30 Kata Mutiara tentang Embun, Cocok buat Motivasi dan Caption di Media Sosial

Bola.net - Kata-kata tentang embun tak hanya punya makna mendalam. Namun, ini juga terkesan puitis sehingga dapat memberikan semangat berlebih.

Embun identik dengan pagi hari. Saat embun hadir, biasanya udara akan terasa sangat sejuk. Hal tersebut dapat menggambarkan banyak hal indah yang terjadi dalam kehidupan.

Embun juga tak setiap hari muncul dan dapat kamu rasakan sehingga kehadirannya selalu dinanti dan ditunggu-tunggu karena kesan sejuk yang dibawanya.

Sama halnya dengan seseorang yang bersifat lembut nan menyejukkan hat, kehadiran embun di sekeliling juga akan selalu dinanti-nantikan.

Kamu bisa mengambil pelajaran dari tetesan embun. Terkadang mereka tidak terlihat, namun kamu bisa merasakan kehadirannya.

Kamu dapat menjadikan kata-kata tentang embun sebagai motivasi dan caption di media sosial agar orang lain mendapat manfaat sama seperti yang kamu rasakan.

Kata-kata tentang Embun

1. "Cinta seperti embun pagi. Murni dan sederhana setiap pagi."

2. "Dalam kepantasan, hidup harus selayak seperti embun, tanpa bimbang tanpa beban."

3. "Belajarlah dari embun pagi. Sederhana, menyejukkan namun tidak merusak dedaunan tempat di mana ia berpijak."

4. "Biarlah tawa mempermanis persahabatan, layaknya embun di dalam pagi hari yang menyejukkan."

5. "Di lembut embun yang jatuh. Ada rindu yang utuh."

6. "Aku hanya setitik embun dan menemanimu sebentar saja, setelah itu aku akan menguap atau jatuh ke tanah dan mati."

7. "Aku embun pagi hari, kau daun tempatku singgah. Kita bertemu setiap pagi, hingga siang membuat kita berpisah."

8. "Bagaikan setitik embun di musim kemarau, harapan tidak akan pernah pudar dihapus waktu."

9. "Embun tidak memilih tempat di mana ia muncul. Walau sesat, hadirnya menyegarkan."

10. "Malam berselimut embun, siang bertudung awan, di manapun kita berada, tidak boleh menyerah dengan keadaan."

11. "Karena embun tetap akan muncul menyambut datangnya sang surya."

12. "Ribuan detik telah kulewati dengan melamun, tak ada setitik terang yang mampu biaskan embun."

13. "Jadilah seperti embun yang jernih di pagi hari, dimana setiap tetesannya mempunyai makna tersendiri."

14. "Embun jatuh perlahan seiring fajar menyapa dedaunan. Dunia kecil bangun perlahan menyambut hari yang indah."

15. "Diantara semua cahaya, cinta adalah yang paling terang. Diantara semua embun, kasih sayang yang paling sejuk."

16. "Pelajaran berharga dari embun pagi hari ini, bahwa yang indah itu bertahan hanya sebentar."

17. "Embun tak pernah memilih di daun mana butir-butirnya akan terbentuk."

18. "Ada yang melesat setiap kali pagi menghilang, bukan butir embun yang menggumpal di lengkung dedaunan. Melainkan wajahmu yang selalu hadir di mimpi."

19. "Embun pagi ini seperti berbisik lewat jendela, memintaku segera berlari meninggalkan luka dan menjemput bahagia."

20. "Karena embun tak perlu warna untuk membuat daun jatuh cinta."

21. "Pernah sehangat embusan napas dan akhirnya berubah menjadi sedingin embun di pagi hari."

22. "Seperti embun, kau datang dengan kesejukan dan pergi tanpa berpamitan."

23. "Setitik embun bisa membuatku tersenyum. Setitik noda bisa membuatku terluka."

24. "Jadilah seperti embun yang selalu bening membasahi bumi. Meski jatuh di tanah yang berlumpur, ia tetap bening dan utuh. Tiada hancur, apalagi melebur."

25. "Bunga yang tertutup tidak akan mendapatkan embun. Pikiran yang tertutup tidak akan mendapatkan ide apa pun."

26. "Pagi mengajarkan kita bahwa segala sesuatu selalu diawali dengan rasa syukur dan embun adalah tanda keikhlasannya."

27. "Dengan sajak kularutkan mimpi, embun pada awan yang merelakan hujannya."

28. "Biarkan embun pagi menjadi saksi betapa kita bersyukur atas karunia Ilahi. Betapa besarnya anugerah yang selama ini telah kita nikmati.".

29. "Kenapa embun itu hanya hadir sekejab mata? Karena dia ingin membuatmu bahagia, walau sesaat."

30. "Bulir-bulir yang jatuh menapak di atas daun, mengalir lurus menyisakan sebaris air di dedaunan. Sejuk, mirip embun."

Sumber: Sepositif

Disadur dari: Bola.com/Rheza Aditya Gradianto/Aning Jati

Published: 16 Juli 2020