21 Shots, 0 Gol: Masalah AC Milan Itu Bernama Santiago Gimenez

21 Shots, 0 Gol: Masalah AC Milan Itu Bernama Santiago Gimenez
Ekspresi Santiago Gimenez usai AC Milan dikalahkan Cremonese di San Siro, Minggu (24/08/2025). (c) AP Photo/Luca Bruno

Bola.net - Santiago Gimenez menjadi figur yang banyak dibicarakan di AC Milan musim ini. Nama sang penyerang kembali muncul sebagai perhatian utama setelah performanya belum mencapai level yang diharapkan klub. Penurunan ketajamannya membuat Milan masuk ke fase evaluasi serius.

Didatangkan dengan ekspektasi besar, perjalanan Gimenez justru diwarnai tantangan. Harapan bahwa ia akan berkembang sesuai kebutuhan tim masih jauh dari kenyataan. Paceklik gol yang berkepanjangan membuat persoalan ini tak lagi sekadar masalah teknis, tetapi sudah menyangkut arah proyek jangka menengah Milan.

Di tengah kompetisi yang menuntut konsistensi tinggi, Milan tak bisa terus menunggu tanpa kepastian. Gimenez memang masih memiliki kesempatan, tetapi batas waktunya semakin jelas. Klub kini harus menentukan langkah terbaik: memberi waktu tambahan atau mulai memikirkan alternatif lain.

1 dari 3 halaman

Santiago Gimenez: Produktivitas yang Membeku dan Tekanan Statistik

Santiago Gimenez: Produktivitas yang Membeku dan Tekanan Statistik

Duel udara Daniele Rugani dengan Santiago Gimenez di laga Juventus vs AC Milan, Senin (6/10/2025). (c) Marco Alpozzi/LaPresse via AP Photo

Musim ini, Gimenez hampir selalu menjadi starter karena kebutuhan mendesak di pos penyerang tengah. Namun, kenyataan tersebut tidak dibarengi performa yang mampu meyakinkan publik dan tim pelatih. Setelah satu tahun, ekspektasi bahwa ia akan berkembang sesuai peran yang dirancang belum terpenuhi.

Statistik terbaru memperlihatkan gambaran yang cukup tajam. Di Serie A musim ini, ia mencatat 21 shots tanpa gol, hanya enam yang tepat sasaran, dan tujuh peluang besar terbuang. Bagi seorang penyerang utama, catatan tersebut adalah tanda bahaya yang sulit diabaikan.

Situasinya semakin rumit karena ia juga sempat menepi akibat cedera pergelangan kaki. Gimenez mengakui bahwa ia sudah lama menahan rasa sakit tersebut. Kondisi fisik yang tidak optimal membuat performanya semakin tak stabil, sementara ekspektasi terus meningkat. Dalam kondisi seperti ini, tekanan justru semakin menumpuk.

Laporan terbaru mengungkapkan bahwa Milan memberi tenggat hingga Januari agar ia bisa kembali ke performa terbaiknya. Batas waktu ini menandakan bahwa klub masih memberi ruang, tetapi dengan kesadaran bahwa kesabaran ada titik akhirnya. Jika tak segera menunjukkan perubahan, keputusan berat harus diambil demi stabilitas tim.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 24 November 2025
Inter Milan Inter Milan
02:45 WIB
AC Milan AC Milan
2 dari 3 halaman

AC Milan: 2 Pilihan Sulit dan Masa Depan yang Perlu Dijawab

AC Milan: 2 Pilihan Sulit dan Masa Depan yang Perlu Dijawab

Ekspresi para pemain AC Milan setelah kebobolan dalam pertandingan Serie A melawan Pisa di San Siro, Sabtu, 25 Oktober 2025. (c) AP Photo/Antonio Calanni

MilanPress menggambarkan situasi Milan sebagai kondisi “berduri”, sebuah fase krusial yang menuntut keputusan strategis. Klub berada di antara dua pilihan yang sama-sama sulit. Di satu sisi, ada dorongan untuk "menemukan kembali" versi Gimenez yang begitu subur bersama Feyenoord. Milan percaya masih ada potensi yang bisa dihidupkan.

Namun, mempertahankan striker yang tidak mencetak gol juga penuh risiko. Dalam persaingan Serie A yang ketat, setiap laga tanpa kontribusi berarti kehilangan kesempatan emas untuk mengumpulkan poin. Milan tidak bisa membiarkan lini depannya stagnan terlalu lama.

Opsi lain adalah mempertahankan Gimenez hingga akhir tahun agar ia bisa bekerja dengan tekanan yang lebih rendah. Akan tetapi, jawaban tetap harus datang cepat. Milan membutuhkan kejelasan, bukan sekadar harapan.

Gimenez kini berada dalam periode penentuan. Kebangkitan akan membuka peluang baru baginya, sedangkan stagnasi mungkin membawa cerita berbeda. Pada akhirnya, performa tetap menjadi tolok ukur utama dalam situasi berduri yang tengah dihadapi Rossoneri.

Sumber: MilanPress, Sempre Milan