Jorginho: Chelsea Bukan Terlalu Muda, Tapi Terlalu Lembut

Bola.net - Chelsea menuai hasil positif kala bertemu dengan Arsenal dalam laga lanjutan Premier League akhir pekan kemarin. Namun ada beberapa catatan penting yang harus diperbaiki oleh klub berjuluk the Blues itu secepatnya.

Pertandingan tersebut berakhir dengan kedudukan 2-1 untuk kemenangan Chelsea. Dan perlu diketahui bahwa mereka sempat tertinggal lebih dulu setelah penyerang Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang, sukses mencetak gol di babak pertama.

Skuat besutan Frank Lampard tersebut tampil buruk pada babak pertama. Mereka terlihat inferior dari Arsenal yang bermain dengan tempo cepat. Bahkan Chelsea tak sanggup untuk sekadar menggedor lini belakang lawan yang dikenal rapuh.

Pada babak kedua, barulah Chelsea mendapatkan performa terbaiknya kembali. Mereka terus melancarkan serangan hingga menghasilkan dua gol dari Jorginho dan Tammy Abraham menjelang pertandingan usai.

Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Bukan Masalah Usia

Belakangan ini, Chelsea memang tampil inkonsisten. Mereka kerap silih berganti mengalami kemenangan serta kekalahan. Menurut dugaan sebagian orang, hal ini disebabkan oleh para pemain Chelsea yang masih terlalu muda.

Jorginho tidak sepakat dengan anggapan itu. Kata gelandang Chelsea tersebut, masalah utama Chelsea tidak terletak pada usia dan para pengalaman para pemainnya, melainkan karena rekan-rekan setimnya bermain terlalu lembut.

"Saya pikir saat anda bermain untuk Chelsea, kami berbicara soal 'muda, muda, muda, muda' tapi kami berada di tengah-tengah musim dan setiap pemain harus bertanggung jawab," ujar Jorginho seperti yang dikutip dari Goal International.

"Saya mencoba untuk mendorong rekan-rekan saya [saat masuk ke lapangan]. Kami sedikit lembut di awal dan saya mencoba untuk mengubah itu karena kami harus mengubah pola pikir. Kami tidak cukup berjuang," lanjutnya.

Bukan Hal yang Mudah

Jorginho menyoroti pola pikir rekan-rekan setimnya. Namun, pria berkebangsaan Italia itu sendiri tahu bahwa mengubah pola pikir di tengah-tengah pertandingan bukanlah tugas yang mudah.

"Terkadang anda ke lapangan dan anda merasa tidak baik serta, saat anda ingin mengubahnya karena sadar sedang tidak cukup berjuang, rasanya berat," tambahnya.

"Hari ini kami mampu mengubahnya, tapi terkadang kami tak mampu melakukannya. Mungkin kami harus mempersiapkan diri sendiri lebih baik," tutupnya.

(Goal International)