
Bola.net - Pelatih Chelsea, Jose Mourinho mengakui bahwa dirinya sempat marah dengan asistennya Sylvinho, jelang laga final Capital One Cup melawan Tottenham Hotspur. Menurutnya, asistennya itu telah melanggar aturan yang ia terapkan.
Disampaikan Mourinho, sebelum pertandingan final tersebut, ia telah menerapkan aturan bahwa timnya tak boleh menonton televisi. Bahkan ia juga meminta hotel tempat pemain menginap dan juga bus pemain 'bersih' dari televisi.
Semua itu diharapkan mampu membuat fokus Chelsea untuk berlaga di final tak terganggu dengan hasil pertandingan Manchester City vs Liverpool yang dimainkan empat jam sebelum final.
Namun ternyata bukan para pemain yang melanggar aturan tersebut, tapi justru asistennya sendiri, Sylvinho. Bahkan saking marahnya, Mourinho sampai menyebut ingin 'membunuh' asistennya itu.
"Hari yang sempurna untuk memenangkan final. Saya menyiapkan tim untuk misi yang mustahil, di mana mereka tak tahu hasil Manchester City. Saya tak ingin ada televisi di hotel atau di dalam bus," ujarnya.
"Saya tak ingin ada reaksi atas hal itu, kami berhasil, tapi satu staf pelatih saya, Sylvinho berlaku kurang ajar di bus. Saya ingin membunuhnya, anggota staf saya sendiri melanggar aturan. Saya ingin menghentikan reaksi mereka dan fokus atas apa yang harus mereka lakukan," tandasnya.[initial]
(cfc/dzi)
Disampaikan Mourinho, sebelum pertandingan final tersebut, ia telah menerapkan aturan bahwa timnya tak boleh menonton televisi. Bahkan ia juga meminta hotel tempat pemain menginap dan juga bus pemain 'bersih' dari televisi.
Semua itu diharapkan mampu membuat fokus Chelsea untuk berlaga di final tak terganggu dengan hasil pertandingan Manchester City vs Liverpool yang dimainkan empat jam sebelum final.
Namun ternyata bukan para pemain yang melanggar aturan tersebut, tapi justru asistennya sendiri, Sylvinho. Bahkan saking marahnya, Mourinho sampai menyebut ingin 'membunuh' asistennya itu.
"Hari yang sempurna untuk memenangkan final. Saya menyiapkan tim untuk misi yang mustahil, di mana mereka tak tahu hasil Manchester City. Saya tak ingin ada televisi di hotel atau di dalam bus," ujarnya.
"Saya tak ingin ada reaksi atas hal itu, kami berhasil, tapi satu staf pelatih saya, Sylvinho berlaku kurang ajar di bus. Saya ingin membunuhnya, anggota staf saya sendiri melanggar aturan. Saya ingin menghentikan reaksi mereka dan fokus atas apa yang harus mereka lakukan," tandasnya.[initial]
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 6 September 2025 11:05
Manchester United Masih Belum Lepaskan Pandangannya dari Eks Pemain Chelsea Ini
-
Liga Italia 6 September 2025 08:53
AC Milan Bisa Kehilangan Mike Maignan Tanpa Uang, Chelsea Menunggu!
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:48
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
-
Piala Dunia 5 September 2025 14:09
-
Liga Italia 5 September 2025 13:53
Di Balik Kepindahan Christopher Nkunku ke AC Milan: Semua Serba Dar Der Dor!
LATEST UPDATE
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 22:54
MOST VIEWED
- Andai Saja 2 Tahun Lalu Manchester United Mendengarkan Saran Rio Ferdinand
- No Baleba No Problem! MU Sudah Punya 'Baleba' Mereka Sendiri!
- Penyesalan Terbesar MU? Dibuang Murah, Bintang Ini Sekarang Nilai Pasarnya Lebih Mahal dari Sesko & Mbeumo
- Transfer Joao Pedro ke Chelsea Bikin Rio Ferdinand Lupakan Rekor Isak di Liverpool, Apa Alasannya?
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...