
Bola.net - Grande Partita akan tersaji tengah pekan ini di Serie A, dua klub dengan tradisi kuat yang juga merupakan anggota dari Le Magnifiche Sette (7 tim terbesar) SS Lazio bakal menjamu AC Milan.
Mendekati duel besar itu pelatih Lazio, Edy Reja coba menebar psy war, baginya bintang utama sang calon lawan, Zlatan Ibrahimovic tak lebih baik dengan amunisi depan yang ia punya, Miroslav Klose.
Striker Jerman yang aslinya kelahiran Polandia itu sejauh ini telah mencetak 12 gol, sejak ia datang secara gratis ke Italia, hanya berjarak 3 gol dari Ibra yang saat ini jadi top skor sementara.
"Jika harus membandingkan keduanya, mereka berdua adalah pemain kelas juara yang berbeda," ungkap Reja kepada wartawan yang melayangkan pertanyaan seputar perbandingan dua individu itu.
"Pemain Swedia itu memang lebih spektakuler dan individualistis, sementara Klose lebih praktis dan memilih bermain secara kolektif," imbuh Edy Reja.
"Dia rela turun ke belakang untuk membantu timnya, ini akhirnya terbayarkan untuknya, saya tak mengira ia mau bertarung seperti itu, namun ia memainkan peran sentral dalam permainan, dan itu sebaik finishing yang ia miliki,"
"Klose mau bekerja lebih keras dan secara tim ia lebih kolektif, dia pemain yang smart, selalu paham ia harus menembak dari celah yang ia dapatkan di area lawan," tutupnya. (foti/lex)
Mendekati duel besar itu pelatih Lazio, Edy Reja coba menebar psy war, baginya bintang utama sang calon lawan, Zlatan Ibrahimovic tak lebih baik dengan amunisi depan yang ia punya, Miroslav Klose.
Striker Jerman yang aslinya kelahiran Polandia itu sejauh ini telah mencetak 12 gol, sejak ia datang secara gratis ke Italia, hanya berjarak 3 gol dari Ibra yang saat ini jadi top skor sementara.
"Jika harus membandingkan keduanya, mereka berdua adalah pemain kelas juara yang berbeda," ungkap Reja kepada wartawan yang melayangkan pertanyaan seputar perbandingan dua individu itu.
"Pemain Swedia itu memang lebih spektakuler dan individualistis, sementara Klose lebih praktis dan memilih bermain secara kolektif," imbuh Edy Reja.
"Dia rela turun ke belakang untuk membantu timnya, ini akhirnya terbayarkan untuknya, saya tak mengira ia mau bertarung seperti itu, namun ia memainkan peran sentral dalam permainan, dan itu sebaik finishing yang ia miliki,"
"Klose mau bekerja lebih keras dan secara tim ia lebih kolektif, dia pemain yang smart, selalu paham ia harus menembak dari celah yang ia dapatkan di area lawan," tutupnya. (foti/lex)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 9 September 2025 23:53
-
Tim Nasional 9 September 2025 23:47
-
Tim Nasional 9 September 2025 23:29
-
Tim Nasional 9 September 2025 23:27
-
Olahraga Lain-Lain 9 September 2025 23:19
-
Tim Nasional 9 September 2025 23:15
MOST VIEWED
- Situasi Pelik Inter Milan terkait Lautaro Martinez jelang Duel Kontra Juventus
- Denzel Dumfries Buka Peluang ke Premier League, Manchester United Wajib Bergerak Cepat
- AC Milan Bisa Kehilangan Mike Maignan Tanpa Uang, Chelsea Menunggu!
- Motta Gantikan Ten Hag di Leverkusen? Juventus Bisa Selamatkan Rp200 Miliar Lebih
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...