
Bola.net - Presiden Genoa, Enrico Preziosi akhirnya mau buka suara tentang alasannya mendepak Alberto Malesani sebagai pelatih tim utama dan menggantikannya dengan Pasquale Marino.
Il Grifoni kemarin dicukur Napoli 6-1 di San Paolo, dan kesabaran Preziosi untuk Malesani pun hilang sehingga ia memutuskan untuk menjatuhkan vonis pemecatan padanya.
"Saya hanya bisa katakan maaf, namun kami tak bisa terus seperti ini. Hubungannya sudah sulit, kendati saya sudah mencoba memberikan setiap dukungan dan mengerti alibinya, namun saya menyaksikan sesuatu yang mengejutkan," tutur Preziosi pada Sky Sport Italia.
"Saya berhenti menyaksikan laga saat kami tertinggal 3-0, karena saya tak tahan lagi. Saya tak begitu marah, namun merasa sangat pahit karena tim saya dipermalukan di lapangan dan lawan berdansa dengan keunggulan 6-1. Jelas sekali itu di luar perkiraan terburuk kami."
"Saya rasa jika Napoli menang 8-0 atau 9-1, takkan ada komplain. Ini sepak bola, bukan tenis, jadi melihat tim saya dipermalukan macam itu memaksa saya mengambil keputusan. Saya terlalu menderita, begitu pula para pemain, bahkan mereka memikul tanggung jawabnya pula."
"Saya selalu mencoba memberi Malesani dukungan terbesar dan tak berpikir ia kekurangan sesuatu apapun, namun mungkin filosofinya tak menyatu dengan kebutuhan klub," lanjut Preziosi berapi-api.
"Saya tadinya berharap bisa melakukan perjalanan panjang bersama Malesani, yang merupakan pria dan pelatih hebat, namun dalam beberapa hal ia membuat tim menanggung malu. Hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya."
"Sejujurnya, saya sudah memiliki keraguan padanya sejak awal, namun kami berusaha mendukungnya hingga akhir. Kenyataannya, ia mungkin tak merasa begitu dipercaya dan mungkin kami tak terlalu kuat menunjukkan itu," pungkasnya. (foti/row)
Il Grifoni kemarin dicukur Napoli 6-1 di San Paolo, dan kesabaran Preziosi untuk Malesani pun hilang sehingga ia memutuskan untuk menjatuhkan vonis pemecatan padanya.
"Saya hanya bisa katakan maaf, namun kami tak bisa terus seperti ini. Hubungannya sudah sulit, kendati saya sudah mencoba memberikan setiap dukungan dan mengerti alibinya, namun saya menyaksikan sesuatu yang mengejutkan," tutur Preziosi pada Sky Sport Italia.
"Saya berhenti menyaksikan laga saat kami tertinggal 3-0, karena saya tak tahan lagi. Saya tak begitu marah, namun merasa sangat pahit karena tim saya dipermalukan di lapangan dan lawan berdansa dengan keunggulan 6-1. Jelas sekali itu di luar perkiraan terburuk kami."
"Saya rasa jika Napoli menang 8-0 atau 9-1, takkan ada komplain. Ini sepak bola, bukan tenis, jadi melihat tim saya dipermalukan macam itu memaksa saya mengambil keputusan. Saya terlalu menderita, begitu pula para pemain, bahkan mereka memikul tanggung jawabnya pula."
"Saya selalu mencoba memberi Malesani dukungan terbesar dan tak berpikir ia kekurangan sesuatu apapun, namun mungkin filosofinya tak menyatu dengan kebutuhan klub," lanjut Preziosi berapi-api.
"Saya tadinya berharap bisa melakukan perjalanan panjang bersama Malesani, yang merupakan pria dan pelatih hebat, namun dalam beberapa hal ia membuat tim menanggung malu. Hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya."
"Sejujurnya, saya sudah memiliki keraguan padanya sejak awal, namun kami berusaha mendukungnya hingga akhir. Kenyataannya, ia mungkin tak merasa begitu dipercaya dan mungkin kami tak terlalu kuat menunjukkan itu," pungkasnya. (foti/row)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 29 Oktober 2025 17:59 -
Tim Nasional 29 Oktober 2025 17:55 -
Tim Nasional 29 Oktober 2025 17:35 -
Bola Indonesia 29 Oktober 2025 17:32 -
Tim Nasional 29 Oktober 2025 17:28 -
Tim Nasional 29 Oktober 2025 17:24
MOST VIEWED
- Prediksi Atalanta vs AC Milan 29 Oktober 2025
- Milan Ingin Amunisi Tambahan di Lini Serang, Ambil Langkah Berani Incar Penggawa Madrid
- Amukan Igor Tudor Usai Juventus Kalah dari Lazio: Dua Pemain Ini Kena Semprot!
- Tragedi di Italia: Kiper Inter Milan Josep Martinez Terlibat Kecelakaan, Pria 81 Tahun Tewas di Tempat
HIGHLIGHT
- 4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben A...
- Dari Buffon hingga Ronaldo: 7 Legenda Dunia yang T...
- 6 Striker Mematikan Incaran Barcelona untuk Gantik...
- 12 Pemain yang Pernah Membela Real Madrid dan Juve...
- Real Madrid Siap Cuci Gudang? 4 Pemain Ini Bisa Pe...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...











:strip_icc()/kly-media-production/medias/3195131/original/022174100_1596105251-20200730-Melihat-Pergantian-Kiswah-Kakbah-1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4471281/original/049691200_1687097467-Najelaa_Shihab_2.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5396304/original/077968100_1761731074-Prabowo_Subianto...jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5396406/original/074751200_1761733847-147949.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5396407/original/063492600_1761733850-Harimau_Sumatera_dewasa_yang_masuk_ke_dalam_kandang_jebak_di_Lampung_Barat_itu_mengalami_dua_luka_jerat_di_bagian_kaki_dan_pinggang.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5303081/original/010753100_1754044504-1000408667.jpg)

