Produksi Beras 2025 Cetak Rekor, Mentan Fokus Stabilisasi Harga dan Hilirisasi

Produksi Beras 2025 Cetak Rekor, Mentan Fokus Stabilisasi Harga dan Hilirisasi
Produksi Beras Naik 4,1 Juta Ton: Kunci Kementan Jaga Stok dan Tekan Harga (c) ilustrasi dibuat ai

Bola.net - Produksi beras nasional tahun 2025 mencatatkan rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Capaian ini menjadi fondasi penting bagi stabilitas pangan dan pengendalian inflasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras meningkat signifikan sebesar 4,1 juta ton. Angka ini merupakan lonjakan tertinggi yang tercatat sejak 2019.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah melaporkan capaian ini langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Pertemuan tersebut digelar di Istana Negara, Jakarta.

Sejalan dengan produksi, stok beras nasional juga diproyeksikan menguat signifikan. Cadangan beras hingga akhir tahun diestimasi menembus 3 juta ton.

Pemerintah kini memanfaatkan momentum ini untuk dua fokus utama. Selain stabilisasi harga jangka pendek, fokus jangka panjang dialihkan ke hilirisasi pertanian.

1 dari 3 halaman

Validasi Data Produksi dan Stok

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengonfirmasi lonjakan produksi beras mengacu pada rilis resmi BPS. Data ini menunjukkan efektivitas kebijakan pertanian yang ditempuh.

“Kami laporkan kepada Bapak Presiden, sesuai data BPS, produksi beras nasional meningkat signifikan sebesar 4,1 juta ton. Ini capaian tertinggi sejak 2019,” kata Amran.

Presiden Prabowo disebut memberikan perhatian besar terhadap ketersediaan pangan. Peningkatan produksi ini dipastikan diikuti penguatan stok nasional.

“Stok beras nasional kita diproyeksikan menembus lebih dari 3 juta ton hingga akhir tahun. Ini juga tertinggi dalam lima tahun terakhir. Kami laporkan kepada Presiden bahwa kondisi stok dan produksi saat ini sangat kuat untuk menjaga stabilitas pangan,” jelasnya.

2 dari 3 halaman

Intervensi Harga di Pasar

Kementerian Pertanian menegaskan bahwa penguatan produksi harus berdampak pada stabilitas harga. Pemerintah terus melanjutkan kebijakan intervensi pasar.

Operasi pasar bersama Bulog digencarkan di berbagai daerah. Tujuannya adalah memastikan harga beras di tingkat konsumen tetap berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Upaya stabilisasi ini dilaporkan mulai menunjukkan hasil positif. Harga beras di lapangan terpantau mulai bergerak turun dalam dua bulan terakhir.

“Dua bulan terakhir harga beras mulai turun, namun kami tidak akan berhenti. Operasi pasar terus kami jalankan hingga seluruh harga di lapangan benar-benar stabil,” tegas Amran.

3 dari 3 halaman

Fokus Jangka Panjang: Hilirisasi Pertanian

Data BPS merinci produksi beras 2025 mencapai 34,77 juta ton. Angka ini meningkat 13,54 persen dibandingkan tahun lalu.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut kenaikan ini didorong kenaikan luas panen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada subround Januari-April yang naik 26,54 persen.

Mentan Amran juga melaporkan langkah strategis jangka panjang kepada Presiden. Hilirisasi pertanian kini menjadi fokus utama untuk menciptakan nilai tambah.

“Selain itu, hilirisasi pertanian kini menjadi fokus utama. Potensinya besar untuk menciptakan hingga 1,6 juta lapangan kerja baru dan memperkuat ekspor nonmigas yang sudah tumbuh 9,57 persen hingga September 2025,” katanya.