Arthur Melo, Rp1,7 Triliun, dan Sebuah Pelajaran untuk Juventus

Arthur Melo, Rp1,7 Triliun, dan Sebuah Pelajaran untuk Juventus
Arthur Melo (c) Juventus FC

Bola.net - Juventus sedang berusaha menjual Arthur Melo secepat mungkin musim panas ini. Gelandang 28 tahun asal Brasil itu kini hanya dihargai 11 juta euro (sekitar Rp190 miliar), angka yang jauh dari nilai awal saat direkrut.

Arthur sudah tiga musim tidak bermain untuk Juventus dan lebih banyak dipinjamkan ke klub lain. Ia gagal memenuhi ekspektasi sejak didatangkan dari Barcelona pada 2020.

Dengan kontribusi minim dan beban gaji tinggi, Arthur kini dianggap sebagai salah satu transfer terburuk Juventus dalam beberapa tahun terakhir.

1 dari 3 halaman

Datang dengan Harapan, bakal Pergi Tanpa Jejak

Arthur direkrut dari Barcelona dalam kesepakatan tukar guling dengan Miralem Pjanic. Juventus berharap banyak pada Arthur yang saat itu masih muda dan dianggap lebih cocok untuk masa depan klub.

Namun, performa Arthur tidak pernah benar-benar meyakinkan. Ia sempat tampil di era Maurizio Sarri, tapi setelah pergantian pelatih, perannya makin mengecil.

Setiap musim berganti, Arthur makin tersisih dari skuat utama. Ia tak pernah jadi pilihan utama dan akhirnya lebih banyak dipinjamkan.

2 dari 3 halaman

Total Rugi: 100 Juta Euro

Menurut laporan Calciomercato, Juventus sudah menghabiskan total 100 juta euro (sekitar Rp1,7 triliun) untuk Arthur. Biaya itu terdiri dari transfer sebesar 70 juta euro dan gaji kotor sekitar 30 juta euro.

Sayangnya, investasi sebesar itu tidak sebanding dengan kontribusi di lapangan. Arthur jarang dimainkan dan justru menjadi beban finansial klub.

Dengan sisa kontrak hingga 2027, Juventus harus segera melepasnya agar bisa menekan pengeluaran dan membuka ruang bagi pemain baru.

3 dari 3 halaman

Transfer Mahal yang Gagal Total

Arthur adalah contoh nyata transfer mahal yang gagal total. Juventus membayar harga besar untuk pemain yang tidak sesuai kebutuhan taktik.

Meski punya kemampuan teknik bagus, Arthur tidak pernah cocok dengan sistem permainan para pelatih Juventus. Ia gagal menyesuaikan diri dan tak pernah jadi andalan.

Kini, Juventus hanya ingin menutup cerita ini secepatnya. Arthur jadi pelajaran mahal bahwa harga tinggi tidak selalu berarti sukses di lapangan.

Sumber: Calciomercato