Cerita Koni De Winter: Ogah Nuntut Main di AC Milan, Lebih Pilih Jalan Sabar dan Belajar dari Modric

Cerita Koni De Winter: Ogah Nuntut Main di AC Milan, Lebih Pilih Jalan Sabar dan Belajar dari Modric
Bek baru AC Milan, Koni De Winter. (c) Dok. acmilan.com

Bola.net - Pemain anyar AC Milan, Koni De Winter, angkat bicara mengenai awal perjalanannya bersama klub. Ia menegaskan tidak akan menuntut kesempatan bermain kepada pelatih Massimiliano Allegri.

De Winter sepenuhnya sadar bahwa persaingan untuk mendapatkan tempat di tim utama Rossoneri sangatlah ketat. Ia memilih untuk tetap rendah hati dan bekerja keras demi mendapatkan kepercayaan.

Pemain bertahan asal Belgia ini didatangkan dari Genoa pada bursa transfer musim panas lalu. Transfernya memakan biaya 20 juta euro yang bisa bertambah dengan bonus performa.

Meski menit bermainnya hingga kini masih terbatas, De Winter tetap menunjukkan sikap optimistis. Ia berharap bisa membuktikan kualitasnya setiap kali diberi kesempatan turun ke lapangan.

1 dari 5 halaman

Sadar Diri dan Pilih Rendah Hati

De Winter mengakui bahwa dirinya adalah sosok yang sangat kritis terhadap penampilannya sendiri. Ia mempunyai ambisi yang kuat untuk menjadi pemain reguler di skuad utama Milan.

Namun, ia paham bahwa status tersebut harus diperjuangkan melalui performa yang konsisten di lapangan. Ia merasa belum pantas untuk membuat tuntutan apa pun kepada pelatih saat ini.

"Saya sangat kritis terhadap diri saya sendiri, dan saya punya ambisi untuk menjadi pemain reguler. Tetapi saya tahu bahwa saya harus mewujudkan situasi itu sendiri," ujar De Winter.

"Saya tidak punya status untuk menggedor meja dan membuat tuntutan. Jika saya merasa pantas mendapat kesempatan, saya tidak akan ragu berbicara dengan pelatih, tetapi saat ini saya harus rendah hati," lanjutnya.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 20 Oktober 2025
AC Milan AC Milan
01:45 WIB
Fiorentina Fiorentina
2 dari 5 halaman

Daya Pikat Sejarah AC Milan

Sebelum akhirnya berlabuh di San Siro, De Winter sebenarnya menjadi incaran beberapa klub top lainnya. Namun, panggilan dari AC Milan terbukti terlalu sulit untuk ia abaikan.

Baginya, AC Milan merupakan salah satu klub terbesar di Eropa dengan sejarah yang melegenda. Kenangan masa kecilnya saat menonton para bintang Rossoneri menjadi daya tarik yang tak tergantikan.

"Kita bicara tentang AC Milan di sini, salah satu klub terbesar di Eropa. Ronaldinho bermain di sini saat saya masih kecil," ungkap De Winter.

"Saya tidak punya saluran TV berbayar saat tumbuh dewasa, tetapi saya melihat Milan bermain di Liga Champions bersama Ronaldinho, Alexandre Pato, dan David Beckham. Daya pikat itu tetap ada," katanya.

3 dari 5 halaman

Tolak Uang Demi Jenjang Karier

De Winter membenarkan bahwa ada tawaran dari klub-klub top Italia dan Inggris yang masuk untuknya. Bahkan, tawaran dengan nilai finansial fantastis datang dari klub Timur Tengah.

Walaupun demikian, ia sama sekali tidak pernah serius mempertimbangkan opsi pindah ke Timur Tengah. Fokus utamanya saat ini adalah mengambil langkah maju dalam karier sepak bolanya.

"Jika AC Milan datang memanggil, Anda tidak akan ragu. Benar, klub-klub top Italia lainnya memang menanyakan saya, begitu juga dengan tim-tim Inggris, dan klub dari Timur Tengah yang menawarkan banyak uang," jelasnya.

"Lihat, saya mengerti orang-orang yang pergi ke sana, tetapi itu bukan pilihan bagi saya saat ini. Saya ingin mengambil langkah selanjutnya dalam karier olahraga saya dan transfer ini sempurna," tegas De Winter.

4 dari 5 halaman

Merasa Jadi Pembelian yang Menguntungkan

De Winter meyakini bahwa AC Milan berhasil mendapatkan tanda tangannya dengan harga yang cukup terjangkau. Ia membandingkannya dengan tren biaya transfer pemain yang terus meroket dalam beberapa tahun terakhir.

Ia juga memberikan pujian kepada sikap Genoa yang membuat proses negosiasi berjalan dengan sangat lancar. Berkat hal itu, kesepakatan transfer antara kedua klub dapat tercapai hanya dalam hitungan hari.

"Jika Anda melihat bagaimana biaya transfer telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, saya pikir Milan menegosiasikan harga yang bagus. Saya tentu tidak berpikir Genoa memeras mereka habis-habisan," tuturnya.

"Tetapi saya juga mengapresiasi sikap mereka, karena itu membuat pembicaraan berjalan lancar dan semuanya selesai dalam beberapa hari," tambah De Winter.

5 dari 5 halaman

Belajar dari Kerendahan Hati Luka Modric

Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, De Winter mendapat kesempatan emas berlatih bersama pemain sekaliber Luka Modric. Ia mengaku sangat terkesan dengan sosok gelandang veteran asal Kroasia tersebut.

Menurutnya, kehebatan Modric tidak hanya terlihat dari kemampuannya di atas lapangan, tetapi juga dari karakternya. De Winter menyebut Modric sebagai seorang bintang yang tetap membumi dan tidak pernah merasa lebih hebat dari tim.

"Saya sangat terkesan oleh Modric. Otaknya, Luka melihat sepak bola secara berbeda, lebih cepat dari siapa pun," kata De Winter.

"Luka juga seorang bintang di luar lapangan, karena ia sederhana dan tidak menempatkan dirinya di atas tim, bahkan dengan rekornya yang luar biasa. Ia tidak pernah mengeluh," pungkasnya.

Lagidiskon