Man City Boros Peluang dan Kalah, Guardiola Kritik Para Penyerangnya!

Man City Boros Peluang dan Kalah, Guardiola Kritik Para Penyerangnya!
Aksi Nick Woltemade pada laga Newcastle vs Man City pada pekan ke-12 Premier League 2025/2026 (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Manchester City gagal membawa pulang poin dari St. James’ Park setelah kalah 1-2 dari Newcastle United pada laga Premier League, Sabtu malam waktu setempat. Hasil tersebut menambah catatan buruk City di laga tandang musim ini, menjadi kekalahan ketiga di luar Etihad.

Secara statistik, City tampil dominan dengan 68 persen penguasaan bola dan 17 tembakan, tetapi hanya empat yang mengarah tepat ke gawang. Sayangnya, hanya gol Ruben Dias yang tercatat setelah mengenai pemain lawan.

Di sisi lain, Newcastle memanfaatkan peluang secara efektif melalui dua gol Harvey Barnes, yang memastikan tiga poin untuk tuan rumah.

1 dari 2 halaman

Guardiola Kritik Penyelesaian Akhir

Pep Guardiola menilai timnya kurang klinis meski menciptakan sejumlah peluang emas. Sang manajer menegaskan tuntutan lebih tinggi bagi para pemainnya.

“Pertandingan ketat. Menghibur. Mereka punya peluang, kami punya peluang. Pada akhirnya mereka mencetak satu gol lebih banyak,” ujarnya kepada BBC.

Guardiola juga menyoroti beberapa kegagalan penyelesaian dari Erling Haaland dan Phil Foden.

“Dua atau tiga peluang yang Haaland selalu punya karena dia yang terbaik. Dan ya, kita lanjutkan. Setelah kami mencetak gol, mereka membalas. Setelah itu lebih sulit karena Botman ada di lapangan dan pertahanan mereka lebih dalam.”

2 dari 2 halaman

Seruan untuk Lebih Efektif

Meski Haaland sudah mengoleksi 14 gol Premier League musim ini, tidak ada pemain City lain yang mencetak lebih dari satu gol. Kondisi tersebut memunculkan sorotan soal ketergantungan pada striker Norwegia itu.

“Peluangnya jelas, tapi kami harus mencetak lebih banyak gol. Para pemain kami punya kemampuan dan kualitas untuk melakukannya,” tegas Guardiola.

City kini memiliki rekor tandang keenam terbaik di liga, namun kekalahan ini kembali menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi mereka dalam perburuan gelar.