Ruben Amorim Kirim Pesan Keras ke Skuad Manchester United: Fans Suka Drama, Saya Tidak

Ruben Amorim Kirim Pesan Keras ke Skuad Manchester United: Fans Suka Drama, Saya Tidak
Ruben Amorim pada laga MU vs Arsenal pada pekan ke-1 Premier League 2025/2026 di Old Trafford, Minggu (17/8) malam WIB (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Ruben Amorim mulai menegaskan otoritasnya di ruang ganti Manchester United dengan pendekatan tegas. Menurut laporan The Sun, pelatih asal Portugal itu menyampaikan pesan khusus kepada skuadnya setelah kemenangan 2-0 atas Sunderland akhir pekan lalu.

Kemenangan tersebut menandai titik balik atmosfer di Old Trafford meski bukan penampilan spektakuler. Justru itulah yang diinginkan Amorim dari timnya ke depan.

Ia memuji skuadnya atas permainan yang "tenang, terorganisir, dan profesional", berbeda jauh dari gaya penuh kekacauan yang kerap membuat tim kehilangan konsentrasi. Sumber internal klub menyebutkan Amorim menyampaikan pandangan tegas soal drama di lapangan.

"Amorim mengatakan kepada pemain bahwa fans mungkin menyukai drama, tapi dia tidak," ujar sumber tersebut kepada The Sun. Pelatih berusia 40 tahun itu meminta timnya menjadikan performa melawan Sunderland sebagai standar baru: bermain dengan kedewasaan dan kontrol penuh.

Ia menilai gaya main penuh ketegangan dan comeback heroik selama ini justru menguras mental pemain dan menghambat konsistensi hasil. Pendekatan baru ini diharapkan mampu membawa stabilitas jangka panjang.

1 dari 2 halaman

Dukungan Internal Mulai Menguat di Old Trafford

Meski tekanan dari luar klub masih tinggi, jajaran petinggi Manchester United tetap memberikan dukungan kepada Amorim. Sumber ESPN menyebutkan CEO Omar Berrada dan direktur sepak bola Jason Wilcox telah melakukan perbincangan informal dengan sejumlah pemain senior.

Mereka termasuk kapten Bruno Fernandes untuk menilai suasana di ruang ganti secara langsung. Dari hasil perbincangan tersebut, suasana di Carrington dikabarkan mengalami perbaikan signifikan.

Para pemain merasa masih percaya dengan pendekatan yang dibawa Amorim meski hasil belum konsisten. Beberapa bintang seperti Matthijs de Ligt dan Mason Mount bahkan menunjukkan dukungan terbuka terhadap manajer mereka.

De Ligt menegaskan tanggung jawab di lapangan tetap berada di tangan para pemain, bukan semata pada sistem pelatih. "Mudah menyalahkan pelatih, tapi pada akhirnya kami yang bermain di lapangan," ujarnya tegas.

"Gol atau peluang yang kami berikan bukan karena sistem, tapi karena fokus dan konsentrasi yang hilang di momen penting," lanjut bek asal Belanda itu. Pernyataan tersebut menunjukkan kesadaran kolektif untuk memperbaiki performa.

2 dari 2 halaman

Kemenangan Sunderland Jadi Titik Balik

Kemenangan Sunderland Jadi Titik Balik

Skuad Manchester United merayakan gol Mason Mount ke gawang Sunderland, Sabtu (4/10/2025) (c) AP Photo/Dave Thompson

Kemenangan atas Sunderland memberi napas segar setelah periode sulit, termasuk kekalahan 3-1 dari Brentford bulan lalu. Mason Mount mengakui laga tersebut menjadi momen penting untuk memulai kebangkitan tim.

"Kami 100 persen mendukung pelatih. Kami tahu hasil terakhir menyakitkan bagi semua orang, tapi kemenangan ini penting. Ini harus menjadi awal dari sesuatu," ucap Mount. Gelandang Inggris itu berharap momentum positif bisa terus dijaga.

"Setelah melawan Chelsea, kami pikir itu akan jadi awal kebangkitan, tapi kami tergelincir lagi. Sekarang kami harus melanjutkannya," tambahnya. Mount menekankan pentingnya konsistensi untuk mengejar posisi empat besar.

"Kami ingin menang dua kali beruntun, lalu tiga kali, dan terus menekan untuk posisi empat besar," lanjut pemain berusia 26 tahun itu. Target tersebut menjadi prioritas utama di paruh kedua musim.

Meski statistik menunjukkan Amorim baru meraih 20 kemenangan dari 50 laga dengan rasio menang hanya 40 persen, dukungan internal tampaknya tetap kokoh. Namun di luar klub, kritik dari legenda seperti Paul Scholes dan Wayne Rooney belum berhenti mengalir.

Scholes bahkan menilai Amorim "terlalu lama diberi waktu" untuk membuktikan diri. Kini Amorim tahu bahwa untuk membungkam kritik tersebut, ia tak butuh drama atau pertunjukan heroik, hanya kemenangan, dan banyak di antaranya.

Lagidiskon