Deretan Manfaat Daun Afrika untuk Kesehatan, Bisa Cegah Kanker

Deretan Manfaat Daun Afrika untuk Kesehatan, Bisa Cegah Kanker
Daun Afrika baik untuk kesehatan. (c) Bola.com

Bola.net - Daun Afrika merupakan satu di antara tumbuhan hijau yang muda ditemukan di Indonesia. Mungkin masih terdengar asing, tetapi daun ini sebenarnya memiliki segudang manfaat bagi kesehatan dan kecantikan. Daun Afrika rasanya pahit sehingga banyak orang yang enggan mengonsumsinya.

Padahal, rasa pahit pada daun Afrika justru memberi manfaat bagi kesehatan tubuh. Daun ini merupakan salah satu sumber protein, serat tidak larut air, dan lemak sehat. Terlebih, daun Afrika memiliki kandungan mineral penting dan vitamin yang mampu memenuhi kebutuhan harian tubuh Anda.

Daun Afrika juga mengandung nutrisi lain seperti vitamin, asam penolat, antioksidan, asam lemak, asam esensial, dan zat anti ainflamasi. Daun ini banyak diracik sebagai obat-obatan herbal di berbagai negara mulai dari Afrika, China, India, hingga Australia.

Berikut ini adalah manfaat daun Afrika bagi kesehatan dan kecantikan, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

1 dari 5 halaman

Cegah Penyakit Kanker

Manfaat daun Afrika untuk kesehatan yang pertama adalah mampu mencegah penyakit kanker. Daun Afrika merupakan sumber anti-oksidan yang berperan penting untuk memerangi sel kanker berbahaya. Kandungan vitamin A di daun Afrika juga bermanfaat untuk melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.

Sebuah hasil penelitian dari Experimental Biology and Medicine menemukan daun Afrika dapat mencegah kanker payudara. Manfaat ini dikarenakan adanya kandungan antioksidan yang cukup tinggi.

2 dari 5 halaman

Mencegah Penyakit Jantung

Meminum rebusan air daun Afrika berkhasiat menjaga kesehatan jantung, karena adanya senyawa antioksidan dan serat penting untuk kesehatan kardiovaskular.

Daun Afrika berperan efektif untuk melindungi kerusakan otot jantung, kerusakan arteri, dan kerusakan saraf akibat radikal bebas. Selain itu, serat daun Afrika juga mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL), sehingga dapat melancarkan aliran darah ke jantung.

Menurut Journal of Vascular Health and Risk Management, daun Afrika dapat mengurangi kadar LDL dalam darah hingga 50 persen dan meningkatkan kadar kolesterol baik. Oleh sebab itu, daun Afrika dapat mencegah Anda dari penyakit jantung dan stroke.

3 dari 5 halaman

Mengobati Diabetes

Daun Afrika banyak digunakan sebagai obat diabetes alami. Daun hijau ini memiliki rasa pahit yang akan membantu menurunkan kadar gula dalam darah.

Kandungan zat aktif seperti saponin, tanin, alkaloid, polifenol, dan flavonoid dalam daun Afrika dapat menurunkan glukosa darah. Kandungan ethanol dalam daun ini juga bisa mengurangi kadar gula darah secara keseluruhan.

4 dari 5 halaman

Mengatasi Jerawat dan Menghilangkan Bekasnya

Jerawat merupakan salah satu masalah kulit yang umum terjadi, baik pada pria maupun wanita. Jerawat tidak hanya tumbuh di wajah, tetapi juga bisa timbul di bagian tubuh lainnya seperti punggung.

Untuk mengobati jerawat, Anda bisa memakai daun Afrika pada kulit. Daun itu mampu mengurangi produksi minyak berlebih dan mengecilkan pori-pori, sehingga bisa mencegah munculnya jerawat. Bahkan, daun Afrika mampu menghilangkan bekas jerawat membandel.

Caranya, Anda bisa menumbuk daun Afrika, kemudian ditempelkan pada wajah selama 10 menit. Anda juga bisa mengambil delapan lembar daun Afrika dan direbus hingga mendidih. Lalu minum air rebusan daun Afrika sekali setiap hari hingga jerawat membaik.

5 dari 5 halaman

Meremajakan Kulit Wajah

Selain mengatasi masalah kulit berjerawat, Anda juga bisa memetik daun Afrika untuk kecantikan lainnya. Bagi Anda yang memiliki keluhan wajah kusam, kering dan kasar, Anda bisa menggunakan daun ini sebagai solusinya.

Daun Afrika terkenal mampu meremajakan kulit dengan menghaluskan, melembapkan, serta memutihkan kulit. Caranya, Anda hanya perlu menumbuk daunnya, kemudian dijadikan masker selama satu malam. Anda baru bisa membilasnya saat madi pagi keesokan harinya.

Disadur dari: Bolacom/Penulis: Novie Rachmayanti/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 18 November 2019