Terungkap, Andrea Pirlo Tak Pernah Inginkan Cristiano Ronaldo di Juventus: Tak Bisa Sprint dan High press

Terungkap, Andrea Pirlo Tak Pernah Inginkan Cristiano Ronaldo di Juventus: Tak Bisa Sprint dan High press
Pelatih Juventus, Andrea Pirlo. (c) AP Photo

Bola.net - Sebuah kisah menarik terkuak dari masa singkat Andrea Pirlo menukangi Juventus. Legenda Italia itu ternyata tidak pernah benar-benar menginginkan kehadiran Cristiano Ronaldo di skuadnya.

Alasannya cukup mengejutkan yakni Ronaldo dinilai tidak cocok dengan filosofi permainan yang ingin diterapkan Pirlo, terutama dalam skema taktik 4-4-2 yang menuntut intensitas tinggi dalam pressing.

Fakta ini diungkap oleh Alparslan Erdem, asisten Pirlo ketika keduanya bekerja bersama di klub Turki, Fatih Karagumruk. Erdem menjelaskan bahwa data analitik menunjukkan kelemahan Ronaldo dalam sprint dan pressing.

Itu adalah dua elemen penting dalam gaya bermain yang diinginkan Pirlo. Meski demikian, mantan gelandang AC Milan itu tak punya banyak pilihan selain tetap memainkan bintang asal Portugal tersebut.

Keputusan untuk mempertahankan Ronaldo di lapangan bukan datang dari Pirlo, melainkan dari manajemen Juventus yang menganggap CR7 sebagai aset komersial sekaligus simbol prestise klub.

Situasi inilah yang akhirnya membuat musim debut Pirlo sebagai pelatih penuh tantangan, meski ia berhasil mempersembahkan Coppa Italia dan Supercoppa Italiana sebelum akhirnya dipecat.

1 dari 3 halaman

Pirlo Frustrasi dengan Performa Ronaldo di Juventus

Pirlo Frustrasi dengan Performa Ronaldo di Juventus

Selebrasi Cristiano Ronaldo dalam laga Portugal vs Hungaria di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Rabu (15/10/2025). (c) AP Photo/Armando Franca

Andrea Pirlo disebut sempat frustrasi dengan kontribusi Ronaldo yang tidak sesuai dengan kebutuhan taktiknya. Walau mencetak banyak gol dan berkontribusi besar, Ronaldo tak sesuai dengan taktik Pirlo.

“Kami menganalisis data, yang menunjukkan bahwa Cristiano Ronaldo adalah yang terburuk dalam sprint dan high press,” kata Alparslan Erdem kepada podcast Bild, dikutip dari Corriere dello Sport.

“Pirlo tidak menginginkan Ronaldo di timnya, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena ini adalah Cristiano Ronaldo.” ujar Erdem.

Pernyataan itu menggambarkan dilema besar yang dihadapi Pirlo: di satu sisi ia harus menjalankan sistem yang efisien secara taktik. Di sisi lain ia terikat pada keharusan memainkan sosok megabintang dengan status simbol global seperti Ronaldo.

Pertandingan Selanjutnya
Serie A Serie A | 19 Oktober 2025
Como Como
17:30 WIB
Juventus Juventus
2 dari 3 halaman

Taktik 4-4-2 Tak Cocok untuk Ronaldo dan Dybala

Taktik 4-4-2 Tak Cocok untuk Ronaldo dan Dybala

Selebrasi Paulo Dybala dalam laga Serie A antara AS Roma vs Udinese, Minggu (22/9/2024). (c) AS Roma Official

Menurut Erdem, masalah tidak berhenti di situ. Pirlo juga dihadapkan pada kenyataan bahwa sistem 4-4-2 pilihannya tidak berjalan efektif dengan kombinasi Ronaldo dan Paulo Dybala di lini depan.

Keduanya sama-sama kurang cocok untuk melakukan pressing tinggi dan bekerja tanpa bola, aspek yang sangat penting dalam pendekatan modern ala Pirlo.

“Pirlo jauh lebih menyukai Alvaro Morata, yang sangat cocok dengan taktik 4-4-2-nya. Sistem itu tidak berhasil dengan Ronaldo atau Paulo Dybala, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa,” kata Erdem.

Setelah meninggalkan Juventus, Pirlo sempat melatih Sampdoria dan kini menukangi United FC di Uni Emirat Arab. Sementara Erdem melanjutkan kariernya di Makedonia Utara bersama Rabotnicki Skopje.

Sumber: Football Italia