
Bola.net - Mikel Arteta seolah-olah dibawa kembali ke Februari 2014 ketika menyaksikan tim asuhannya mengalami ‘la pajara’ — istilah dalam dunia balap sepeda yang menggambarkan kelelahan mendadak dan kelumpuhan fisik. Ia pernah merasakannya saat masih bermain untuk Arsenal, dalam kekalahan 5-1 dari Liverpool di Anfield.
Saat itu, Arteta merasa lumpuh secara emosional dan fisik. Dalam dokumenter Amazon tentang Arsenal, ia mengenang, “Saya bersembunyi dan menyerah di lapangan. Kami kalah 1-5. Saya tidak pernah melupakan apa yang saya lakukan hari itu.”
Kekalahan itu meninggalkan luka mendalam yang membentuknya sebagai pelatih.Nah, pada laga melawan Liverpool akhir pekan lalu, Arsenal kembali terancam mengalami hal serupa ketika dua gol Liverpool tercipta hanya dalam 87 detik. Namun berbeda dari masa lalu, kali ini tim Arteta tidak menyerah.
Mental Tangguh dan Kebangkitan Arsenal
Meski atmosfer di Anfield dan kekalahan dari PSG di Liga Champions masih membekas, Arsenal justru tampil berani. Mereka menunjukkan karakter kuat dengan mencetak dua gol balasan lewat Gabriel Martinelli dan Mikel Merino, bahkan setelah Merino kemudian diusir keluar lapangan.
Mampu merebut kendali sebelum turun minum dan mendominasi sebagian besar babak kedua bukanlah hal yang mudah di Anfield. Apalagi Arsenal tampil tanpa sejumlah pilar penting seperti Declan Rice, Jurrien Timber, serta absen jangka panjang Gabriel dan Kai Havertz.
Namun, Arteta tetap menyoroti buruknya performa awal laga. Ia menyebut kesalahan defensif dan kurangnya konsentrasi di babak pertama sebagai sesuatu yang "tidak dapat diterima", meski bangga dengan semangat juang anak asuhnya.



Tanda-Tanda Menuju Masa Depan Lebih Cerah
Rekor tanpa kemenangan Arsenal di Anfield kini bertambah menjadi 13 tahun. Namun, ini adalah hasil imbang ketiga secara beruntun di markas Liverpool. Pada dua pertemuan sebelumnya, Arsenal sempat unggul sebelum akhirnya disamakan.
Mungkin, pengalaman kali ini justru memberi pembelajaran penting. Setelah benar-benar ditekan dan merasa berada di bawah, Arsenal berhasil bangkit dan mencuri satu poin. Momen itu bisa menjadi fondasi kuat untuk ambisi mereka musim depan dalam mengejar gelar juara.
Arsenal mungkin masih terlihat terluka, namun mereka tidak tunduk begitu saja. Untuk mengalahkan tim seperti Liverpool, mereka kini hanya butuh satu hal: ketajaman di lini depan yang bisa menghancurkan lawan seperti yang biasa dilakukan sang rival.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 18:02
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 17:21
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 20:28
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 20:17
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 19:35
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 19:28
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 18:14
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 18:02
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 18-21 Oktober 2025
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris, Hari Minggu 19 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...