Bek yang turut menjadi pahlawan Italia di Piala Dunia 2006 tersebut berbicara sebelum dirinya masuk ke lapangan saat sudah unggul 2-0 dari Bayern Munich, namun permintaannya hanya menjadi angin lalu bagi pendirian keras Lo Speciale.
"Aku berbicara sebelum masuk ke lapangan, aku berucap 'Aku mohon bertahanlah, kau tidak akan dicintai sebanyak di sini', dan kemudian ia menangis, dia bilang 'aku harus pergi' kemudian aku masuk lapangan, setelah itu aku pun menitikkan air mata juga," cerita kepada La Gazzetta dello Sport.
Matrix amat khawatir dengan kepergian , ia pun yakin ini akan sangat berdampak bagi hidup mereka, dan tidak akan pernah sama lagi setelah ini.
"Apa yang telah hilang bagi kami? seorang konduktor, seorang pemimpin, seorang yang akan melakukan segalanya demi klubnya, dan saya yakin semua orang akan sangat kehilangan sosoknya,"
"Apakah kami akan bisa memulai siklus baru? Itu semua tergantung, apakah kami mampu menjaga mentalitas yang telah bangun dalam klub ini," (goal/lex)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Olahraga Lain-Lain 30 September 2025 00:05
-
Liga Inggris 29 September 2025 23:57
-
Liga Champions 29 September 2025 23:18
-
Liga Spanyol 29 September 2025 23:01
-
Asia 29 September 2025 22:55
-
Liga Inggris 29 September 2025 22:38
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...