
Bola.net - Ole Gunnar Solskjaer dituding tidak benar-benar tahu apa yang dia inginkan sebagai manajer Manchester United. Permainan MU belum terpola, tidak jelas, bahkan cenderung buruk. Solskjaer belum mengubah apa pun.
Analis Premier League, Jermaine Jenas, mengaku bingung dengan keputusan pihak klub memilih Solskjaer sebagai pelatih permanen. Menurutnya, memilih Solskjaer adalah keputusan hati, bukan keputusan dengan kepala jernih.
Betapa tidak, saat itu Solskjaer tampak sebagai sosok yang tepat. Dia bisa membangkitkan semangat skuad MU dalam waktu singkat dan membuat mereka melaju kencang.
Namun, begitu menjabat pelatih permanen, Solskjaer seakan-akan menjadi sosok berbeda. MU kehabisan bensin dan terseok-seok sampai musim ini.
Mengapa demikian? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
MU yang Tidak Jelas
Setelah laju buruk MU awal musim ini, Jenas menilai pilihannya hanya ada dua: mempertahankan Solskjaer atau segera memecatnya.
Kali ini, pihak klub tidak boleh mendengarkan suara hati lagi. Mereka harus benar-benar berpikir demi mengambil keputusan terbaik.
"Setelah laju awal musim terburuk mereka dalam 30 tahun terakhir, sekarang MU menghadapi pilihan: pecat atau pertahankan. Saya yakin klub tidak boleh menggunakan hati lagi," tutur Jenas kepada Express.
"Pada satu titik, urusan bisnis bakal dipertimbangkan dan pada akhirnya bakal ada skenario kejam. Anda harus mengakui bahwa Ole bukan sosok yang tepat."
"Mengapa? Ya, apakah sekarang kita tahu bagaimana identitas MU yang sekarang, 10 bulan setelah Solskjaer menggantikan Jose Mourinho tahun lalu?" sambungnya.
Setahun Sia-Sia
Intinya, Jenas menilai hasil kerja Solskjaer belum terlihat. Gaya bermain MU masih sama, belum ada perubahan. Gaya bermain Ole tidak jelas, abu-abu.
Bahkan pelatih muda seperti Frank Lampard, yang bekerja di bawah embargo transfer, masih bisa menerapkan gaya bermain yang lebih jelas daripada Solskjaer.
"Nyaris satu tahun untuk menerapkan gaya bermain Anda [Solskjaer]? LIhat saja Brendan Rodgers, ya, dia hanya perlu 20 pertandingan di Leicester City untuk berkata: 'inilah gaya sepak bola saya'," sambung Jenas.
"Bahkan Frank Lampard - saya memahami apa yang coba dia lakukan. Pergerakan di lini tengah, kreatif, menarik."
"Namun, saya tidak tahu bagaimana gaya bermain Ole, atau taktiknya. Itulah yang akan membuatnya dipecat, bukan kalah dari Liverpool pada pertandingan berikutnya," tandasnya.
Sumber: Express
Baca ini juga ya!
- Pochettino Belum Siap, Eddie Howe Lebih Cocok untuk Manchester United
- Solskjaer tak Lagi Sakti, Ed Woodward Siapkan 4 Nama Pengganti, Siapa Saja?
- Seandainya Jadi Memecat Solskjaer, Manchester United Mau Merekrut Siapa?
- Saking Kesalnya, Fans Manchester United Siapkan Pesta Degradasi untuk Solskjaer
- Tua-tua Keladi, 4 Pesepak Bola Berusia Senja yang Masih Terus Bermain
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 21 Oktober 2025 22:43
Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 21:25
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:02
MOST VIEWED
- Faktor X di Balik Kemenangan MU: Ternyata Aksi Suporter Liverpool Juga Berpengaruh!
- Kontroversi Liverpool vs MU: Mengapa Gol Bryan Mbeumo Tetap Disahkan Meski Alexis Mac Allister Cedera Kepala?
- Kemenangan Manis: Rapor Pemain MU saat Tundukkan Liverpool di Anfield
- Link Live Streaming & Jadwal Pertandingan Liverpool vs Manchester United di Liga Inggris, Hari Minggu 19 Oktober 2025
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...