
Bola.net - Giovanni Cobolli Gigli menilai Juventus tidak punya indentitas yang jelas bersama Maurizio Sarri dan Cristiano Ronaldo. Menurut sang mantan presiden, Juventus kini lebih menekankan sepak bola individual.
Juventus memakai jasa Maurizio Sarri pada awal musim 2019/2020 ini. Si Nyonya Tua menunjuk pelatih 62 tahun tersebut untuk menggantikan tugas Massimiliano Allegri yang sejatinya cukup sukses di Juventus.
Perjalanan Sarri bersama Juventus dinilai tidak cukup mulus. Setelah tampil kurang meyakinkan di awal musim, mereka juga gagal menjadi juara di Supercoppa Italia. Kalah dari Lazio di final.
Paling baru, Juventus juga kalah dari Napoli pada laga final Coppa Italia. Juventus dua musim beruntun gagal di Coppa Italia, setelah empat musim sebelumnya sukses menjadi juara beruntun.
Tidak Punya Identitas
Giovanni Cobolli Gigli merasa aneh dengan kegagalan Juventus di Coppa Italia musim 2019/2020. Dia menilai kombinasi strategi racikan Sarri dan kinerja Ronaldo di atas lapangan belum padu dan Juventus tidak punya identitas.
"Tidak bisa dimengerti bahwa Juventus belum punya identitas. Dengan mengontrak Ronaldo, Juventus menghiraukan sepak bola kolektif demi fokus pada individu," ucap Giovanni Cobolli Gigli kepada Radio Sportiva dikutip dari Football Italia.
"Max Allegri berhasil melakukannya [sepak bola kolektif]," sambung Cobolli Gigli .
Cobolli Gigli menyerang Sarri atas kegagalan Juventus ini. Mantan pelatih Chelsea itu dianggap tidak bisa mengelola pemain bintang dengan tepat. Dia mungkin pernah sukses di Napoli, tetapi gagal mengelola Ronaldo di Juventus.
"Jika dia berhasil memenangkan Serie A dan terus maju di Liga Champions, maka dia dapat mempertahankan pekerjaannya, jika tidak sebaiknya berpisah saja dengan Juventus," kata Cobolli Gigli.
Kekalahan di Final Coppa Italia
Cobolli Gigli nampaknya benar-benar tidak bisa menerima kegagalan Juventus di final Coppa Italia. Cobolli Gigli tidak sepakat dengan Sarri yang menyebut Juventus kalah karena pemain Napoli menendang penalti dengan lebih baik.
"Juventus bermain baik melawan Inter tiga bulan lalu, tetapi melawan Milan dan Napoli mereka punya banyak penguasaan bola dengan sedikit shots," kata Cobolli Gigli.
“Apa yang saya keluhkan dari Sarri, orang yang secara pribadi tidak saya kagumi, adalah bahwa dia mengatakan Juventus kalah karena Napoli menendang penalti lebih baik. Menurut pandangan saya, kami kalah karena kami tidak punya tekad," kata Cobolli Gigli.
Sumber: Football Italia
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 5 September 2025 20:21
Klasemen Anggaran Gaji Klub-klub Serie A: Milan Posisi 5, Siapa Empat Teratas?
-
Liga Italia 5 September 2025 19:08
Bye AC Milan! Ismael Bennacer Putuskan Hengkang ke Klub Kroasia Ini
-
Liga Italia 5 September 2025 13:53
Di Balik Kepindahan Christopher Nkunku ke AC Milan: Semua Serba Dar Der Dor!
-
Liga Italia 5 September 2025 05:55
Gabung AC Milan, David Odogu Tak Pernah Bayangkan Bisa Satu Tim dengan Luka Modric
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 06:14
-
Piala Dunia 6 September 2025 04:51
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
MOST VIEWED
- Edon Zhegrova Resmi Gabung Juventus: Sebuah Mimpi, Ambisi Besar, dan Pesan untuk Bianconeri
- Mengenal David Odogu: Bek Baru AC Milan yang Pernah Angkat Trofi Piala Dunia di Indonesia
- Hasil Perombakan Besar-besaran AC Milan, Hanya Sedikit Pemain Dari Musim Lalu yang Selamat
- Klub Liga Italia Paling Boros di Bursa Transfer Musim Panas 2025: Awas Kaget!
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...