sama bagi semua orang. Jadi, saya menyesal untuknya,” lanjut pelatih asal Italia itu.

Pertandingan Selanjutnya
UEFA Champions League UEFA Champions League | 23 Oktober 2025
Chelsea Chelsea
02:00 WIB
Ajax Ajax
2 dari 4 halaman

Soal Kartu Merah Malo Gusto dan Disiplin Tim

Soal Kartu Merah Malo Gusto dan Disiplin Tim

Pemain Chelsea, Malo Gusto (kiri), dan pemain Nottingham Forest, Elliot Anderson, berebut bola dalam laga Premier League, Sabtu, 18 Oktober 2025. (c) Bradley Collyer/PA via AP

Dalam pertandingan melawan Forest, Chelsea harus kehilangan satu pemain setelah Malo Gusto menerima kartu merah. Pemain asal Prancis itu diusir wasit Chris Kavanagh setelah melanggar Neco Williams, yang membuatnya mendapat kartu kuning kedua.

Itu menjadi kartu merah keempat yang diterima Chelsea musim ini. Meski demikian, Maresca menegaskan dirinya tidak terlalu khawatir soal disiplin anak asuhnya, walau mengakui bahwa situasi itu bisa dihindari.

“Kami bisa tampil lebih baik soal kartu merah, itu kesalahan karena dia sudah mendapat satu kartu kuning saat skor 3-0,” kata Maresca. “Kami bisa menghindarinya.”

“Namun, di sisi lain, saya harus katakan bahwa keinginan mereka untuk tidak kebobolan sangat penting. Kartu kuning kedua dari Malo tentu bisa dihindari, tapi semangat mereka menjaga gawang tetap bersih menunjukkan tekad kuat tim,” ujarnya menambahkan.

3 dari 4 halaman

Maresca Puji Respon Pemain Meski Absen di Pinggir Lapangan

Maresca Puji Respon Pemain Meski Absen di Pinggir Lapangan

Pemain Chelsea, Josh Acheampong, merayakan gol bersama rekan setimnya dalam laga Premier League melawan Nottingham Forest, Sabtu, 18 Oktober 2025. (c) Bradley Collyer/PA via AP


Dalam laga tersebut, Maresca tidak bisa mendampingi timnya dari tepi lapangan karena menjalani larangan satu pertandingan. Hukuman itu diberikan setelah dirinya diusir wasit pada laga kontra Liverpool karena selebrasi berlebihan.

Meski tidak berada di area teknis, Maresca tetap memantau permainan timnya dengan cermat. Ia mengakui lebih nyaman berada di bangku cadangan, tetapi puas dengan cara para pemainnya bangkit di babak kedua.

“Rasanya sangat tidak menyenangkan berada di luar lapangan. Saya lebih suka berada di area teknis, jujur saja,” ujar Maresca. “Pesan saya di babak pertama adalah, kami bagus saat tidak menguasai bola, tapi saat menguasai bola kami tidak cukup baik.”

“Kami harus bisa menghindari kesalahan-kesalahan kecil. Kami terlihat ceroboh dalam membangun serangan, dan itu tidak cukup baik,” tutur pelatih berusia 45 tahun itu.

Sumber: Irish News