
Bola.net - Sergio Conceicao mengawali kariernya sebagai pelatih AC Milan dengan sensasional. Dalam dua laga pertamanya, pria asal Portugal pengganti sang kompatriot Paulo Fonseca itu membawa Rossoneri dua kali menang comeback dan meraih trofi juara Supercoppa Italiana/Piala Super Italia.
Dua tim yang menjadi korban Milan dalam turnamen di Arab Saudi itu pun bukan lawan-lawan sembarangan. Mereka adalah Juventus dan juara bertahan Inter Milan.
Anak-anak asuh Conceicao menekuk Juventus di semifinal, kemudian memenangi Derby della Madonnina kontra Inter di final. Mereka dua kali menang dari posisi tertinggal dan pulang membawa trofi juara.
Ini merupakan tanda kebangkitan mental dan semangat tarung Rossoneri di bawah arahan sang pelatih anyar.
Semifinal Supercoppa Italiana: Juventus 1-2 Milan
Dalam laga semifinal, Milan menghadapi Juventus yang dilatih Thiago Motta. Ada elemen emosional dalam pertandingan ini, karena di kubu lawan terdapat putra Sergio Conceicao, Francisco Conceicao.
Milan sempat tertinggal terlebih dahulu lewat gol Kenan Yildiz pada menit ke-21. Namun, mental baja Milan terbukti ketika mereka bangkit di babak kedua. Penalti Christian Pulisic pada menit ke-71 dan gol bunuh diri Federico Gatti empat menit berselang memastikan kemenangan comeback 2-1 untuk Milan.
Kemenangan ini bukan hanya menunjukkan ketangguhan taktik Conceicao, tetapi juga ketahanan mental pasukannya untuk menghadapi tekanan di pertandingan penting.






Final Supercoppa Italiana: Inter 2-3 Milan
Di partai puncak, Milan bertemu dengan rival sekotanya, Inter, yang sedang dalam performa terbaik. Sebelumnya, Inter berhasil menyingkirkan Atalanta 2-0 di semifinal dan mencatatkan lima kemenangan beruntun di semua kompetisi tanpa kebobolan.
Inter memulai laga dengan dominasi penuh, unggul 2-0 melalui gol Lautaro Martinez pada menit 45+1 dan Mehdi Taremi di awal babak kedua. Namun, Milan tidak menyerah. Dalam 45 menit terakhir, mereka melakukan salah satu comeback paling epik dalam sejarah Supercoppa.
Theo Hernandez memulai kebangkitan pada menit ke-52. Pulisic kembali menjadi penentu dengan gol penyama kedudukan di menit ke-80. Tammy Abraham melengkapi kemenangan Milan dengan gol dramatis pada menit 90+3.
Dengan kemenangan ini, Milan meraih trofi Supercoppa Italiana mereka yang ke-8, sekaligus mematahkan ambisi Inter untuk mencatatkan quattrick juara setelah memenangi tiga edisi sebelumnya.
Milan Mengalahkan Inter yang Sedang Ganas-ganasnya
Kemenangan Milan di final terasa lebih istimewa mengingat performa Inter sebelum laga ini. Pasukan Simone Inzaghi mencatatkan lima kemenangan beruntun dengan mencetak 15 gol tanpa sekali pun kebobolan.
Sebelum derby itu, Inter berturut-turut mengalahkan Lazio 6-0, Udinese 2-0, Como 2-0, Cagliari 3-0, dan Atalanta 2-0.
Namun, performa impresif tersebut tak cukup untuk mengatasi Milan yang berjuang hingga detik terakhir. Inter, yang unggul dua gol dalam derby ini, justru menjadi korban kebangkitan rival sekotanya.
Superioritas Milan atas Inter Musim Ini
Kemenangan di Supercoppa ini juga menegaskan superioritas Milan atas Inter musim ini. Sebelumnya, di pekan ke-5 Serie A, Milan yang masih dilatih Paulo Fonseca berhasil menang 2-1 atas Inter.
Dalam derby tersebut, Milan unggul terlebih dulu lewat gol Pulisic menit 10. Inter sempat membalas melalui gol Federico Dimarco menit 27, tapi Milan bisa mengunci kemenangan dramatis dengan gol Matteo Gabbia menit 89.
Kini, bersama Conceicao, Milan mengulangi kemenangan itu dengan cara yang lebih dramatis. Kemenangan kali ini pun terasa sangat manis, karena berhasil membuahkan trofi.
Awal yang Cerah di Era Sergio Conceicao
Kehadiran Sergio Conceicao memberikan angin segar bagi Milan. Dalam dua laga pertamanya, dia tak hanya memberikan trofi, tetapi juga menanamkan mentalitas pantang menyerah di dalam skuad.
Dengan performa seperti ini, masa depan Milan bersama Conceicao tampak sangat menjanjikan. Sang pelatih telah menunjukkan bahwa Milan siap bersaing di level tertinggi, baik di Italia maupun Eropa.
Trofi Supercoppa ini mungkin hanya awal dari kebangkitan Milan di bawah asuhan Sergio Conceicao.
Klasemen Serie A/Liga Italia
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Catatan Menarik Inter Milan 2-3 AC Milan: Sergio Conceicao Langsung Pecahkan Rekor
- Mengenang Starting XI Debut Shin Tae-yong di Timnas Indonesia: Di Mana Mereka Sekarang?
- Rapor Pemain Real Madrid saat Pesta Gol di Kandang Deportiva Minera: Arda Guler Bersinar
- Rapor Pemain Inter Milan saat Kandas di Final Piala Super Italia 2024: Gol Lautaro dan Taremi Sia-sia
- Rapor Pemain AC Milan saat Kalahkan Inter dan Juara Piala Super Italia 2024: Theo, Pulisic dan Leao Jadi Bintang
- Mengulas Lebih Dalam: Di Balik Pemecatan Shin Tae-yong dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
Rapor Pemain Timnas Indonesia Usai Libas Chinese Taipei 6-0: Menyala Timnasku!
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:48
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:31
-
Tim Nasional 6 September 2025 03:11
-
Tim Nasional 6 September 2025 02:53
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 00:33
MOST VIEWED
- Edon Zhegrova Resmi Gabung Juventus: Sebuah Mimpi, Ambisi Besar, dan Pesan untuk Bianconeri
- Mengenal David Odogu: Bek Baru AC Milan yang Pernah Angkat Trofi Piala Dunia di Indonesia
- Hasil Perombakan Besar-besaran AC Milan, Hanya Sedikit Pemain Dari Musim Lalu yang Selamat
- Klub Liga Italia Paling Boros di Bursa Transfer Musim Panas 2025: Awas Kaget!
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...