
Bola.net - Kinerja Stefano Pioli di AC Milan mendapat banyak pujian. Bukan hanya mampu mengatrol prestasi klub, Pioli juga memaksimalkan potensi pemain muda yang ada di skuad AC Milan.
AC Milan menjadi satu-satunya klub yang belum kalah di laga domestik musim 2020/2021 ini. Status itu didapat Milan dengan mencatat hasil semua klub di kasta tertinggi pada lima liga top Eropa. Milan pun berada di puncak klasemen Serie A.
Milan beruntung punya pemain seperti Zlatan Ibrahimovic yang menjadi 'mentor' bagi para pemain muda. Ibrahimovic menyuntikkan mental pemenang ke skuad Milan dan mejadi teladan yang ideal bagi rekannya.
Selain itu, Milan juga beruntung mendapatkan jasa Pioli. Pelatih 55 tahun telah menyulap enam pemain muda 'kelas dua' menjadi pilar penting AC Milan. Siapa saja? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Theo Hernandez
Theo Hernandez punya pengalaman yang unik dengan bermain untuk Atletico Madrid dan Real Madrid. Namun, dia bukan pemain inti di sana. Namanya juga kalah harum daripada saudaranya, Lucas Hernandez yang membawa Prancis juara Piala Dunia 2018.
Theo berkembang pesat bersama AC Milan. Dia menjadi bek sayap yang lengkap. Bukan hanya tangguh saat bertahan, tapi tajam ketika menyerang. Theo telah mencetak empat gol dari 13 laga di Serie A musim ini.
"Selama bertahun-tahun, Milan tidak seperti kami sekarang. Saya pikir kami bisa merebut gelar dari Juventus," ucap Theo Hernandez.
Jens Petter Hauge
AC Milan dipertemukan dengan Jens Petter Hauge pada laga kualifikasi Liga Europa. Saat itu, Hauge masih bermain untuk Bodo/Glimt. Hauge mencetak sagu gol ke gawang Milan.
Satu gol yang Pioli meminta Paolo Maldini untuk membelinya. Dengan harga 4 juta euro, Hauge pun resmi menjadi milik Milan.
Hauge memang belum mendapatkan tempat inti di Milan. Akan tetapi, pemain 21 tahun tampil menjanjikan. Dia beradaptasi dengan cepat. Pemain asal Norwegia itu sudah mencetak empat gol untuk Milan.
"Dia masih belum komplit, bisa berkembang lebih jauh lagi, dan kami sangat senang dengan performanya. Dia sangat baik dalam duel satu lawan satu," ujar Pioli ke Sky Sport Italia.
Matteo Gabbia
Matteo Gabbia merupakan didikan akademi Milan. Musim lalu, Matteo Gabbia hanya menjadi pelapis duet Simon Kjaer dan Alessio Romagnoli untuk posisi bek tengah. Namun, kini dia menjadi pemain utama.
Matteo Gabbia telah memainkan enam laga di Serie A musim 2020/2021. Andai tidak cedera, jumlah laga yang dimainkannya pasti lebih banyak. Sebab, dia mampu tampil bagus, baik ketika berduet dengan Kjear atau Romagnoli.
Pioli lebih memilih Gabbia daripada pemain senior seperti Mateo Musacchio untuk mengisi posisi bek tengah.
Rafael Leao
Rafael Leao tidak memulai musim debutnya di AC Milan dengan baik. Namun, kedatangan Stefano Pioli membuat pemain asal Portugal mulai menemukan rasa percaya diri dan tampil bagus.
Pada musim 2020/2021 ini, Rafael Leao telah mencetak tiga gol dan membuat tiga assist di Serie A. Hanya dari 10 laga, dia sudah mencapai separuh jumlah golnya pada musim lalu.
Rafael Leao kini menjadi aset penting bagi masa depan Milan. "Leao anak yang sangat muda dan kuat," pujian dari Pioli untuk pemain berusia 21 tahun tersebut.
Alexis Saelemaekers
AC Milan hanya membayar 3.5 juta euro saat membeli Saelemaekers secara permanen awal musim lalu. Pemain 21 tahun sebelumnya telah membela Milan dengan status pinjaman dari Anderlecht pada paruh kedua musim 2019/2020.
Di bawah kendali Pioli, Saelemaekers telah berkembang pesat. Dia kini menjadi salah satu winger yang diwaspadai aksinya di Serie A. Saelemaekers telah mencetak dua gol di Serie A dari 13 laga yang dimainkan.
Performa apik pemain asal Belgia membuat nilai pasarnya meningkat secara signifikan. Saat ini, berdasar data Transfermarkt, nilai pasar Saelemaekers mencapai 18 juta euro.
Ismael Bennacer
Ismael Bennacer pernah membela Arsenal. Akan tetapi, Arsene Wenger gagal memaksimalkan bakat besarnya. Wenger memainkan Bennacer sebagai winger, padahal posisinya adalah gelandang.
Di bawah Pioli, Bennacer menjadi andalan di lini tengah. Milan kini punya seorang regista pada diri Bennacer. Pemain asal Aljazair itu sangat piawai mengatur ritme permainan dengan umpan-umpannya.
"Saya masih perlu banyak belajar. Saya banyak menonton Marco Verratti dan Thiago Alcantara. Thiago sangat, sangat baik," ucap pemain 23 tahun.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Ini Juga:
- Ketika Barcelona Menutup Tahun 2020 yang Buruk dengan Cara Mengerikan
- Barcelona Catat Start Terburuk di La Liga dalam 17 Tahun Terakhir
- Barcelona Melempem, Ini 5 Calon Pengganti Ronald Koeman
- 5 Pelajaran Duel Brighton vs Arsenal: Harapan Naik ke Papan Atas Itu Akhirnya Telah Kembali
- 5 Pelajaran dari Duel Barcelona vs Eibar: No Messi No Party
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Spanyol 6 September 2025 16:32
Hansi Flick Belum Temukan Kombinasi Bek Tengah Terbaik Barcelona
-
Liga Inggris 6 September 2025 16:11
MU Bisa Raup Bonus Tambahan dari Transfer Antony ke Real Betis, Begini Caranya
-
Liga Spanyol 6 September 2025 16:01
Barcelona Pertimbangkan Lepas Ronald Araujo Jika Performa Tak Membaik
LATEST UPDATE
-
Otomotif 6 September 2025 17:21
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:17
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:09
-
Tim Nasional 6 September 2025 17:02
-
Tim Nasional 6 September 2025 16:52
-
Tim Nasional 6 September 2025 16:46
MOST VIEWED
- Setelah Tolak Arsenal dan Chelsea, Juventus Pagari Kenan Yildiz dengan Gaji Fantastis!
- Alasan Inter Milan Melepas Benjamin Pavard, Bukan Yann Bisseck
- Eks Arsenal Ini Masuk Bidikan AC Milan, Tapi Rossoneri Diadang Satu Masalah Besar
- AC Milan Lewat, Arrigo Sacchi Yakin Tim Ini Lebih Pantas Difavoritkan Juara Serie A
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...