
Bola.net - Midfielder Chelsea, Eden Hazard mengaku jika latihan olahraga Judo yang ia lakukan semasa kecil mempermudah proses adaptasinya di Premier League.
Karakter sepakbola Inggris memang diketahui relatif lebih keras dan cepat, jika dibandingkan liga top Eropa lainnya. Hal itu akan sedikit menyulitkan bagi pemain, yang baru saja datang dari liga-liga lainnya.
Hal tersebut juga diakui oleh Hazard, yang didatangkan ke Stamford Bridge dari Lille di awal musim ini. Menurutnya, intensitas permainan di Premier League lebih tinggi jika dibandingkan Ligue 1, yang menurutnya lebih lambat.
Dengan atmosfer pertandingan yang selalu ketat, seorang pemain memang perlu memiliki kondisi tubuh prima agar tak sering menderita cedera. Hal itulah yang menurut Hazard sudah ia pelajari di olahraga Judo.
"Saya memiliki kaki yang kuat dan lentur. Saya berlatih Judo ketika masih kecil, jadi saya tahu bagaimana cara jatuh yang benar," ungkap pemain 22 tahun tersebut.
"Saya tidak terbiasa menggunakan kemampuan fisik secara total di Prancis, hal itu bukan merupakan tuntutan yang besar. Perbedaan dengan Premier League adalah intensitasnya. Tidak ada waktu yang terbuang, tidak ada tempat bernafas di pertandingan." (mtr/atg)
Karakter sepakbola Inggris memang diketahui relatif lebih keras dan cepat, jika dibandingkan liga top Eropa lainnya. Hal itu akan sedikit menyulitkan bagi pemain, yang baru saja datang dari liga-liga lainnya.
Hal tersebut juga diakui oleh Hazard, yang didatangkan ke Stamford Bridge dari Lille di awal musim ini. Menurutnya, intensitas permainan di Premier League lebih tinggi jika dibandingkan Ligue 1, yang menurutnya lebih lambat.
Dengan atmosfer pertandingan yang selalu ketat, seorang pemain memang perlu memiliki kondisi tubuh prima agar tak sering menderita cedera. Hal itulah yang menurut Hazard sudah ia pelajari di olahraga Judo.
"Saya memiliki kaki yang kuat dan lentur. Saya berlatih Judo ketika masih kecil, jadi saya tahu bagaimana cara jatuh yang benar," ungkap pemain 22 tahun tersebut.
"Saya tidak terbiasa menggunakan kemampuan fisik secara total di Prancis, hal itu bukan merupakan tuntutan yang besar. Perbedaan dengan Premier League adalah intensitasnya. Tidak ada waktu yang terbuang, tidak ada tempat bernafas di pertandingan." (mtr/atg)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 12 September 2025 00:37
Gael Clichy Kritik Keras Arsenal: Tak Lagi Punya Ambisi untuk Menang
-
Liga Inggris 11 September 2025 23:27
3 Mantan Pemain Bintang Chelsea Terseret Kasus 74 Tuduhan FA: Termasuk Eden Hazard!
-
Liga Inggris 11 September 2025 20:31
Misteri Kehidupan Roman Abramovich di Tengah Sorotan Kasus 74 Pelanggaran di Chelsea
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 12 September 2025 00:37
-
Piala Dunia 12 September 2025 00:09
-
Bolatainment 12 September 2025 00:05
-
Bolatainment 11 September 2025 23:49
-
Liga Inggris 11 September 2025 23:27
-
Liga Spanyol 11 September 2025 23:22
MOST VIEWED
- Pernah Gagal di Arsenal, Pelatih Ini Disebut Bakal Jadi Pengganti Amorim di Manchester United
- Pemain Man United ini Dicap Tak Berguna: Jangan Dimainkan Lagi
- Rasmus Hojlund Punya Klausul Spesial, Manchester United Bisa Untung Besar
- Tinggalkan MU, Andre Onana Raup Gaji Hampir Dua Kali Lipat di Trabzonspor
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...