
Kemenangan 2-1 yang dipetik Roma atas Siena pekan lalu, yang menjadi debut Ranieri di Serie A, dinilai lebih karena faktor keberuntungan.
Tinkerman - julukan Ranieri - berjanji membawa perubahan di skuad Roma. Namun apa yang disebutnya sebagai perbaikan justru menghilangkan gaya bermain Roma yang pernah disebut sebagai tim dengan permainan terbaik di Eropa kala dibesut Luciano Spaletti.
Ranieri mengubah pola menyerang 4-3-1-2 yang selama ini diperagakan Roma, menjadi pola konservatif 4-4-1-1. Ia lebih suka memainkan sepak bola pragmatis dengan misi tidak kebobolan ketimbang mencetak gol sebanyak mungkin. Hal itu sedikit mengherankan mengingat Roma sudah kemasukan 6 gol dalam 2 laga awal kompetisi.
Roma kini kehilangan kreativitas dalam menyerang. Saat melawan Siena, beruntung tuan rumah sudah kelelahan di menit 70. Meski begitu Roma baru bisa mencetak gol di menit akhir laga, itu pun lewat bola mati.
Fiorentina sendiri belum terkalahkan sejak awal kompetisi ini. La Viola kini sudah tidak lagi bergantung pada Adrian Mutu meski penyerang Rumania itu diperkirakan akan turun pada laga kontra Giallorossi besok. Pertahanan Roma harus mewaspadai penyerang Fiorentina yang tengah on fire, Stefan Jovetic dan juga Alberto Gilardino.
La Viola akan datang ke Olimpico dengan motivasi membalas kekalahan 1-0 mereka atas Lyon di ajang Liga Champions, di mana Alberto Gilardino terpaksa diusir wasit setelah menyikut pemain Lyon, menyebabkan Fiorentina harus bermain dengan 10 orang saja sepanjang babak kedua.
Menghadapi Fiorentina, Ranieri yang mulai pulih dari krisis cedera pemain kemungkinan akan membangku cadangkan Julio Baptista yang bermain buruk saat menghadapi Basel. Sebagai gantinya, Mirko Vucinic kemunkinan besar akan mendampingi Francesco Totti di lini depan. Roma akan sangat berharap pada performa gemilang il capitano untuk mengangkat permainan tim.
Sementara di kubu La Viola, pelatih Cesare Prandelli kemungkinan akan memainkan Adrian Mutu setelah pulih dari cedera. Kemungkinan Prandelli akan memainkan Mutu, Jovetic dan Juan Manuel Vargas untuk mendukung Alberto Gilardino yang dipasang sebagai penyerang tunggal.
Mengalahkan Fiorentina bukanlah hal yang mudah untuk Roma, apalagi bila melihat performa mereka hingga saat ini. Musim lalu mereka kalah telak 4-1 di Florence dan harus bersusah payah sebelum memetik kemenangan 1-0 di Olimpico.
Meski Roma bermain di kandang, bukan tidak mungkin mereka akan tergelincir bila tidak berhati-hati. Kekalahan akan semakin memperbesar tekanan terhadap klub.
Apalagi pertandingan ke depan akan sangat sulit untuk Il Lupi, di mana mereka berturut-turut akan menghadapi Palermo, Catania, Napoli sebelum laga big match kontra AC Milan. (bola/row)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 11 Oktober 2025 12:10
-
Liga Inggris 11 Oktober 2025 12:00
-
Liga Inggris 11 Oktober 2025 11:50
-
Liga Inggris 11 Oktober 2025 11:40
-
Tim Nasional 11 Oktober 2025 11:38
-
Tim Nasional 11 Oktober 2025 11:36
MOST VIEWED
- Laga Juventus vs AC Milan Ungkap Masalah Serius Rossoneri
- Siapa Marco Ottolini? Sosok yang Dikabarkan Bakal jadi Direktur Olahraga Juventus
- AC Milan vs Como di Australia: Pertandingan Gila yang Bikin Rabiot Emosi
- Memble di Laga Juventus vs AC Milan, Rafael Leao Diberi Peringatan Keras Oleh Rabiot: Udah 26 Lu!
HIGHLIGHT
- Selain Hugo Ekitike, 5 Selebrasi Pemain yang Beruj...
- 5 Pemain MU Paling Cepat Cetak 100 Gol, Bruno Fern...
- 10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haa...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...