Reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid I: Prabowo Lantik Menteri Baru, Sri Mulyani hingga Dito Ariotedjo Dicopot

Reshuffle Kabinet Merah Putih Jilid I: Prabowo Lantik Menteri Baru, Sri Mulyani hingga Dito Ariotedjo Dicopot
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo. (c) Akbar/Kemenpora.go.id

Bola.net - Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan perombakan kabinet, atau yang dikenal sebagai reshuffle Kabinet Merah Putih, untuk kali kedua sejak beliau dilantik pada Oktober 2024. Keputusan penting ini diumumkan dan dieksekusi pada Senin, 8 September 2025, bertempat di Istana Negara, Jakarta Pusat.

Langkah ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan mendalam, masukan dari berbagai pihak, serta evaluasi kinerja yang dilakukan secara terus-menerus oleh Presiden Prabowo sendiri. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang menjabat sejak 21 Oktober 2024, mengonfirmasi bahwa keputusan ini merupakan hasil dari proses tersebut.

Dalam seremoni pelantikan, Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung pembacaan sumpah jabatan bagi para menteri dan wakil menteri yang baru dilantik. Sumpah tersebut menegaskan komitmen para pejabat untuk setia kepada Undang-Undang Dasar 1945 dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab demi bangsa dan negara.

1 dari 3 halaman

Lima Menteri Dicopot dari Jabatannya

Dalam gelombang reshuffle kabinet kali ini, lima posisi kementerian mengalami pergantian pejabat yang cukup signifikan. Keputusan ini mencerminkan upaya penyegaran dan penyesuaian dalam struktur pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, diberhentikan dari jabatannya, dan untuk sementara, Presiden belum menunjuk pengganti definitif, melainkan akan menunjuk ad interim. Posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) juga mengalami perubahan dengan dicopotnya Dito Ariotedjo, namun penggantinya belum dapat dilantik karena masih berada di luar kota.

Perubahan besar terjadi di Kementerian Keuangan, di mana Sri Mulyani Indrawati tidak lagi menjabat sebagai Menteri Keuangan. Selain itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding juga diberhentikan dari posisinya masing-masing.

2 dari 3 halaman

Wajah Baru di Kabinet Merah Putih

Bersamaan dengan pencopotan beberapa menteri, Presiden Prabowo Subianto juga melantik sejumlah wajah baru untuk mengisi posisi-posisi strategis. Sebanyak empat menteri dan satu wakil menteri baru resmi bergabung dalam jajaran Kabinet Merah Putih.

Posisi Menteri Keuangan kini diisi oleh Purbaya Yudhi Sadewa, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menggantikan Sri Mulyani. Untuk Kementerian P2MI, Mukhtarudin, seorang politikus Partai Golkar dan mantan anggota Komisi XII DPR RI, dilantik menggantikan Abdul Kadir Karding.

Ferry Juliantono, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi, kini resmi dilantik sebagai Menteri Koperasi, menggantikan Budi Arie Setiadi. Selain itu, sebuah kementerian baru, Kementerian Haji dan Umrah, dibentuk dan dipimpin oleh Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), dengan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.

3 dari 3 halaman

Pembentukan Kementerian Baru dan Tujuan Reshuffle

Salah satu sorotan utama dalam reshuffle kabinet ini adalah pembentukan Kementerian Haji dan Umrah, yang menunjukkan komitmen pemerintah terhadap pelayanan ibadah haji dan umrah. Pembentukan kementerian ini diatur dalam RUU Perubahan ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, yang telah disahkan DPR RI pada 26 Agustus 2025.

Secara keseluruhan, perombakan ini memiliki tujuan yang jelas untuk menyegarkan kabinet dan memastikan setiap posisi diisi oleh individu yang dianggap paling tepat. Hal ini dilakukan untuk menghadapi berbagai tantangan ke depan dengan lebih efektif dan responsif.

Langkah reshuffle kabinet ini juga merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan responsivitas dalam menjalankan roda pemerintahan. Dengan komposisi baru, diharapkan kinerja kabinet dapat lebih optimal dalam melayani masyarakat dan mencapai target-target pembangunan nasional.