Terry Cooke: Anggota Class of 92 yang Ukir Sejarah di Manchester City

Terry Cooke: Anggota Class of 92 yang Ukir Sejarah di Manchester City
Fans Manchester City dalam laga kontra Real Madrid di Etihad Stadium pada leg pertama semifinal Liga Champions, Rau (27/4/2022) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Terry Cooke pernah menjadi harapan besar Manchester United. Ia adalah bagian dari generasi emas yang dikenal sebagai Class of 92.

Debutnya sangat menjanjikan dan disambut sorakan di Old Trafford. Namun, nasib berkata lain, dan namanya perlahan menghilang dari skuad utama.

Kariernya di United singkat, tapi penuh pelajaran berharga. Ia akhirnya pindah ke Manchester City dan menciptakan momen bersejarah.

Dari pemain muda yang terlupakan, Cooke menjelma menjadi pahlawan di sisi biru Manchester. Inilah kisahnya yang penuh lika-liku dan tekad kuat.

1 dari 7 halaman

Awal Menjanjikan di Old Trafford

Awal Menjanjikan di Old Trafford

Pemandangan lapangan dan tribun penonton di stadion Old Trafford. (c) AP Photo/Jon Super

Terry Cooke menjalani debut di Premier League pada September 1995. Ia tampil cemerlang saat Manchester United mengalahkan Bolton 3-0.

Bermain di sayap kanan, ia menunjukkan potensi luar biasa. "Setelah debut saya, saya pikir saya sudah berhasil," ujarnya mengenang.

Sayangnya, laga itu menjadi satu-satunya penampilan sebagai starter di liga untuk United. Ia hanya mencatatkan beberapa penampilan tambahan sebagai pemain cadangan.

Pertandingan Selanjutnya
Premier League Premier League | 14 September 2025
Man City Man City
22:30 WIB
Man United Man United
2 dari 7 halaman

Cedera yang Menghancurkan Impian

Cedera yang Menghancurkan Impian

Ilustrasi Premier League (c) AP Photo

Musim berikutnya, Cooke mengalami cedera lutut serius saat bermain untuk tim cadangan. Ia divonis mengalami robek ligamen dan harus menepi lama.

"Saya ditandu keluar dan Ferguson bertanya apakah saya siap untuk Sabtu karena saya akan menjadi starter," ucapnya. Sayangnya, harapan itu pupus setelah diagnosis dari tim medis.

“Saya tidak tahu apa yang saya alami. Saya pikir hanya terkilir, tetapi ternyata saya tidak bisa bermain selama sisa musim,” jelasnya. Cedera itu membuatnya kehilangan momentum di saat yang krusial.

3 dari 7 halaman

Tinggalkan United, Ukir Sejarah di City

Tinggalkan United, Ukir Sejarah di City

Bendera corner dengan logo Manchester United di Old Trafford (c) AP Photo/Rui Vieira

Saat United meraih treble pada musim 1998/1999, Cooke justru menjalani masa pinjaman di Wrexham. Di sinilah nasibnya berubah.

Ia tampil apik saat menghadapi Manchester City pada Boxing Day. “Saya pikir itu pertandingan terbaik saya, meskipun kami kalah 1-0,” katanya.

Pelatih Joe Royle tertarik, dan City merekrut Cooke, awalnya sebagai pemain pinjaman. Tak lama kemudian, ia bergabung secara permanen.

4 dari 7 halaman

Pahlawan City di Final Play-Off

Pahlawan City di Final Play-Off

Etihad Stadium, kandang Manchester City. (c) AP Photo

Cooke mencetak gol penalti penting dalam final play-off di Wembley melawan Gillingham. Laga itu jadi titik balik kebangkitan Manchester City.

"Itu momen besar. Saya ikut membantu City naik level, dan itu membuat saya bangga," katanya. Momen itu hanya berselang empat hari setelah United menjuarai Liga Champions.

Cooke bisa saja berada di skuad United jika tetap bertahan. Namun, ia lebih memilih kesempatan bermain reguler daripada sekadar menjadi pelengkap tim juara.

5 dari 7 halaman

Antara Keputusan Sulit dan Kebanggaan Pribadi

Antara Keputusan Sulit dan Kebanggaan Pribadi

Suporter Manchester United berkumpul di luar stadion Old Trafford. (c) AP Photo

Cooke tahu risikonya saat meninggalkan Old Trafford. Tapi ia merasa harus mengejar waktu yang hilang karena cedera.

“Saya bisa saja tetap di United dan ikut tur Eropa. Tapi saya masih muda dan ingin bermain sepak bola,” ucapnya jujur.

Keputusannya berbuah manis. Bermain di Maine Road setiap pekan membuatnya merasa dihargai lagi sebagai pemain.

6 dari 7 halaman

Bukan Bintang Besar, Tapi Tetap Bermakna

Bukan Bintang Besar, Tapi Tetap Bermakna

Suporter Manchester City berkumpul di luar stadion Etihad. (c) AP Photo

Berbeda dengan Beckham, Scholes, atau Neville bersaudara, Cooke tidak menjadi bintang besar. Namun, ia tak menyesali pilihannya.

"Saya bermain untuk dua tim besar dan menciptakan sejarah saya sendiri," ujarnya. Baginya, yang terpenting adalah bisa bangkit setelah jatuh.

Ia menjadi contoh bahwa karier tak selalu mulus, tapi tetap bisa bermakna. Tekad dan keberanian membuatnya tetap dikenang oleh suporter City.

Sumber: Manchester Evening News

7 dari 7 halaman

Klasemen Premier League