Antara Cinta dan Ambisi: Mengapa Dulu Tonali Memilih AC Milan, Bukan Juventus?

Antara Cinta dan Ambisi: Mengapa Dulu Tonali Memilih AC Milan, Bukan Juventus?
Selebrasi Sandro Tonali dalam laga UEFA Nations League antara Italia vs Jerman, Jumat (21/3/2025). (c) La Presse via AP Photo

Bola.net - Sandro Tonali pernah menjadi pusat perhatian pada musim panas 2020. Gelandang berbakat itu diincar oleh tiga raksasa Italia, yakni AC Milan, Inter Milan, dan Juventus.

Meski tumbuh sebagai penggemar Rossoneri, dia mengaku tak langsung yakin ke mana akan berlabuh. "Saya benar-benar tidak tahu tim mana yang akan saya pilih hingga beberapa hari sebelum jendela transfer ditutup," ujarnya, seperti dikutip Football Italia.

Sementara itu, mantan bek Juventus, Matthijs de Ligt, berusaha membujuknya ke Turin. "Kami bertemu di restoran di Sardinia. Dia berbicara sangat baik tentang Juventus dan menyarankan saya untuk mempertimbangkannya," kata Tonali.

1 dari 4 halaman

Godaan dari Turin dan Inter

Godaan dari Turin dan Inter

Gelandang Newcastle, Sandro Tonali, ketika melakukan pemanasan jelang final EFL Cup melawan Liverpool, 16 Maret 2025 lalu. (c) AP Photo/Scott Heppell

Saat itu, Tonali masih terikat kontrak dengan Brescia. Gaji tahunannya hanya €200 ribu, angka yang jauh dari standar pemain bintang Serie A.

"Itu adalah musim panas ketika saya terus menjadi berita utama. Akan sulit bagi saya untuk kembali ke Serie B bersama Brescia," kenang pemain yang kini memperkuat Newcastle di Inggris tersebut. Dia tahu bahwa Milan, Inter, dan Juventus semua menginginkannya.

"Orang-orang terus berkata, 'Datanglah ke Inter, datanglah ke Milan, datanglah ke Juventus'. Saya menjalani musim panas tanpa kepastian sampai lima hari terakhir sebelum jendela transfer ditutup."

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 15 September 2025
AC Milan AC Milan
01:45 WIB
Bologna Bologna
Premier League Premier League | 13 September 2025
Newcastle Newcastle
21:00 WIB
Wolves Wolves
2 dari 4 halaman

Pilihan Hati: Milan

Pilihan Hati: Milan

Sandro Tonali dikawal pemain lawan di laga AC Milan vs Hellas Verona, Liga Italia 2022-2023 (c) AP Photo/Antonio Calanni

Pada akhirnya, Tonali mengikuti kata hatinya dan bergabung dengan Milan. Transfer ini berawal dari kesepakatan pinjaman yang kemudian dipermanenkan dengan total biaya sekitar €35 juta.

"Saya akhirnya berada di Milan, tim yang saya dukung sejak kecil, dengan kontrak sekitar €2,5 juta per tahun. Saya berkata kepada diri sendiri, 'Oke, saya berhasil, saya sudah sampai. Ini sudah cukup'," ujarnya.

Namun, keberhasilannya di usia muda membawa konsekuensi tak terduga. "Saya berasal dari keluarga yang sederhana. Saat itu, saya hanya berpikir untuk bersenang-senang. Saya berusia 21 tahun, tinggal di Milan bersama pacar saya, menghasilkan banyak uang, dan bermain untuk tim impian saya. Saya tidak lagi memiliki tujuan dalam hidup."

3 dari 4 halaman

Ambisi yang Membawa Dilema

Ambisi yang Membawa Dilema

Gelandang Timnas Indonesia, Sandro Tonali merayakan golnya ke gawang Jerman di leg I perempat final UEFA Nations League. (c) AP Photo/Luca Bruno

Kisah Tonali bukan sekadar soal pilihan antara Milan dan Juventus. Lebih dari itu, ini adalah cerita tentang impian yang terlalu cepat tercapai.

Ketika seorang pemain muda sudah mencapai semua yang diidamkan, apa yang tersisa untuk diperjuangkan? Bagi Tonali, jawaban atas pertanyaan itu membawanya pada tantangan baru di luar lapangan.

Sumber: Football Italia