
Bola.net - Lari cepat merupakan salah satu cabang olahraga atletik jarak pendek. Pada prinsipnya lari cepat adalah berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh. Menurut Yudy Hendrayana (2007) dalam bermain atletik, lari jarak pendek merupakan kegiatan berlari dengan kecepatan tinggi atau berlari secepat-cepatnya dari satu tempat ke tempat lainnya.
Sementara, menurut (Nurmai, 2016 : 9), lari sprint (cepat) merupakan olahraga yang memperlombakan waktu, di mana setiap pelari yang disebut dengan sprinter berusaha menempuh jarak dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.
Jarak tempuh resmi yang dilombakan pada lari cepat yakni 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Selain jarak dan lintasan, lari cepat juga membutuhkan balok start yang digunakan sebagai pijakan start atlet saat melakukan start jongkok. Balok start yang digunakan terbuat dari bahan kaku atau besi yang dapat diatur posisinya.
Pelari cepat memerlukan kecepatan tubuh dan kekuatan otot kaki untuk dapat mencapai garis finish. Untuk itu dalam berlatih, pelari dapat menggunakan alat bantu berupa stopwatch untuk melihat berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan lintasan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kecepatan pelari.
Setelah mengetahui pengertian dan gambaran umum terkait lari cepat. Artikel ini akan membahas sejarah, jarak, dan teknik dalam lari cepat. Yuk simak di bawah ini Bolaneters!
Sejarah Lari Cepat
Lari cepat atau pendek dimulai sejak zaman Kuno. Terdapat pendapat bahwa kala itu, ada seorang prajurit tengah berlari dengan cepat untuk untuk mengumumkan kemenangan Yunani dari Persia kepada Raja. Namun seusai dirinya menyampaikan pesan, prajurit tersebut meninggal dunia. Raja Yunani pun mengadakan lomba lari cepat atau jarak pendek untuk memperingatinya.
Olahraga ini pertama kali muncul pada olimpiade pertama di Yunani Kuno tahun 776 SM. Pada olimpiade pertama tersebut, jarak yang diperlombakan pada lari cepat adalah 192 meter. Selain lari cepat, olahraga yang dipertandingkan dalam olimpiade terdapat lomba pentathlon, pankration, gulat, tinju, dan pacuan kuda.
Kemudian, pada tahun 1855 diterbitkan buku pertama yang membahas tentang lari cepat. Dan Lari cepat mulai berkembang pesat pada abad ke-19. Lari cepat mulai dipertandingkan pada tahun 1896 di Olimpiade modern pertama di Athena, Yunani. Jarak yang diperlombakan pada saat itu 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Lalu munculah organisasi yang menaungi atlet lari cepat, yaitu International Association of Athletics Federation atau IAAF pada tahun 1912.
Saat ini lari jarak pendek atau cepat semakin berkembang dan digemari. Lari cepat juga telah diperlombakan pada olimpiade Tokyo 2020, yang saat itu menjadi cabang olahraga yang paling populer.
Jarak Lari Cepat
Jarak lari cepat menurut Buku Olahraga Rekreasi adalah sekitar 50 hingga 400 meter. Terdapat nomor yang diperlombakan secara resmi pada lari cepat yakni, nomor 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
Dalam buku karya Drs Muhajir, MEd yakni Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan SMP Kelas VII, diketahui satu keliling lintasan lari jarak pendek dibuat sepanjang 400 meter dengan lebar 5 cm dan tinggi 5 cm.
Lintasan untuk perlombaan sprint biasanya dibagi menjadi jalur dan lintasan. Setiap pelari harus tetap dalam jalurnya sepanjang perlombaan. Pada perlombaan internasional, sekurang-kurangnya memiliki 6 hingga 8 lintasan dengan lebar minimum tiap lintasan yaitu 1,22 meter sampai 1,25 meter. Kemiringan lintasan tidak dapat melebihi 1:100 kemiringan ke samping dan 1:1000 untuk kemiringan arah lari.
Nah itu tadi jarak yang yang biasa dilombakan pada olahraga lari cepat. Setelah ini akan dibahas teknik dalam lari cepat. Berikut penjelasannya Bolaneters!
Teknik Lari Cepat
Dalam lari cepat terdapat teknik dasar yang perlu diketahui untuk mencapai garis finish. Teknik dalam berlari perlu diperhatikan karena dapat menunjang mencapai hasil kecepatan yang maksimal.
