
Bola.net - Belum banyak yang tahu alasan mengapa AC Milan memecat Marco Giampaolo selain dari rentetan hasil buruk. Sang direktur, Zvonimir Boban, mencoba menjawab pertanyaan publik soal itu.
Giampaolo harus mencari pekerjaan baru setelah dipecat karena hasil buruk yang diterima membuat Milan terpuruk di posisi tiga klasemen sementara Serie A. Padahal, ia belum lama direkrut untuk menjadi pengganti Gennaro Gattuso.
Mantan pelatih Sampdoria tersebut resmi menjadi pelatih Milan pada bulan Juni lalu. Artinya, ia menukangi Rossoneri selama tiga bulan saja. Karena itu, ia membukukan rekor dalam sejarah klub sebagai pelatih dengan masa jabatan tercepat.
Posisinya sendiri digantikan oleh Stefano Pioli. Keputusan itu sempat mendapatkan penentangan dari fans Milan, sebab Pioli sendiri bukan pelatih yang memiliki prestasi mentereng.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Alasan Milan Memecat Giampaolo
Sudah jelas, Giampaolo dipecat karena hasil buruk yang diterima Milan dalam tujuh pertandingan terakhir. Namun tujuh pertandingan adalah waktu yang singkat dan dirasa terlalu dini untuk menilai kinerja seorang pelatih.
Sehingga wajar jika publik bertanya-tanya alasan lain di balik keputusan Milan memecat Giampaolo. Boban selaku salah satu direktur mencoba untuk memuaskan hasrat keinginan tahu publik.
"Itu adalah keputusan yang bulat, eksklusf dan hanya untuk membenahi performa Milan. Bila anda lihat bahwa anda tak bisa mendorong lebih jauh, maka anda akan berpikir untuk melakukan perubahan," ujarnya kepada Gazzetta dello Sport.
"Saya ingin yang terbaik untuk klub ini dan saya berniat membawa mereka kembali ke level Milan saya yang dulu. Kami sedang berusaha untuk membuat itu terjadi secepatnya," lanjutnya.
Butuh Waktu Tiga Tahun
Boban sendiri belum bisa menjanjikan adanya perubahan secara drastis nan instan dalam waktu dekat. Ia meyakini bahwa dirinya beserta tim yang beranggotakan Paolo Maldini dkk butuh waktu sekiranya tiga tahun untuk membentuk tim idaman.
"Kami akan melakukan yang terbaik, mungkin di tahun ketiga kami akan melihat tim yang lebih baik serta kompetitif, sebuah tim yang mencoba untuk bermain lebih baik dan lebih baik lagi di setiap harinya," tambah Boban.
"Bila kami adalah tim yang bagus, kami akan paham hal-hal tertentu lebih dari yang lainnya, jika tidak seseorang akan merasakan kesuksesan itu. Pastinya, sepak bola sudan berbeda dengan dulu," tandasnya.
(Football Italia)
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 21 Oktober 2025 22:27
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
-
Liga Italia 21 Oktober 2025 21:47
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
-
Liga Italia 20 Oktober 2025 16:52
Dua Gol Leao Bikin Milan Melesat, Modric Punya Harapan Khusus untuk Sang Bintang
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:03
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 01:02
MOST VIEWED
- Como 2-0 Juventus: Ketegangan Antara Tudor dan Fabregas Berlanjut
- Saat Kesabaran Stefano Pioli Habis: Kalian Nonton Pertandingannya atau Cuma Lihat Hasil?!
- Como 2-0 Juventus: Ketika Keputusan Tudor Menimbulkan Tanda Tanya Besar
- Luka Modric Punya Rencana Emosional Usai Kontraknya di AC Milan Habis: Siap Pulang ke Real Madrid!
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...