Si Jagal Belanda Pertimbangkan Pensiun dari Timnas

Gempuran kaki pemain Manchester City tersebut terakhir memakan korban kaki Ben Arfa, tulang pemain yang dipinjamkan ke Newcastle United tersebut patah di dua bagian.

De Jong pun harus menerima perlakuan di drop dari skuad Belanda oleh pelatihnya Bert Van Marwijk, yang menilai telah kelewat batas, di dua laga terakhir laga kualifikasi euro 2012 ia tak terpanggil.

Berdasarkan dari laporan The Guardian, De Jong menilai Marwijk sengaja meninggalkan dirinya, sebagai bentuk mengkambinghitamkan permainan kasar Belanda di Final Piala Dunia 2010 lalu.

De Jong dilaporkan kecewa dengan perlakuan yang harus diterimanya itu, dan masih ragu-ragu apakah ia masih akan mau bermain untuk Oranje di saat Van Marwijk masih memegang kendali.

Gelandang tengah tersebut juga berkeyakinan bahwa FA Belanda telah salah dalam menjatuhkan hukuman atas dirinya, mengingat bahwa peristiwa itu terjadi saat ia bermain untuk klubnya, bukan negaranya.

Namun, pemain tersebut telah menahan diri dan belum berbicara sejauh ini, karena akan menjadi tindakan bodoh jika ia mengundang kritik lebih lanjut. Dia menyadari bahwa opini publik terus mengarah pada dirinya, terutama mengingat apa yang terjadi pada Ben Arfa bukan kali pertama ia telah mencederai secara serius pemain lain.

Awal tahun ini ia juga mematahkan kaki pemain Bolton Wanderers, Stuart Holden, saat bermain untuk Oranje melawan Amerika Serikat, kemudian menghajar dada Xabi Alonso di final Piala Dunia di Afrika Selatan.

Hal yang De Jong perlu khawatirkan, adalah rencana Marseille, klub pemilik Ben Arfa, yang mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap dirinya.

Sementara Ben Arfa sendiri sejauh ini bersikeras bahwa dia tidak ingin bertemu dengan De Jong untuk menerima permintaan maafnya, dan ada beberapa kemarahan di Newcastle karena pemain Belanda itu belum meminta maaf secara terbuka. (espn/lex)