Hal utama yang perlu diperhatikan yakni koordinasi antara ayunan lengan dengan gerakan tungkai kaki. Saat berlari kedua lengan digerakkan atau diayunkan dengan posisi ideal. Lengan diayunkan hingga kepalan tangan sejajar di bawah dagu dan siku membentuk 90 derajat. Lalu pada saat yang bersamaan, gerakan tungkai diayunkan dan diangkat ke depan hingga paha.
Pelari harus memperhatikan start dan finis berlari. Berikut tahapan dan sikap dalam lari cepat:
1.Sikap tubuh pada aba-aba "bersedia" (start):
- Posisikan ke dalam start block yang telah disediakan.
- Letakkan salah satu kaki ke depan di belakang garis start dengan jarak ± 30 cm dari garis start.
- Letakkan jari-jari kaki belakang kira-kira segaris dengan tumit kaki kiri.
- Letakkan lutut kaki belakang segaris dengan ujung jari-jari depan dengan jarak kedua kaki dengan jarak satu kepal.
- Bungkukkan badan ke depan.
- Letakkan tangan lebih lebar sedikit dari lebar bahu.
- Jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik.
- Arahkan pandangan ke depan kira-kira 2,5 meter di muka garis start.
2. Sikap tubuh pada aba-aba "siap" (start):
- Angkatlah lutut dari tanah
- Angkat panggul ke depan atas hingga sedikit lebih tinggi dari bahu.
- Garis punggung sedikit menurun ke depan dan berat badan lebih ke depan.
- Lutut kaki depan membentuk sudut 120 derajat.
- Arahkan pandangan ke bawah 1-1.5 meter di muka garis start.
- Luruskan lengan tetap lurus dan hindari membengkokkan siku
3. Sikap tubuh pada aba-aba "ya" (Berlari):
- Tolaklah kaki terhadap balok start
- Ayunkan salah satu lengan ke depan dan ke belakang dengan kuat.
- Melangkah secepat dan lebar mungkin
- Langkah pertama dengan perkiraan 45-75 cm di depan garis start.
- Condongkan berat badan ke depan.
Teknik Lari Cepat Selanjutnya
4. Teknik Saat Berlari
- Posisi tubuh: Condongkan tubuh ke depan dengan kaki menolak sekuat tenaga. Posisi ini membantu kamu mendapatkan posisi lari yang nyaman dan hemat energi.
- Langkah kaki: Jika memungkinkan, langkahkan kaki selebar mungkin saat berlari. Hal ini memaksimalkan dorongan dan kecepatan lari.
- Gerakan tangan: Ayunkan kedua tangan ke arah dagu, bukan ke bawah. Gerakan ini membantu menjaga keseimbangan dan meningkatkan momentum lari.
- Kecepatan: Gerakkan kedua kaki secepat mungkin untuk mencapai batas maksimal kecepatan lari kamu.
- Rileks: Jaga tubuh tetap rileks saat berlari untuk menghindari cedera.
5. Finis (Akhir)
- Pertahankan atau tambahkan kecepatan berlari
- Jangan mengubah posisi berlari
- Saat akan menyentuh finish, condongkan dada ke depan.
- Putarlah dada, sehingga salah satu bahu maju ke depan terlebih dahulu.
- Kurangilah kecepatan berlari perlahan setelah mencapai garis finis.
Nah itu tadi penjelasan terkait pengertian, sejarah, jarak, dan teknik dalam lari cepat. Semoga dapat menambah wawasan kamu ya Bolaneters!.
Ditulis oleh: Salsabila Kinanti (Mahasiswa Magang Universitas Brawijaya).
Advertisement
Berita Terkait
-
Lain Lain 12 Februari 2025 11:04
-
Lain Lain 12 Februari 2025 04:56
Teknik Lari Jarak Pendek: Panduan Lengkap untuk Sprint Maksimal
-
Lain Lain 28 Mei 2024 16:28
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 23 September 2025 00:45
-
Liga Inggris 22 September 2025 23:59
-
Liga Spanyol 22 September 2025 23:42
-
Liga Inggris 22 September 2025 23:23
-
Liga Inggris 22 September 2025 23:12
-
Liga Inggris 22 September 2025 22:46
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 3 Kandidat Pengganti Robert Lewandowski di Barcelo...
- 5 Target Manchester United yang Gagal Direkrut pad...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...